Dark Mode Light Mode

5 Game Klasik Terkenal yang Terbengkalai di Rak

Siapa bilang semua gamer menyelesaikan semua game yang mereka beli? Angkat tangan yang punya segudang game di Steam library tapi baru dimainin sejam dua jam? Oke, kita semua bersalah. Ada beberapa game klasik yang rasanya familiar banget, kayak semua orang pernah mainin, tapi aslinya… nggak ada yang tamat! Mari kita kulik kenapa game-game ini jadi pajangan digital doang.

Fenomena game yang nggak selesai ini bukan hal baru. Bisa jadi karena tingkat kesulitan yang bikin frustrasi, atau karena game-nya terlalu mainstream sampai semua orang punya, tapi nggak ada yang niat nyelesaiin. Atau, game itu dikasih gratis, jadi ya… sekadar ada aja. Kita ngomongin game-game yang udah berumur minimal 10 tahun, ya. Biar retro-nya kerasa.

Mengapa Banyak Game Klasik Gagal Ditamatkan?

Ada banyak faktor yang bikin sebuah game jadi collectible item di library kita, bukan masterpiece yang kita tamatin. Pertama, tingkat kesulitan. Game-game zaman dulu itu nggak kenal ampun. Nggak ada tutorial, nggak ada hint. Mau nggak mau, kita harus trial and error sampai jari keriting.

Kedua, desain game yang nggak ramah. Save point yang jauh, map yang bikin nyasar, atau quest yang nggak jelas tujuannya, semua itu bisa bikin kita males nerusin main. Apalagi sekarang, dengan segudang distraksi di depan mata, mending scroll TikTok kan?

Ketiga, waktu. Kita semua sibuk. Kerja, kuliah, ngurus anak, scroll socmedGaming jadi nomor sekian. Jadi, wajar aja kalau game yang tadinya semangat dibeli, akhirnya jadi debu digital.

5 Game Retro Ikonik yang (Mungkin) Belum Pernah Kamu Tamatin

Siap nostalgia? Ini dia daftar game klasik yang kemungkinan besar ada di library kamu, tapi belum pernah kamu sentuh sampai credit title.

  1. Hexic HD

Hexic HD ini kayak Bejeweled tapi heksagonal. Dulu, game ini udah ke-install di Xbox 360, alias gratisan! Jutaan orang punya game ini, tapi berapa banyak yang beneran nyelesain semua levelnya? Nggak banyak. Data dari TrueAchievements nunjukkin cuma kurang dari 1% pemain yang dapet semua achievement. Lumayan buat ngisi waktu, tapi nggak cukup bikin kita ketagihan sampai tamat.

  1. Super Mario Bros.: The Lost Levels

Buat yang nggak tau, game ini dulunya Super Mario Bros. 2 di Jepang, tapi dianggap terlalu susah buat pasar barat. Makanya, baru dirilis di luar Jepang beberapa tahun kemudian. Gameplay-nya lebih tricky dari Mario biasa. Ada warp pipe yang malah bikin kita balik ke level sebelumnya, jamur beracun, sampai angin yang tiba-tiba niup Mario seenaknya. Bikin emosi!

  1. Darkest Dungeon

Darkest Dungeon, game indie yang satu ini, bakal genap 10 tahun di Januari 2026. Udah laku lebih dari 6 juta kopi, punya komunitas Steam yang solid, tapi cuma 4.2% pemain yang berhasil namatin game ini di tingkat kesulitan normal. Alasannya? Permadeath. Setiap karakter yang kita rekrut bisa mati permanen di dungeon. Bikin trauma! Bahkan setelah 40 jam main, belum tentu kita bisa lihat credit title.

  1. Super Meat Boy

Super Meat Boy ini juga indie darling yang populer banget. Platformer 2D yang super susah, tapi restart-nya cepet, jadi nggak terlalu bikin frustrasi. Ada 300 level, dan makin lama makin gila tingkat kesulitannya. Banyak yang tau Super Meat Boy, tapi nggak banyak yang bisa namatin. Di TrueAchievements, dari 130 ribu player, cuma 17 ribu yang berhasil nyelesain cerita utamanya. Terlalu hardcore!

  1. The Legend of Zelda

The Legend of Zelda yang pertama buat NES? Mungkin kedengeran aneh, tapi coba deh pikirin. Game ini nggak ada objective marker, nggak ada petunjuk yang jelas. Bikin gamer zaman sekarang bingung. Apalagi setelah ada Breath of the Wild dan Tears of the Kingdom yang lebih ramah, mungkin banyak yang penasaran sama game aslinya, tapi ujung-ujungnya nyerah di tengah jalan. Open world tanpa panduan? No thanks!

Jadi, Intinya Apa?

Fokus dari daftar ini adalah game-game sukses yang ternyata nggak banyak yang namatin. Cek aja data achievement di Steam, Xbox, atau PlayStation. Kebanyakan orang nggak beneran nyelesain game yang mereka mainin. Ya, emang sih, game butuh waktu berjam-jam buat ditamatin. Tapi tetep aja, agak mengejutkan kalau game yang dielu-elukan dan laku keras, ternyata cuma jadi pajangan di library. Jadi, kamu termasuk yang mana? Tim tamat atau tim koleksi?

Retro Gaming: Lebih dari Sekadar Nostalgia

Retro gaming bukan cuma soal nostalgia, tapi juga tentang menghargai sejarah video game. Meski banyak game klasik yang susah ditamatin, bukan berarti game-game itu nggak berkesan. Malah, kesulitan itulah yang bikin game-game ini jadi unik dan menantang. Kita bisa belajar banyak tentang desain game, gameplay, dan cerita dari game-game zaman dulu.

Emulasi: Cara Mudah Menikmati Game Klasik

Untungnya, sekarang ada emulasi. Kita bisa main game-game klasik di PC atau smartphone tanpa harus punya konsol aslinya. EmulationStation dan RetroArch adalah beberapa emulator yang populer. Jadi, nggak ada alasan lagi buat nggak nyobain game-game klasik yang belum pernah kamu mainin.

Tantangan untukmu: Selesaikan Satu Game Retro!

Setelah baca artikel ini, saya menantang kamu buat nyelesain satu game retro yang belum pernah kamu tamatin. Pilih game yang paling bikin kamu penasaran, atur waktu, dan fokus. Jangan nyerah di tengah jalan! Siapa tau, kamu malah nemuin masterpiece yang selama ini tersembunyi di library kamu.

Kenangan Manis Bersama Game Retro

Intinya, game retro punya tempat spesial di hati kita. Mereka membawa kenangan manis tentang masa kecil, tentang teman-teman, dan tentang passion kita terhadap video game. Jadi, meski nggak semua game berhasil kita tamatin, bukan berarti game-game itu nggak berharga.

Warisan Video Game yang Abadi

Video game itu lebih dari sekadar hiburan. Video game adalah seni, adalah budaya, adalah warisan. Mari kita terus lestarikan dan hargai video game, baik yang klasik maupun yang modern. Karena di setiap game, ada cerita, ada tantangan, dan ada kenangan yang menunggu untuk ditemukan.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Penyesuaian TN Ubah Penilaian Properti Pengaruhi Harga di Chennai

Next Post

GTA V Akhirnya Rilis di Arab Saudi dan UEA Setelah 12 Tahun: Sensor Jadi Pertanyaan?