Dark Mode Light Mode

7 Video Game Klasik Ikonik yang Menentukan Nasib Konsol Mereka

Nggak kerasa ya, dari Pitfall di Atari 2600 sampai konsol sekarang, selalu ada inovasi baru. Grafis makin ciamik, analog stick bikin kontrol makin asyik, sampai controller yang bisa getar-getar bikin pengalaman main makin immersive. Tapi, inovasi tanpa game yang keren kayak makan nasi tanpa lauk – hambar! Nah, mari kita nostalgia sedikit, membahas game-game yang bukan cuma numpang lewat, tapi beneran ngebentuk era konsol yang pernah (atau masih) kita cintai. Siap-siap terkenang masa lalu, guys!

PlayStation – Final Fantasy VII (1997): Sang Pendobrak Batas

Siapa yang nggak kenal Final Fantasy VII? Game ini bukan cuma sekadar JRPG, tapi fenomena. Dulu, Square (sebelum jadi Square Enix) langganan bikin game buat Nintendo. Tapi, tiba-tiba mereka move on ke PlayStation? Wah, itu berita besar! Lebih dari sekadar pindah platform, Final Fantasy VII nunjukkin apa yang bisa dilakuin sama konsol dengan optical drive.

Dibatasi ukuran cartridge Nintendo 64 yang kecil, Square milih PlayStation. Keputusan ini memungkinkan mereka bikin game yang lebih luas, lengkap dengan cut-scene animasi CGI yang bikin kita semua speechless. Final Fantasy VII kayak ngasih tau kita, "Hei, game itu bisa lebih dari sekadar sprite dan musik 8-bit!" Game ini terasa lebih besar, lebih sinematik, dan efeknya baru terasa setahun kemudian dengan Metal Gear Solid. Sekarang kita malah lagi nunggu remake-nya selesai, nggak sabar!

Dreamcast – Shenmue (2000): Cikal Bakal Open-World

Sekarang, Shenmue mungkin lebih dikenal sebagai bahan meme ("Do you know where to find sailors?"). Tapi, di masanya, game ini bener-bener baru. Bisa dibilang, Shenmue itu proto-open-world game. Tempatnya nggak terlalu luas, tapi detailnya bejibun, kejutan ada di mana-mana, dan yang penting: bisa salto!

Sebagai Ryo Hazuki, kita harus belajar bela diri kayak kung fu dan karate, bantuin temen di kota, sambil nyari tau siapa pembunuh ayah kita dan kenapa. Shenmue punya siklus siang dan malam. Nggak bisa tuh kita datengin pemilik toko jam 3 pagi, kecuali mau diusir. Kompleksitas ini, ditambah grafis 3D yang detail buat zamannya, berasa kayak awal dari sesuatu yang besar. Intinya, Shenmue itu game yang bikin kita ngerasa hidup di dalam game.

Nintendo GameCube – Super Smash Bros. Melee (2001): Pesta Brawler yang Tak Lekang Waktu

Seri Super Smash Bros. emang debut di Nintendo 64, tapi Super Smash Bros. Melee di GameCube, menyempurnakan formulanya. Saking sempurnanya, game ini masih lebih populer dari seri-seri setelahnya, kayak Brawl dan Ultimate. Melee jadi langganan turnamen fighting game karena gameplay-nya yang sharp, presisi, dan karakter yang well-balanced.

Yang bikin asyik lagi, Melee manfaatin four controller ports GameCube. Jadi, rame-rame main sama temen itu wajib hukumnya. Smash Bros. Melee adalah Mario Party yang sesungguhnya, kalo kata kita sih. Bayangin aja, empat orang rebutan jadi Pikachu sambil mukul-mukul satu sama lain? Dijamin seru! Game ini jadi bukti kalo keseruan itu nggak harus ribet, yang penting ada temen dan controller.

Xbox – Splinter Cell (2002): Ketika Gelap Itu Keren

Xbox generasi pertama emang powerhouse grafis di masanya. Halo dan Halo 2 jelas populer banget, tapi Splinter Cell dari Ubisoft juga jadi bagian penting dari sejarah konsol ini. Splinter Cell berani nanya, "Gimana kalo warna yang dipake di game cuma ijo sama item?" Sebagai Sam Fisher, kita tenggelam dalam bayangan dari awal game. Bayangan itu sering jadi satu-satunya teman kita. Tetep di kegelapan itu satu-satunya cara buat survive.

