Dark Mode Light Mode

Aku Ingin Jadi yang Terbaik

Berapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk scrolling media sosial, membandingkan diri dengan orang lain? Jujur deh! Kita semua pernah merasakannya. Bahkan bintang pop sekaliber Zara Larsson pun mengakui hal serupa. Ambisi itu seperti pedang bermata dua, bukan? Bisa memacu kita, tapi juga bisa bikin insecure abis.

Zara Larsson: Antara Ambisi dan Mimpi di Industri Musik

Industri musik itu kejam, guys. Penuh persaingan, dan tekanan untuk selalu tampil sempurna. Zara Larsson, penyanyi asal Swedia yang karyanya seringkali ear-catching, blak-blakan soal perjuangannya dalam menavigasi industri ini. Album terbarunya, Midnight Sun, sepertinya akan jadi babak baru yang lebih personal.

Lagu "Ambition" dari album tersebut, digambarkan sebagai lagu yang paling jujur dari Zara. Liriknya menyinggung tentang kecenderungannya untuk membandingkan diri dengan penyanyi lain, terutama saat larut malam sambil menatap layar ponsel. Sebuah pengakuan yang relatable, bukan?

Dalam podcast Rolling Stone Music Now, Zara mengungkapkan bahwa menjadi orang yang super-ambisius itu seperti blessing and a curse. Kamu bisa mencapai banyak hal keren, tapi rasanya nggak pernah cukup. Selalu ada suara di kepala yang bilang, "Kamu bisa lebih! Kamu harus jadi nomor satu!"

Meskipun secara umum bahagia dan mencintai hidupnya, Zara mengakui bahwa suara kritis itu kadang bikin jengkel. Tapi di sisi lain, dorongan untuk menjadi yang terbaik itulah yang membuatnya terus maju. Kira-kira, apa yang membuat Midnight Sun begitu spesial?

"Midnight Sun": Lebih dari Sekadar Lagu, Tapi Refleksi Diri

Lagu berjudul "Midnight Sun" sendiri ternyata sudah bertahun-tahun dalam proses pembuatan. Zara mengaku sudah menulis sekitar lima lagu dengan judul yang sama. Wah, dedication yang patut diacungi jempol! Judul itu mengingatkannya pada rumah, akar Swedianya, dan malam musim panas di sana. Sentimentil juga ya.

Uniknya, beat dance yang kuat dalam single terbarunya ini agak berbeda dengan tren pop di Amerika Serikat saat ini. Tapi, Zara dengan santainya bilang bahwa dia nggak peduli dengan apa yang dilakukan orang lain. Salut! Dia lebih memilih untuk fokus pada apa yang dia suka dan ingin ciptakan.

Saat rekaman, Zara cenderung masuk ke "mode podcast". Dia mendengarkan banyak podcast dan ASMR untuk mengisolasi diri dari tren musik yang sedang hits. Strategi yang menarik untuk menjaga orisinalitas, bukan? Jadi, dia nggak terpengaruh oleh apa yang lagi viral.

Perjalanan Panjang Menuju Kesuksesan: Lebih dari Sekadar Glamor

Proses menuju album Midnight Sun ternyata nggak semulus yang kita bayangkan. Zara mengakui sempat merekam dan membatalkan hingga lima album antara tahun 2017 (So Good) dan 2021 (Poster Girl). Gila! Tekanan untuk menciptakan follow up komersial yang sukses begitu besar, sampai-sampai dia merasa nggak ada yang cukup bagus.

Zara juga menceritakan bagaimana ibunya selalu menemaninya saat dia menjadi bintang pop remaja. Ini membantunya tetap terlindungi dari hal-hal aneh di industri. Dia ingat ada eksekutif yang menawarkan narkoba padanya saat dia masih 16 tahun! Mindblowing banget. Untung ada Mama!

TikTok dan Premonisi Ajaib: Kekuatan Viral yang Tak Terduga

Zara sempat punya firasat "witchy" sebelum lagunya "Symphony" bersama Clean Bandit viral di TikTok tahun lalu. Lucunya, dia mengira lagu yang akan meledak adalah "Lush Life" (2015). Ternyata, alam semesta punya rencana lain. TikTok memang unpredictable ya, guys.

Dr. Luke dan Dilema Etika di Industri Musik

Zara juga nggak senang dengan kembalinya Dr. Luke untuk bekerja dengan artis mainstream. Dia mempertanyakan kenapa harus Dr. Luke, padahal ada banyak orang lain yang bisa diajak kerja sama. Dia merasa bahwa tindakan nyata, seperti bekerja dengan dan mempekerjakan perempuan, jauh lebih kuat daripada sekadar menulis lagu feminis dengan seseorang yang nggak mendukung nilai-nilai tersebut. Well said, Zara!

"Midnight Sun": Lebih dari Sekadar Musik, Tapi Pesan untuk Diri Sendiri

Intinya, Midnight Sun sepertinya akan jadi album yang sangat personal bagi Zara Larsson. Ini adalah refleksi dari perjalanan karirnya, ambisi, insecurity, dan usahanya untuk tetap setia pada dirinya sendiri di tengah tekanan industri musik. Semoga Midnight Sun bisa jadi soundtrack untuk kita semua yang sedang berjuang mengejar mimpi, sambil tetap ingat untuk self-love dan nggak terlalu keras pada diri sendiri. Ingat, kamu keren apa adanya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Malware Tak Terlihat Bajak Halaman Pembayaran Lewat URL Google, Uang Anda Bisa Lenyap

Next Post

Cara Mendapatkan Burung Hantu Gosong dan Mutasi Terbakar di Grow a Garden: Risiko dan Implikasinya