Dark Mode Light Mode

Apakah Persetujuan Pengguna Dibutuhkan untuk Meneliti Unggahan Publik di Media Sosial?

Data publik di internet itu ibarat dompet jatuh di jalan: boleh diambil, tapi etis nggak sih? Pertanyaan ini kembali mencuat setelah sebuah penelitian tentang pengalaman menerima diagnosis skizofrenia di subreddit r/schizophrenia ditarik kembali (retracted). Waduh, kenapa tuh?

Penelitian Reddit dan Dilema Persetujuan Pengguna

Penelitian yang dipublikasikan di Current Psychology ini menggunakan postingan dari subreddit r/schizophrenia. Tim peneliti dari Inggris ini menganalisis dan menganonimkan data tersebut. Tapi, masalahnya, mereka nggak minta izin sama moderator atau pengguna subreddit. Ini yang kemudian memicu kontroversi.

Subreddit r/schizophrenia punya aturan jelas: semua penelitian harus mendapat persetujuan moderator. Moderator dengan handle Empty_Insight mengatakan bahwa komunitas sudah sepakat aturan ini cukup. Tapi, peneliti nggak berusaha menghubungi mereka sama sekali. Ironisnya, penelitian ini membahas etika, tapi malah melanggar prinsip persetujuan (consent).

Bayangkan: seseorang dengan skizofrenia, yang mungkin bergulat dengan paranoia, curhat di forum semi-anonim. Lalu, curhatannya dianalisis tanpa izin. Rasanya kayak privasi diinvasi, kan? Apalagi, ada sejarah panjang praktik penelitian yang nggak etis di masa lalu. “Tujuan menghalalkan segala cara” itu sudah nggak zaman, guys.

Etika Data Publik: Batasan yang Kabur

Debat tentang etika penggunaan data publik untuk penelitian memang sudah lama jadi perdebatan seru. Ingat kasus dataset pengguna OkCupid yang ditarik dari Center for Open Science karena memuat informasi yang berpotensi mengidentifikasi tanpa persetujuan? Atau penelitian yang menggunakan postingan AI di Reddit tanpa sepengetahuan pengguna? Mirip-mirip kasusnya.

Setelah banyak komplain, feedback, dan diskusi, para peneliti akhirnya memutuskan untuk menarik kembali penelitian mereka. “Kami mohon maaf karena penelitian kami menyebabkan keresahan pada komunitas yang bersangkutan,” kata Minna Lyons, penulis utama. Well, setidaknya ada kesadaran.

Meskipun peneliti menyatakan sudah mendapatkan persetujuan etis, faktanya, hanya sedikit peneliti yang menggunakan data Reddit yang benar-benar meminta persetujuan dari komite etika penelitian (Institutional Review Board). Sebuah studi tahun 2021 menemukan hanya 13.9% studi yang menyebutkan istilah terkait seperti “institutional review board”. Ini agak scary, ya.

Mengamankan Privasi di Era Data: Lebih dari Sekadar Anonymisasi

Banyak artikel ilmiah yang membahas etika penggunaan media sosial, khususnya Reddit, dalam penelitian. Association of Internet Researchers (AoIR) bahkan menerbitkan panduan etika yang merinci kesulitan dalam mendapatkan persetujuan dan mendesak peneliti untuk mengurangi risiko dengan mempertimbangkan pertanyaan yang digunakan, cara memproses data sensitif, dan cara menangani risiko selama penyimpanan, agregasi, dan publikasi data. Intinya, anonymisasi saja tidak cukup!

Ellie Gendle, kepala kebijakan jurnal di Springer Nature, memuji para penulis karena mengambil langkah proaktif untuk menarik kembali penelitian mereka. Karena “tantangan dalam membentuk kebijakan universal” dan kurangnya “standar yang dipegang secara konsisten” tentang penggunaan jenis data dan teknologi ini, jurnal mengevaluasi setiap makalah berdasarkan kasus per kasus. Fleksibilitas dan kehati-hatian adalah kunci.

Menanggapi kasus ini, moderator subreddit r/schizophrenia mengadakan polling tentang bagaimana menangani permintaan penelitian di masa depan. Mereka memutuskan untuk tetap pada kebijakan persetujuan penelitian yang ada. Dulu, mereka sempat menambahkan user flair (tag yang muncul di samping nama pengguna) untuk opt out dari pengumpulan data untuk tujuan penelitian, tapi fitur ini akhirnya dihapus karena jarang digunakan. Mungkin kurang sosialisasi, ya?

Consent is King: Jangan Korbankan Etika Demi Kenyamanan

Keputusan untuk menarik kembali penelitian ini “menetapkan preseden yang tepat, dan mengirim sinyal bahwa tingkat privasi yang dapat dipertahankan bagi mereka yang memiliki gangguan psikotik akan dihormati,” kata Empty_Insight. “Kita tidak bisa mengorbankan persetujuan demi kenyamanan.” Ini adalah pelajaran penting bagi semua peneliti yang menggunakan data publik.

Pikirkan dua kali sebelum menggunakan data publik. Apakah kita sudah benar-benar mempertimbangkan implikasi etisnya? Apakah ada cara untuk mendapatkan persetujuan dari individu yang datanya kita gunakan? Jangan sampai niat baik untuk meneliti malah melanggar hak privasi orang lain.

Prinsip etika dalam penelitian data nggak boleh dikesampingkan demi mengejar impact factor atau kecepatan publikasi. Kita semua punya tanggung jawab untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan secara etis dan menghormati hak-hak individu.

Persetujuan (consent) itu raja, guys! Jangan sampai kita jadi peneliti yang lupa diri dan menginjak-injak privasi orang lain demi ambisi pribadi. Ingat, research yang baik adalah research yang etis. Titik.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Astro Bot Kini Punya 90+ Level: Tambahan Gratis Buka Potensi Game Lebih Luas

Next Post

Kim Carnes, Ikon '80-an, Diduga Sindir Cover "Bette Davis Eyes" JoJo Siwa yang Viral