Popular Now

Jugband Blues: Ayah Penulis Surat Kabar Terkejut Jadi Bagian dari ‘Sonic Mayhem’ Pink Floyd

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Taylor Swift Dominasi SiriusXM: Hadirkan “Taylor’s Channel 13” Jelang Album Baru

Aerosmith Gebrak Lagi! EP Baru Bareng Yungblud Obati Rindu Fans Rock

Awas, ini bukan berita biasa buat para penggemar Aerosmith. Siapkan diri karena level nostalgia dan kejutan bakal overload! Bayangkan band rock legendaris ini, yang kita kira sudah pensiun main kelereng di rumah, ternyata diam-diam bikin kejutan yang lebih dahsyat dari ending sebuah episode anime.

Setelah sempat bikin geger dengan single kolaborasi bareng Yungblud, banyak yang bertanya-tanya, “Apakah ini cuma reuni sesaat, atau pertanda badai rock and roll bakal datang lagi?” Jawabannya, para penggemar, adalah jawaban yang bikin dompet bergetar bahagia (atau mungkin menangis, tergantung isi rekening). Aerosmith siap merilis EP (extended play) baru berjudul *One More Time*!

Tapi tunggu dulu, ini bukan sekadar EP biasa. Ini adalah perpaduan kekuatan nostalgia dan energi generasi Z yang bisa bikin kakek-nenek ikutan headbang. Pertanyaannya, apakah kolaborasi ini bakal jadi epic win atau malah game over buat warisan Aerosmith?

Apa yang Bikin EP Baru Ini Spesial? Lebih dari Sekadar Nostalgia?

EP *One More Time* ini bukan cuma sekadar cara Aerosmith buat mendaur ulang kejayaan masa lalu. Ini adalah eksperimen gila yang menggabungkan DNA rock klasik mereka dengan sentuhan modern ala Yungblud. Bayangkan mencampurkan jamu tradisional dengan energy drink – aneh, tapi bisa jadi bikin melek semalaman.

Selain single kolaborasi yang sudah dirilis, EP ini juga akan menampilkan tiga lagu baru lainnya bareng Yungblud (“Problems,” “Wild Woman,” dan “A Thousand Days”). Tapi yang paling bikin penasaran adalah remix tahun 2025 dari lagu klasik “Back in the Saddle” (1977). Iya, tahun 2025. Apakah ini berarti mereka punya mesin waktu atau cuma salah ketik?

Dengan artwork yang didesain oleh Joe Foti dari Chrome Hearts, EP ini akan tersedia dalam format digital dan vinyl edisi terbatas. Buat para kolektor rilisan fisik, siap-siap berburu karena edisi terbatas biasanya lebih mahal dari harga kos-kosan di Jakarta.

Sempat Dikira Nggak Bisa Nyanyi Lagi, Kok Bisa-bisanya Bikin EP?

Buat yang belum tahu, Steven Tyler, sang vokalis karismatik Aerosmith, sempat mengalami cedera pita suara yang cukup serius saat tur perpisahan mereka. Banyak yang khawatir, apakah ini akhir dari era vokal melengking khas Tyler?

Tapi ternyata, kekhawatiran itu nggak sepenuhnya benar. Tyler bangkit dari keterpurukan dan kembali tampil di beberapa acara, termasuk konser perpisahan Black Sabbath/Ozzy Osbourne dan MTV Video Music Awards. Bahkan, dia juga sempat muncul di konser Joe Perry Project. Ini seperti karakter utama di film laga yang selalu berhasil lolos dari maut.

Di tengah kesibukan itu, Aerosmith ternyata diam-diam masuk studio bareng Yungblud dan merekam lagu-lagu baru. Formasi mereka juga sedikit berubah, dengan Matt Sorum (mantan drummer Guns N’ Roses) menggantikan Joey Kramer. Ini seperti mengganti ban mobil balap dengan yang lebih powerful.

Steven Tyler dan Yungblud: Kolaborasi Lintas Generasi yang Bikin Penasaran

“Keputusan untuk bertemu Yungblud dan membuat musik bersamanya… seperti terhubung ke listrik murni!” kata Tyler dalam sebuah pernyataan. Lebay? Mungkin. Tapi begitulah cara seorang rockstar berbicara. Yang jelas, dia sangat antusias dengan kolaborasi ini.

Tyler juga menyebut Yungblud sebagai “binatang liar yang berbakat luar biasa” dan memuji semangatnya yang membara. Katanya, Yungblud tumbuh dengan mendengarkan Aerosmith dan musik British Invasion, lalu bermimpi untuk menciptakan sesuatu yang baru. Ini seperti mewariskan obor dari generasi ke generasi.

Menurut Tyler, saat mereka pertama kali bermain musik bersama, ada getaran yang kuat di studio. Getaran itu mengingatkannya pada saat pertama kali dia dan teman-temannya datang ke Boston 50 tahun lalu. Ada tekanan untuk menciptakan sesuatu yang hebat, segar, dan abadi. Ini seperti misi suci para rockstar.

Apakah EP Ini Bakal Jadi Babak Baru dalam Sejarah Rock?

Tyler percaya bahwa Yungblud ingin menulis babak baru dalam sejarah rock dan mengajak Aerosmith untuk menjadi bagian dari itu. Mereka merasa terhormat bisa menulis lagu bersama Yungblud dan menciptakan sesuatu yang abadi. Ini seperti menyerahkan tongkat estafet kepada generasi penerus.

Tapi pertanyaannya, apakah EP *One More Time* ini benar-benar bisa menjadi babak baru dalam sejarah rock? Apakah kolaborasi lintas generasi ini akan menghasilkan sesuatu yang orisinal dan relevan, atau hanya menjadi nostalgia yang dipaksakan? Waktulah yang akan menjawab.

Yang jelas, Aerosmith sudah membuktikan bahwa mereka belum habis. Mereka masih punya semangat untuk berkarya dan bereksperimen, meskipun usia sudah tidak muda lagi. Ini seperti karakter video game yang mendapatkan power-up setelah hampir kalah.

EP *One More Time* adalah bukti bahwa musik rock tidak mengenal batasan usia atau generasi. Ini adalah perayaan kreativitas, kolaborasi, dan semangat untuk terus berkarya. Jadi, siapkah kita menyambut babak baru dalam sejarah Aerosmith?

Dengan kombinasi energi Yungblud dan pengalaman Aerosmith, EP ini berpotensi menjadi ledakan dahsyat di dunia musik. Atau, setidaknya, jadi bahan obrolan seru di warung kopi sambil nunggu antrean main lato-lato.

Previous Post

Pokémon TCG Phantasmal Flames: Info Preorder, Harga & Cara Dapat!

Next Post

Transparansi: Budaya Rahasia Pemerintah Tasmania Dikritik

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *