Dunia game sedang ramai membicarakan Assassin's Creed Shadows. Bukannya karena hype yang menggunung, tapi lebih karena sebuah fenomena yang… well, agak memalukan. Bayangkan, game yang belum rilis sudah dikalahkan oleh pendahulunya yang sudah berusia tujuh tahun. Apakah ini pertanda buruk? Mari kita telaah lebih dalam.
Kenapa Assassin's Creed Shadows Belum Bisa Mengalahkan Kejayaan Origins
Assassin's Creed Origins, dirilis pada tahun 2017, tampaknya masih memiliki daya tarik yang sangat kuat di hati para gamer. Angka pemain hariannya di Steam justru melampaui Shadows, yang seharusnya menjadi primadona baru. Ini menimbulkan pertanyaan besar: mengapa game baru ini belum mampu merebut hati para pemain?
Salah satu alasannya mungkin terletak pada gameplay yang ditawarkan. Origins memperkenalkan elemen RPG yang lebih dalam ke dalam seri Assassin's Creed, sebuah perubahan yang disambut baik oleh banyak penggemar. Mungkin, Shadows belum cukup meyakinkan dalam hal inovasi gameplay yang signifikan, atau malah dianggap menyimpang terlalu jauh dari formula yang sudah ada.
Faktor lain yang bisa mempengaruhi adalah setting. Origins membawa kita ke Mesir Kuno yang eksotis dan penuh misteri. Dunia yang luas, grafis yang memukau, dan cerita yang menarik membuat pemain betah berlama-lama menjelajahi setiap sudutnya. Shadows, dengan latar Jepang feodal, tentu menawarkan pesona yang berbeda, tapi mungkin belum berhasil memikat semua pemain yang terbiasa dengan estetika dan atmosfer Origins.
Selain itu, hype yang berlebihan juga bisa menjadi bumerang. Ketika sebuah game terlalu banyak dipromosikan dan dijanjikan akan menjadi "revolusi", ekspektasi pemain akan melambung tinggi. Jika hasil akhirnya tidak sesuai dengan ekspektasi, kekecewaan bisa sangat besar. Mungkin inilah yang terjadi pada Shadows.
Meskipun belum dirilis, trailer dan informasi awal tentang Shadows sudah memicu perdebatan di kalangan penggemar. Beberapa orang mengkritik pemilihan karakter protagonis, sementara yang lain meragukan keakuratan historis setting Jepang feodal. Kontroversi semacam ini bisa mengurangi minat pemain untuk mencoba game tersebut.
Namun, jangan terburu-buru menghakimi. Shadows belum dirilis, dan masih ada banyak waktu bagi Ubisoft untuk memperbaiki kekurangan dan meningkatkan hype. Penting untuk diingat bahwa kesuksesan sebuah game tidak hanya bergantung pada penjualan awal, tetapi juga pada long-term engagement dan word-of-mouth.
Apakah Shadows Butuh Sekuel Langsung?
Beberapa analis game berpendapat bahwa Assassin's Creed Shadows seharusnya mendapatkan sekuel langsung. Alasan utamanya adalah untuk melanjutkan cerita dan mengembangkan karakter yang sudah ada. Ini bisa menjadi cara untuk membangun fanbase yang kuat dan memastikan long-term engagement. Bayangkan saja potensi cerita yang belum terungkap, intrik politik yang semakin dalam, dan konflik internal yang lebih kompleks. Who wouldn't want more of that?
Namun, membuat sekuel langsung juga memiliki risiko. Jika Shadows gagal memenuhi ekspektasi, sekuelnya bisa ikut terkena imbasnya. Selain itu, Ubisoft juga perlu berhati-hati agar tidak terjebak dalam formula yang sama dan kehilangan inovasi. Innovation is key, guys!
Pentingnya Open World yang Memukau
Salah satu daya tarik utama dari seri Assassin's Creed adalah dunia open world yang luas dan detail. Origins berhasil menciptakan Mesir Kuno yang terasa hidup dan penuh dengan aktivitas. Pemain bisa menjelajahi piramida megah, berburu di oasis, dan berinteraksi dengan berbagai karakter yang unik.
Shadows juga perlu menawarkan open world yang sama memukaunya. Jepang feodal memiliki potensi besar untuk diubah menjadi dunia yang indah dan penuh misteri. Dari hutan bambu yang rimbun hingga kota-kota yang ramai, ada banyak hal yang bisa dieksplorasi oleh pemain.
Ubisoft, sebagai pengembang, perlu memastikan bahwa open world di Shadows tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kaya akan konten dan aktivitas. Pemain harus memiliki banyak alasan untuk menjelajahi setiap sudut dunia, mulai dari misi sampingan yang menarik hingga rahasia tersembunyi yang menunggu untuk ditemukan.
Jangan Lupakan Parkour, Bung!
Parkour adalah salah satu elemen ikonik dari seri Assassin's Creed. Kemampuan untuk memanjat bangunan, melompat dari atap ke atap, dan bergerak dengan lincah di sekitar lingkungan adalah sesuatu yang sangat disukai oleh para pemain. Origins sedikit mengubah sistem parkour, membuatnya terasa lebih realistis dan responsif.
Shadows perlu mempertahankan dan meningkatkan sistem parkour yang sudah ada. Bayangkan betapa serunya menjelajahi Jepang feodal dengan parkour, melompat dari kuil ke kuil, dan menghindari kejaran para samurai. Parkour yang mulus dan intuitif akan membuat pemain merasa seperti ninja sejati.
Intinya, Assassin's Creed Shadows memiliki potensi untuk menjadi game yang luar biasa. Namun, Ubisoft perlu bekerja keras untuk mengatasi tantangan yang ada dan memenuhi ekspektasi para pemain. Jika berhasil, Shadows bisa menjadi babak baru yang gemilang dalam sejarah Assassin's Creed. Jika tidak? Well, setidaknya kita masih punya Origins untuk dimainkan. No pressure, Ubisoft!