Siapa sangka, nama panggilan bisa jadi kunci membuka keaktifan mahasiswa di kelas? Kadang, hal-hal kecil seperti ini justru berdampak besar, lho. Mari kita bahas lebih lanjut!
Panggil Aku… Siapa Saja Deh! Mengatasi Kecanggungan di Kelas Internasional
Di era globalisasi ini, kelas perkuliahan seringkali jadi miniatur dunia, dengan mahasiswa dari berbagai negara dan budaya. Perbedaan norma budaya ini bisa menimbulkan sedikit awkward moment, terutama soal bagaimana memanggil dosen. Apakah harus selalu "Profesor"? Atau boleh santai dengan nama panggilan? Dilema ini ternyata cukup umum dan bisa mempengaruhi kenyamanan mahasiswa, khususnya mahasiswa internasional. Penelitian menunjukkan bahwa hampir separuh mahasiswa merasa cemas jika dosen tidak menjelaskan preferensi panggilan mereka.
Dampak Sebuah Nama: Sebuah penelitian di universitas di Inggris menyoroti bagaimana preferensi panggilan dosen memengaruhi suasana kelas. Bayangkan, baru hari pertama kuliah, sudah harus menebak-nebak apakah boleh memanggil dosen dengan nama depan atau tidak. Survei yang melibatkan hampir 300 mahasiswa internasional menunjukkan bahwa kejelasan soal panggilan ini bisa meredakan kegugupan dan mendorong partisipasi aktif.
Kehangatan Lebih Penting dari Formalitas: Eksperimen sederhana menunjukkan bahwa mahasiswa cenderung merasa lebih nyaman dan dekat dengan dosen yang mempersilakan dipanggil dengan nama depan. Meskipun begitu, bukan berarti kredibilitas dosen berkurang. Mahasiswa tetap menganggap "Alex" sama kompetennya dengan "Profesor Smith". Kuncinya terletak pada kehangatan dan rasa aman psikologis yang ditimbulkan dari panggilan informal ini.
Tidak Selalu Berhasil untuk Semua Orang: Tentu saja, ada pengecualian. Mahasiswa dari budaya yang menjunjung tinggi gelar dan formalitas, seperti Indonesia dan beberapa negara Asia lainnya, mungkin merasa sedikit aneh awalnya. Bagi mereka, gelar adalah simbol pencapaian dan rasa hormat. Namun, mostly, setelah dosen menjelaskan maksud dan tujuan penggunaan nama panggilan (yaitu menciptakan suasana yang lebih egaliter), sebagian besar mahasiswa menyambut baik aturan ini.
Rahasia di Balik Nama: Lebih dari Sekadar Panggilan
Kenapa sih soal panggilan ini begitu penting? Pada dasarnya, di awal perkuliahan, kesan ramah dan mudah didekati jauh lebih penting daripada menunjukkan kepintaran atau keahlian. Kehangatan menciptakan lingkungan yang nyaman, sehingga mahasiswa tidak ragu untuk bertanya, berpendapat, atau bahkan salah – because let's be honest, semua orang pernah salah, kan? Bagi universitas, ini adalah trik sederhana dan efektif untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa.
Tips Praktis untuk Dosen yang Mengajar Kelas Internasional
Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan oleh para dosen, khususnya yang mengajar kelas dengan banyak mahasiswa internasional:
- Jelaskan preferensi panggilan di hari pertama. Jangan biarkan mahasiswa menebak-nebak. Kejelasan menghilangkan kecemasan.
- Perkenalkan diri dengan nama depan untuk menciptakan kesan hangat. Mengurangi jarak kekuasaan membuat mahasiswa lebih berani bertanya.
- Akui adanya perbedaan norma budaya. Tawarkan pilihan yang aman: "Profesor Smith juga boleh, tapi Alex juga fine kalau kalian merasa lebih nyaman."
- Sesuaikan perkataan dengan perilaku. Bahasa yang ramah harus didukung dengan bahasa tubuh yang terbuka, jam kantor yang fleksibel, dan feedback yang membangun.
- Kirim email singkat sebelum perkuliahan dimulai. Jelaskan bahwa Anda menerima panggilan "Profesor Smith" atau "Alex," dan tambahkan sedikit penjelasan tentang manfaat panggilan informal dalam meningkatkan kehangatan kelas.
Lebih dari Sekadar Ruang Kuliah: Relevansi di Dunia Kerja
Pentingnya panggilan yang tepat tidak hanya berlaku di dunia pendidikan tinggi. Pelatih korporat, tutor medis, dan moderator online juga harus menyeimbangkan antara kredibilitas dan koneksi. Seiring berkembangnya hybrid learning, kebutuhan untuk menyesuaikan cara kita berbicara satu sama lain semakin meningkat. Jadi, pertimbangkan baik-baik bagaimana Anda ingin dipanggil, dan jelaskan alasannya.
Di tengah kelas yang ramai pasca pandemi, kehangatan adalah mata uang berharga, dan itu dimulai dari nama yang tertera di name tag. Banyak institusi telah berinvestasi dalam teknologi dan pelatihan mahal untuk membuat pengajaran lebih inklusif. Padahal, ada tweak sederhana yang hampir tanpa biaya: tentukan bagaimana Anda ingin dipanggil, jelaskan alasannya, dan saksikan kepercayaan diri mahasiswa Anda meningkat. Simple, yet powerful!