Oke, berikut artikelnya:
Siapa bilang batu ginjal cuma bikin sakit pinggang? Ternyata, cara menghilangkannya juga bisa bikin drama tersendiri!
Operasi batu ginjal dengan laser, khususnya ureteroscopic laser lithotripsy, memang terdengar futuristik dan minim invasif. Tapi, sama seperti memilih kopi di kedai yang lagi hype, kita perlu tahu plus minus-nya. Jangan sampai, niatnya mau bebas dari batu, malah dapat masalah baru. Mari kita kulik lebih dalam tentang perbandingan dua jenis laser yang sering dipakai: Holmium dan Thulium Fiber Laser (TFL).
Batu Ginjal Minggat, Ureter Menyempit? Kenalan Dulu Sama Laser Lithotripsy
Ureteroscopic laser lithotripsy adalah prosedur yang memanfaatkan laser untuk memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil agar lebih mudah dikeluarkan dari tubuh. Prosedur ini populer karena relatif aman dan efektif. Namun, efek samping tetap mungkin terjadi, salah satunya adalah penyempitan ureter atau ureteral stricture.
Penyempitan ureter terjadi ketika jaringan parut terbentuk di dalam ureter, saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih. Penyempitan ini bisa menghambat aliran urin, menyebabkan nyeri, infeksi, bahkan kerusakan ginjal. No, thank you!
Dalam dunia medis, selalu ada trade-off. Sama seperti memilih antara mie instan kuah atau goreng, ada konsekuensi yang perlu dipertimbangkan. Penelitian terbaru mencoba mengungkap lebih dalam potensi risiko ureteral stricture setelah laser lithotripsy.
Holmium vs. Thulium Fiber Laser (TFL): Siapa Lebih Aman Buat Ureter?
Beberapa tahun belakangan, Thulium Fiber Laser (TFL) semakin populer dalam prosedur laser lithotripsy. TFL diklaim memiliki keunggulan dalam efisiensi dan presisi. Tapi, benarkah seindah itu?
Sebuah penelitian yang dipresentasikan di American Urological Association (AUA) Annual Meeting 2025 mencoba membandingkan risiko ureteral stricture antara penggunaan laser Holmium dan TFL. Penelitian ini melibatkan analisis data retrospektif dari ribuan pasien yang menjalani ureteroscopic laser lithotripsy.
Hasilnya cukup mengejutkan. Risiko ureteral stricture pada kelompok pasien yang menggunakan TFL hampir dua kali lipat dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan Holmium, yaitu 4.6% vs 2.4%. Angka yang lumayan signifikan, kan?
Suhu Tinggi, Risiko Meninggi: Kenapa TFL Bisa Bikin Ureter "Ngambek"?
Kenapa TFL bisa meningkatkan risiko ureteral stricture? Dugaan kuatnya adalah karena TFL menghasilkan suhu kerja yang lebih tinggi dibandingkan Holmium. Suhu yang lebih tinggi ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang lebih parah pada ureter, sehingga memicu pembentukan jaringan parut.
Peneliti, Dr. Amir S. Patel dari Northwestern University, menyoroti bahwa banyak studi menunjukkan peningkatan suhu kerja dengan penggunaan TFL. Beliau menekankan pentingnya kesadaran akan risiko ini.
"Implikasinya cukup signifikan. Kita perlu menyadari bahwa, entah itu karena peningkatan suhu atau karena pengaturan laser yang lebih agresif yang digunakan pada awalnya, dengan munculnya TFL, kami menemukan tingkat stricture yang secara statistik lebih tinggi dibandingkan dengan holmium," kata Dr. Patel.
Strategi Jitu Minimalkan Risiko: Ureter Access Sheath dan Irigasi Bertekanan
Untungnya, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko ureteral stricture saat menggunakan TFL. Salah satunya adalah dengan menggunakan ureteral access sheath, yaitu selongsong yang dimasukkan ke dalam ureter untuk melindunginya dari kerusakan.
Selain itu, irigasi bertekanan juga dapat membantu mengurangi suhu kerja di dalam ginjal selama laser lithotripsy. Dengan mendinginkan area kerja, risiko kerusakan jaringan dapat diminimalkan.
Ingat, konsultasi dengan dokter spesialis urologi sangat penting sebelum menjalani prosedur laser lithotripsy. Dokter akan membantu memilih jenis laser yang paling sesuai dengan kondisi Anda dan memberikan informasi lengkap tentang risiko dan manfaatnya. Pertimbangkan juga second opinion, jika diperlukan.
Pesan Penting: Jangan Sampai Niat Sembuh Malah Jadi Runyam
Penelitian ini mengingatkan kita bahwa teknologi baru, meskipun menjanjikan, perlu dievaluasi secara cermat sebelum diadopsi secara luas. Penggunaan Thulium Fiber Laser (TFL) dalam ureteroscopic laser lithotripsy memang menawarkan beberapa keuntungan, tetapi risiko ureteral stricture yang lebih tinggi perlu menjadi perhatian. Selalu diskusikan pilihan Anda dengan dokter dan pertimbangkan semua faktor sebelum memutuskan. Jangan sampai niatnya mau sembuh dari batu ginjal, malah jadi runyam karena ureter "ngambek".