Dark Mode Light Mode

20 Lagu Sindiran The Beatles

Siapa bilang musisi cuma bisa bikin lagu cinta? Ternyata, di balik melodi yang bikin baper, ada lirik-lirik pedas yang siap membakar semangat. Bahkan, band selegendaris The Beatles pun nggak sungkan buat saling sindir, apalagi menyindir orang lain. Jadi, jangan kaget kalau lagu favoritmu ternyata menyimpan dendam terpendam.

Sejarah musik penuh dengan kisah perseteruan dan perbedaan pendapat. Mulai dari rivalitas antar genre, perebutan hak cipta, sampai masalah pribadi yang diumbar lewat lagu. Diss track bukan cuma monopoli rapper, musisi rock & roll juga jago bikin lagu sindiran yang nyelekit.

The Beatles, ikon musik dunia yang dikenal dengan harmoni dan pesan cinta, ternyata punya sisi lain yang nggak kalah menarik. Di balik lagu-lagu hits yang mendunia, tersimpan beberapa diss track yang ditujukan untuk berbagai pihak, mulai dari sesama anggota band, industri musik yang serakah, sampai politisi korup.

The Beatles: Lebih dari Sekadar Hey Jude

Membicarakan The Beatles, tentu ingatan kita langsung tertuju pada lagu-lagu cinta abadi seperti “Let It Be” atau “Yesterday”. Tapi, tahukah kamu kalau John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr juga punya lagu-lagu yang isinya nggak kalah pedas dari cabe rawit?

Lirik Pedas: Senjata Rahasia The Beatles

Lirik lagu bukan cuma rangkaian kata-kata indah, tapi juga bisa jadi wadah buat menyampaikan kritik, kekecewaan, bahkan kemarahan. The Beatles membuktikan bahwa lirik pedas bisa jadi senjata ampuh buat menyuarakan pendapat mereka tentang berbagai isu yang mereka anggap penting.

Dari Perseteruan Internal Hingga Kritik Sosial

Diss track ala The Beatles nggak cuma ditujukan untuk sesama anggota band. Mereka juga nggak ragu untuk mengkritik industri musik yang dianggap nggak adil, sistem peradilan yang lambat, bahkan tokoh-tokoh publik yang dianggap korup. Jadi, jangan heran kalau lagu The Beatles bisa bikin kamu mikir sambil geleng-geleng kepala.

Mengulik 20 Diss Track Paling Nyelekit dari The Beatles

Mari kita bedah satu per satu lagu-lagu The Beatles yang menyimpan sindiran-sindiran tajam. Siap-siap kaget, karena di balik melodi yang familiar, ada pesan-pesan tersembunyi yang bikin merinding.

Industri Musik Serakah: “Only a Northern Song”

George Harrison, yang seringkali dianggap sebagai anggota The Beatles yang paling kalem, ternyata punya dendam kesumat terhadap industri musik. “Only a Northern Song” adalah bukti nyata kekesalannya terhadap Dick James, yang mencuri hak cipta lagu-lagunya saat ia masih remaja. Liriknya yang sinis menggambarkan ketidakpedulian industri musik terhadap kualitas lagu, yang penting cuma duit.

John vs. Paul: Perang Dingin dalam Nada “Dear Friend” & “How Do You Sleep?” dan “Too Many People”

Perpecahan The Beatles nggak cuma menyisakan kesedihan bagi para penggemar, tapi juga perang dingin antar anggota band. John Lennon dan Paul McCartney saling serang lewat lagu. “Dear Friend” dari Paul McCartney, sebuah upaya rekonsiliasi setelah serangan verbal John, dijawab dengan “How Do You Sleep?” dari John Lennon yang sangat pedas. Sementara itu Paul membalas sindiran John dengan lagu “Too Many People” yang tidak kalah pedas.

Sistem Peradilan yang Lambat: “This Song”

George Harrison nggak cuma jago bikin lagu cinta, tapi juga jago bikin lagu sindiran buat sistem peradilan. “This Song” adalah curahan hatinya setelah kalah dalam kasus plagiarisme “My Sweet Lord”. Liriknya yang sarkastis menggambarkan betapa absurdnya proses peradilan yang ia alami.

Kapitalisme dan Keserakahan: “Piggies”

Lagu ini bukan tentang babi beneran, tapi tentang para pengusaha serakah yang cuma peduli sama duit. Harrison mengkritik ketidakpedulian kaum elite terhadap masalah sosial. Padahal, di mata mereka, yang penting cuma bagaimana caranya menumpuk kekayaan.

Allen Klein: “Steel and Glass”

Lennon menyindir mantan manajer The Beatles, Allen Klein, lewat lagu “Steel and Glass”. Klein, yang bertanggung jawab atas banyak masalah keuangan The Beatles, digambarkan sebagai sosok licik dan manipulatif.

“Wah-Wah”: Luapan Emosi George Harrison

Lagu ini lahir dari kekesalan George Harrison saat proses rekaman album Let It Be yang penuh drama. “Wah-Wah” adalah ekspresi kebebasan dan keinginan untuk lepas dari tekanan yang ia rasakan selama menjadi bagian dari The Beatles.