Semua ini bisa terjadi karena pencahayaan di game ini stellar banget. Lampu ijo di punggung Fisher selalu nunjukkin di mana kita, tapi kita juga harus pinter-pinter ngatur pencahayaan sekitar. Nembak lampu biar pecah, bikin lampu kedip-kedip buat butain musuh. Splinter Cell nunjukkin apa yang bisa dilakuin Xbox yang nggak bisa dilakuin konsol lain. Sekuelnya, Pandora Tomorrow dan Chaos Theory, juga keren, tapi Splinter Cell yang pertama tetep yang paling defining.

PlayStation 2 – Grand Theft Auto: San Andreas (2004): Kebebasan Tanpa Batas

Seri Grand Theft Auto dimulai sebagai game 2D overhead, berevolusi jadi 3D dengan GTA 3, lalu naik kelas lagi dengan grafis yang lebih bagus dan dunia yang lebih luas di GTA 4. Tapi, San Andreas di PlayStation 2, pilihan kita buat yang paling outstanding di seri ini. Game ini jadi bibit dari semua yang ada setelahnya.

San Andreas punya tiga kota besar buat dieksplor dan bikin onar, protagonis yang memorable (CJ), dan soundtrack yang keren abis berkat radio yang isinya classic rock dan West Coast rap & hip-hop yang period-appropriate. Ini game pertama di mana kita bisa ganti baju karakter sesuka hati. Ini juga game pertama di mana kita bisa ngubah badan lewat olahraga dan diet. Siapa yang nggak inget CJ lari-lari di gym demi sixpack? Rumornya fitur ini bakal ada juga di GTA 6, semoga beneran!

Wii – Wii Sports (2006): Gerakan Bikin Ketagihan

Nggak pernah ada perusahaan game yang bikin keputusan seberani Nintendo waktu mutusin buat nyertain Wii Sports di setiap konsol Wii yang dijual tahun 2006. Tanpa maskot yang memorable kayak Mario, peluncuran konsol ini mungkin bakal dilupain orang. Tapi, Wii Sports justru nyulut gold rush buat motion control di mana-mana. Microsoft dan Sony langsung rebutan buat niru kesuksesan Nintendo, tapi nggak ada yang bisa ngalahin.

Tiba-tiba, Wii Sports ada di setiap rumah. Game ini mendefinisikan apa yang bisa dilakuin Wii. Kita semua main bowling, main golf, dan scoring eagles di berbagai event di Wii Sports. Jarang ada game yang bisa mendefinisikan sistemnya sesederhana dan sekuat Wii Sports buat Wii. Siapa yang nggak inget emaknya tiba-tiba main bowling sambil teriak-teriak di ruang tamu? Momen-momen kayak gitu yang bikin Wii Sports abadi.

Xbox 360 – The Elder Scrolls IV: Oblivion (2006): Dunia Fantasi yang Luasnya… Luar Biasa!

Dulu, Bethesda bisa rilis lebih dari satu game per dekade. Jaman dimana game Elder Scrolls baru itu bukan acara "sekali seumur hidup". Morrowind, Oblivion, dan Skyrim semua rilis dalam waktu sembilan tahun. Morrowind favoritnya fans old-school, Skyrim bikin seri ini populer banget, tapi Oblivion salah satu game next-gen pertama di Xbox 360, sistem yang lagi naik daun banget.

Sekarang sih Oblivion terasa primitif, kota-kota yang rame berasa kayak kota hantu. Tapi, di masanya, game ini keren abis dengan dunia terbuka yang luas. Oblivion bikin Xbox 360 jadi konsol yang harus dipunya. Intinya, game ini bikin kita ngerasa jadi hero beneran di dunia yang luas dan penuh misteri.

Dari Final Fantasy VII yang bikin kita terpukau sama grafisnya, sampai Wii Sports yang bikin kita gerak badan di depan TV, game-game ini bukan cuma sekadar hiburan. Mereka itu penanda zaman, bagian dari sejarah konsol yang kita cintai. Jadi, lain kali kalo lagi main game, inget-inget deh game-game yang udah ngebentuk dunia gaming kayak sekarang. Siapa tau, game yang lagi kamu mainin sekarang, suatu saat nanti, bakal jadi legenda.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Indonesia Bidik Kemitraan Strategis dengan Rusia untuk Pabrik Pupuk

Next Post

Survei SMM: Produksi Konsentrat Bijih Besi Meningkat Tipis, Pemilihan Tambang Sesuai Rencana