Siap-siap untuk ledakan nostalgia! Alice Cooper, sang raja shock rock, kembali dengan album baru bersama anggota band originalnya. Ini bukan sekadar reuni, tapi sebuah perjalanan waktu kembali ke era kejayaan rock n roll yang bikin merinding sekaligus ketagihan. Siapkan playlist kamu, karena The Revenge of Alice Cooper siap menggebrak dunia musik!
Album ini, yang akan dirilis pada 25 Juli mendatang, adalah bukti bahwa legenda tidak pernah mati. Bayangkan, setelah berpisah di tahun 70-an, para personel original kembali bersatu, membawa kembali vibe liar dan unik yang membuat Alice Cooper melegenda. Ini bukan sekadar nostalgia, tapi re-invention dengan sentuhan vintage yang bikin kita bertanya-tanya, "Kenapa baru sekarang?!"
Band original Alice Cooper, terdiri dari Alice Cooper (vokal), Michael Bruce (gitar), Dennis Dunaway (bass), Neal Smith (drum), dan mendiang Glen Buxton (gitar), mendefinisikan ulang musik rock di awal 1970-an. Mereka memadukan musik hard rock yang mentah dengan aksi panggung teatrikal yang mengejutkan. Album-album seperti Love It To Death, Killer, School's Out, dan Billion Dollar Babies menjadikan mereka superstar.
Reuni yang Tak Terduga: Kebangkitan Sang Legenda
Reuni ini bukan sekadar isapan jempol. Alice Cooper mengakui bahwa perpisahan mereka di tahun 1974 lebih seperti "separasi" daripada perceraian. Mereka tetap berhubungan dan bahkan sempat berkolaborasi di beberapa album solo Alice. Ide untuk membuat album bersama muncul secara organik, dan produser legendaris Bob Ezrin, yang menggarap album-album klasik mereka, langsung tertarik.
Proses rekaman ternyata sangat menyenangkan. Menurut Alice, rasanya seperti tidak ada waktu yang terlewat. Mereka langsung klik dan menciptakan musik yang terdengar seperti album yang seharusnya keluar setelah Billion Dollar Babies. Tidak ada usaha untuk meniru gaya tahun 70-an, hanya pure rock n roll dengan sentuhan Alice Cooper yang khas.
Yang lebih mengharukan, album ini juga menampilkan gitaris original mereka, Glen Buxton, yang telah meninggal dunia. Dennis Dunaway, sang bassist, ternyata menyimpan rekaman-rekaman lama Glen, dan Bob Ezrin berhasil memanfaatkannya untuk menciptakan lagu baru yang menampilkan solo gitar Glen. Ini adalah penghormatan yang indah untuk salah satu pilar utama band. Kehadiran Glen dalam lagu "What Happened To You" adalah bukti bahwa kenangan abadi melalui musik.
"The Revenge Of Alice Cooper": Lebih dari Sekadar Album Reuni
The Revenge of Alice Cooper menjanjikan pengalaman mendengarkan yang tak terlupakan. Album ini tidak hanya menawarkan nostalgia, tetapi juga energi baru yang segar. Dari single pertama "Black Mamba" yang menampilkan Robby Krieger dari The Doors, hingga lagu-lagu lain seperti "Wild Ones" dan "See You On The Other Side", setiap trek terdengar seperti rock n roll classic yang baru. Album ini adalah gabungan sempurna antara masa lalu dan masa kini, membuktikan bahwa musik Alice Cooper tetap relevan dan powerful hingga saat ini.
Album ini akan dirilis dalam berbagai format, termasuk vinyl edisi terbatas, box set, dan smart format dengan akses eksklusif ke bonus tracks. Ini adalah koleksi wajib bagi para penggemar Alice Cooper, dan juga bagi siapa saja yang menghargai musik rock n roll berkualitas tinggi.
Glen Buxton: Sang Keith Richards dari Alice Cooper
Kehilangan Glen Buxton sangat dirasakan oleh para personel Alice Cooper. Alice menyebutnya sebagai "Keith Richards" dari band, dan mengakui bahwa tidak mungkin menggantikannya. Penghormatan kepada Glen dalam album ini adalah bukti betapa pentingnya perannya dalam membentuk identitas musik Alice Cooper.
Dennis Dunaway, sang bassist, adalah sosok penting dalam melestarikan warisan musik Glen. Ia menyimpan rekaman-rekaman lama Glen, dan berkat jasanya, suara Glen bisa kembali hadir dalam album baru. Ini adalah contoh bagaimana cinta dan penghargaan terhadap seorang teman dapat menghasilkan karya seni yang luar biasa.
Masa Depan Alice Cooper: Tur Reuni?
Pertanyaan yang paling banyak diajukan adalah, apakah Alice Cooper dan band originalnya akan melakukan tur reuni? Alice tidak menutup kemungkinan tersebut, tetapi ia mengakui bahwa tur penuh akan sangat sulit. Ia lebih mempertimbangkan untuk tampil di beberapa kota tertentu, seperti Detroit, New York, Los Angeles, dan London, dalam format yang lebih intim, misalnya di sebuah club.
Terlepas dari apakah akan ada tur atau tidak, The Revenge of Alice Cooper adalah bukti bahwa legenda tidak pernah mati. Album ini adalah perayaan persahabatan, nostalgia, dan musik rock n roll yang abadi. Album ini adalah must-have bagi para penggemar Alice Cooper, dan juga bagi siapa saja yang ingin merasakan kembali kejayaan shock rock di era 70-an.
Daftar Trek yang Bikin Merinding
The Revenge of Alice Cooper berisi 16 trek yang siap menggebrak playlist kamu:
- Black Mamba
- Wild Ones
- Up All Night
- Kill The Flies
- One Night Stand
- Blood On The Sun
- Crap That Gets In The Way Of Your Dreams
- Famous Face
- Money Screams
- What A Syd
- Inter Galactic Vagabond Blues
- What Happened To You
- I Ain't Done Wrong
- See You On The Other Side
- Return of the Spiders 2025 (bonus track)
- Titanic Overunderture (bonus track)
Warisan Abadi Sang Arsitek Shock Rock
Alice Cooper telah menjual jutaan rekaman di seluruh dunia dan membentuk sejarah rock selamanya. Dilantik ke dalam Rock And Roll Hall Of Fame pada tahun 2011, musik mereka tetap powerful dan relevan hingga saat ini. Dengan The Revenge of Alice Cooper, band original bersatu kembali untuk satu babak epik lagi, mengklaim kembali suara dan warisan yang menjadikan mereka legenda. Jangan sampai ketinggalan!
Intinya? Kalau kamu merasa musik rock zaman sekarang kurang greget, The Revenge of Alice Cooper ini seperti shot espresso yang bisa bikin kamu melek lagi. Siapkan dirimu untuk sebuah perjalanan musik yang liar, teatrikal, dan tentunya, shocking!