Dunia selebriti memang penuh drama, bahkan lebih seru dari sinetron stripping di TV. Kali ini, giliran Taylor Swift yang terseret pusaran masalah, padahal lagi asyik kencan sama Travis Kelce. Gara-garanya? Perseteruan hukum antara Blake Lively dan lawan mainnya di film "It Ends With Us", Justin Baldoni. Aduh, kok bisa, ya?
Kehadiran Taylor Swift yang absen di American Music Awards (AMA) 2025 memicu banyak pertanyaan. Padahal, dia masuk nominasi di enam kategori berbeda. Banyak penggemar Swifties yang berharap dia akan hadir, minimal secara virtual, dan mengumumkan perilisan album “Reputation” (Taylor's Version) yang sudah lama dinanti. Tapi, ternyata eh ternyata, ada alasan lain yang lebih dramatis.
Ternyata, alasan ketidakhadiran Swift bukan karena kesibukan tur dunia atau date night sama pacar, tapi karena menghindari pertanyaan media tentang perseteruan hukum yang melibatkan sahabatnya, Blake Lively. Sebuah sumber bahkan mengatakan, “She avoided the AMAs because she didn't want to deal with 1000s of questions about the Blake Lively saga.” Kebayang, kan, ribetnya?
Taylor Swift Terjebak Drama Hukum Blake Lively?
Drama ini bermula ketika Blake Lively menggugat Justin Baldoni atas tuduhan pelecehan seksual. Masalahnya, Taylor Swift justru mendapatkan surat panggilan (subpoena) dari tim hukum Baldoni. Surat itu lalu dicabut, tapi dampaknya sudah terlanjur besar. Sepertinya, Swift benar-benar ingin menjaga jarak dari masalah ini.
Situasi ini cukup ironis, mengingat Taylor Swift dan Blake Lively dulunya adalah sahabat dekat. Keduanya sering terlihat bersama di berbagai acara, bahkan di pertandingan NFL untuk mendukung Travis Kelce. Tapi, sepertinya pepatah "urusan bisnis jangan dicampur aduk dengan persahabatan" berlaku juga di dunia selebriti.
Keterlibatan Taylor Swift dalam drama hukum ini tentu saja mengejutkan banyak pihak. Terlebih lagi, Swift sendiri tidak terlibat langsung dalam produksi film "It Ends With Us". Perwakilan Swift menegaskan bahwa dia tidak punya andil dalam proses casting, keputusan kreatif, atau bahkan melihat hasil editing film tersebut sampai beberapa minggu setelah dirilis.
Sempat beredar kabar bahwa pencabutan subpoena terhadap Taylor Swift bukan karena tekanan publik, melainkan karena tim hukum Baldoni sudah mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Konon, seseorang dari lingkaran dalam Swift membocorkan bukti bahwa tim hukum Lively mengancam akan membocorkan pesan pribadi antara Lively dan Swift jika sang penyanyi tidak memberikan dukungan publik. Siapa ya kira-kira informannya?
Ayah Taylor Swift Jadi Whistleblower?
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa whistleblower tersebut adalah Scott Swift, ayah Taylor Swift. Kabarnya, Scott tidak ingin putrinya semakin terseret dalam drama ini dan secara sukarela memberikan informasi tersebut sebagai bagian dari kesepakatan agar tim Baldoni mencabut subpoena terhadap Taylor. Wah, daddy's girl banget ya!
Persahabatan Taylor Swift dan Blake Lively Retak?
Akibat drama ini, hubungan persahabatan antara Taylor Swift dan Blake Lively dikabarkan merenggang. Sebuah sumber mengatakan, “Their friendship has halted. Taylor wants no part in this drama.” Meskipun ada juga sumber lain yang menyebutkan bahwa keduanya hanya sedang "mengambil jarak" dan bukan berarti sudah tidak berteman lagi.
Namun, bisa dipastikan bahwa dibutuhkan waktu yang cukup lama bagi keduanya untuk kembali seperti dulu. Perseteruan hukum ini kabarnya membuat Taylor Swift merasa "terkejut" dan "sangat kecewa". Apalagi, ada dugaan bahwa Blake Lively selama ini memanfaatkan nama besar Taylor Swift untuk meningkatkan popularitasnya.
Taylor Swift Merasa Dimanfaatkan Blake Lively?
Kabarnya, Taylor Swift merasa "dimanfaatkan" oleh Blake Lively. Sebuah sumber mengatakan, “Taylor has been aware that Blake has been exploiting her name for a while now, but this subpoena takes it to a whole new level.” Tentu saja, tuduhan ini semakin memperkeruh suasana.
Tim hukum Blake Lively sendiri mengecam tindakan tim Baldoni yang memanggil Taylor Swift sebagai saksi. Mereka menuduh tim Baldoni terus-menerus "mengintimidasi, menindas, mempermalukan, dan menyerang hak-hak dan reputasi perempuan". Perseteruan ini sepertinya akan terus berlanjut, mengingat sidang antara Baldoni dan Lively dijadwalkan pada 9 Maret 2026.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa dunia selebriti tidak selalu indah seperti yang terlihat di layar kaca. Di balik gemerlapnya lampu sorot dan popularitas, ada drama dan intrik yang bisa merusak persahabatan dan bahkan menyeret orang-orang yang tidak bersalah. Taylor Swift, sebagai salah satu bintang terbesar di dunia, harus menghadapi konsekuensi dari perseteruan hukum yang bukan urusannya.
Jadi, pelajaran yang bisa kita petik adalah: hati-hati dalam memilih teman, apalagi kalau dia punya drama lebih banyak dari episode "Keeping Up with the Kardashians." Dan untuk Taylor Swift, semoga masalahnya cepat selesai dan bisa segera merilis “Reputation” (Taylor's Version). Para Swifties sudah tidak sabar, lho!