“Sexy Sadie”: Sindiran untuk Guru Spiritual

Lennon menulis lagu ini tentang Maharishi Mahesh Yogi, guru spiritual yang ia idolakan. Namun, setelah mendengar rumor tentang perilaku tidak pantas sang guru, Lennon merasa kecewa dan marah. Liriknya yang tajam menggambarkan pengkhianatan dan kekecewaan terhadap sosok yang selama ini ia hormati.

“Sue Me, Sue You Blues”: Sindiran untuk Perpecahan The Beatles

Lagu ini menggambarkan kekacauan hukum yang terjadi setelah The Beatles bubar. Harrison menyindir proses pengadilan yang rumit dan mahal, serta hubungan antar anggota band yang semakin memburuk. Judul lagunya sendiri, “Sue Me, Sue You Blues,” adalah ungkapan ironi tentang situasi yang mereka hadapi.

Peter Fonda yang Membosankan: “She Said She Said”

Lennon menceritakan pengalamannya bertemu dengan aktor Peter Fonda yang sedang sakau di sebuah pesta. Fonda terus-menerus berbicara tentang kematian, membuat Lennon merasa terganggu dan bosan. Liriknya yang surealis menggambarkan suasana pesta yang aneh dan pengalaman yang tidak menyenangkan.

“Back Off Boogaloo”: Sindiran untuk Paul McCartney?

Meskipun Ringo Starr mengatakan bahwa lagu ini terinspirasi oleh Marc Bolan, banyak yang menduga bahwa “Back Off Boogaloo” juga ditujukan untuk Paul McCartney. Liriknya yang ambigu bisa diinterpretasikan sebagai sindiran terhadap karier solo McCartney yang dianggap kurang sukses pada saat itu.

Ego dan Keakuan: “I Me Mine”

Harrison menulis lagu ini tentang ego dan keakuan yang seringkali menjadi sumber masalah dalam hubungan antar manusia. “I Me Mine” juga menggambarkan konflik internal yang ia rasakan selama menjadi bagian dari The Beatles.

“And Your Bird Can Sing”: Sindiran untuk The Rolling Stones?

Lagu ini sering diinterpretasikan sebagai sindiran untuk The Rolling Stones, band rival The Beatles pada masa itu. Lennon menyindir kesuksesan The Rolling Stones yang dianggap hanya meniru The Beatles. Namun, Lennon sendiri kemudian mengakui bahwa ia tidak terlalu menyukai lagu ini.

“Run of the Mill”: George Harrison Memilih Jalan Sendiri

Lagu ini menggambarkan keputusan George Harrison untuk meninggalkan The Beatles dan mengejar karier solo. “Run of the Mill” adalah ungkapan kemandirian dan keinginan untuk berkarya tanpa terikat oleh aturan dan ekspektasi orang lain.

“Glass Onion”: Mengejek Teori Konspirasi

Lennon menulis lagu ini untuk mengejek para penggemar yang terlalu serius menganalisis lirik lagu The Beatles. “Glass Onion” penuh dengan referensi ke lagu-lagu The Beatles sebelumnya, namun disajikan dalam konteks yang absurd dan membingungkan.

“Taxman”: Kemarahan pada Pajak

Lagu ini adalah ungkapan kemarahan George Harrison terhadap pajak yang tinggi di Inggris. “Taxman” adalah salah satu lagu The Beatles yang paling politis dan kontroversial.

“God”: Menolak Segalanya Kecuali Yoko Ono

Lennon menulis lagu ini sebagai pernyataan radikal tentang keyakinan dan identitasnya. “God” adalah lagu yang sangat pribadi dan jujur, di mana Lennon menolak segala hal yang pernah ia yakini sebelumnya, kecuali cintanya kepada Yoko Ono.

“Not Guilty”: Pembelaan Diri George Harrison

Harrison menyangkal semua tuduhan yang ditujukan kepadanya selama masa-masa sulit The Beatles. “Not Guilty” adalah upaya untuk membersihkan nama dan membuktikan bahwa ia tidak bersalah atas perpecahan band.

“Gimme Some Truth”: Kritik pada Richard Nixon

Lennon mengkritik Presiden Richard Nixon dan kebohongan politiknya. “Gimme Some Truth” adalah lagu yang sangat bersemangat dan penuh dengan kemarahan.

“How Do You Sleep?”: Serangan Terhadap Paul McCartney

Inilah diss track The Beatles yang paling terkenal dan kontroversial. Lennon menyerang Paul McCartney secara frontal, meremehkan kemampuan menulis lagu dan mengungkit masa lalu mereka bersama.

The Beatles memang legenda. Tapi, di balik kesuksesan dan ketenaran, mereka juga manusia biasa yang punya emosi dan pendapat. Diss track ala The Beatles adalah bukti bahwa musik bisa jadi wadah buat menyampaikan apa saja, termasuk kekesalan dan kritik. Jadi, lain kali dengerin lagu The Beatles, coba perhatikan liriknya. Siapa tahu kamu menemukan pesan tersembunyi yang selama ini nggak kamu sadari.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Kontrol Media di Aplikasi Google Home Kini Lebih Keren: Pengalaman Pengguna Meningkat

Next Post

Lift Overload Lumpuhkan 20 Orang di Rumah Sakit Jakarta