Oke, siap! Berikut artikelnya:
Dunia musik, khususnya heavy metal, baru saja kehilangan salah satu ikon terbesarnya. Kita semua pasti pernah mendengar namanya, entah itu karena lagu-lagunya yang melegenda atau karena tingkah lakunya yang… unik. Yup, Ozzy Osbourne telah berpulang, meninggalkan kita dengan warisan musik yang tak ternilai harganya. Tapi, lagu mana saja sih yang paling ikonik dari sang “Prince of Darkness” ini? Mari kita bedah satu per satu!
Musik heavy metal, dengan distorsi gitar yang menggema dan lirik yang seringkali kelam, memang punya daya tarik tersendiri. Dan Ozzy Osbourne, dengan Black Sabbath dan karir solonya, adalah salah satu pionirnya. Bayangkan saja, musiknya mampu membangkitkan semangat mosh pit sekaligus membuat bulu kuduk merinding.
Ozzy Osbourne, lahir di Inggris, telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan musik rock dan metal. Dari suara vokalnya yang khas hingga penampilannya yang energik di atas panggung, semuanya memberikan kesan yang tak terlupakan. Gak heran kalau banyak musisi muda yang terinspirasi olehnya.
Album Paranoid (1970) Black Sabbath, bisa dibilang adalah blueprint untuk musik heavy metal modern. Di dalamnya terdapat lagu-lagu yang bukan hanya keras secara musikalitas, tapi juga kuat secara lirik. Lagu-lagunya menyentuh isu-isu sosial dan psikologis yang relevan pada masanya, dan bahkan masih relevan hingga sekarang.
Setelah meninggalkan Black Sabbath pada tahun 1979, Ozzy Osbourne memulai karir solo yang sukses. Dia bereksperimen dengan berbagai gaya musik, tetapi tetap mempertahankan ciri khasnya yang unik. Dari balada rock yang menyentuh hati hingga anthem metal yang membakar semangat, semuanya ada dalam diskografinya.
Pengaruh Ozzy Osbourne dalam budaya populer sangat besar. Dia bukan hanya seorang musisi, tapi juga seorang entertainer yang ulung. Acara TV reality show-nya, “The Osbournes”, juga menjadi fenomena tersendiri, menunjukkan sisi lain dari kehidupan seorang rockstar yang seringkali dianggap kontroversial.
Jadi, mari kita langsung saja membahas lima lagu Ozzy Osbourne yang paling membekas di hati para penggemarnya. Siapkan headphone kamu, putar volume maksimal, dan mari kita headbang bersama!
‘Paranoid’: Anthem Generasi Pemberontak
Lagu ini sering dianggap sebagai salah satu lagu heavy metal terbaik sepanjang masa. Lucunya, “Paranoid” diciptakan last minute karena album Paranoid kurang panjang. Liriknya menggambarkan seorang pria yang depresi, tapi musiknya justru sangat energik dan membangkitkan semangat. “Paranoid” adalah ledakan protopunk yang berdurasi dua menit, kata Rolling Stone. Setelah keluar dari Black Sabbath, Ozzy selalu membawakan lagu ini di akhir konsernya.
‘War Pigs’: Protes Anti-Perang yang Menggema
Lagu lain dari album Paranoid, “War Pigs”, adalah protes anti-perang klasik yang sering dikaitkan dengan Perang Vietnam. Awalnya berjudul Walpurgis (mengacu pada festival satanisme), judulnya diubah atas saran perusahaan rekaman. Rolling Stone menggambarkan lagu ini sebagai “padat”, membandingkan komandan militer dengan “penyihir di misa hitam” dan mengkritik politisi yang memulai perang dan “memperlakukan orang seperti pion”. Kalau dipikir-pikir, liriknya masih relevan banget dengan kondisi politik global saat ini, ya?
‘Iron Man’: Kisah Tragis Pahlawan Besi
Bassist Black Sabbath, Geezer Butler, menulis lirik lagu ini setelah Ozzy menggambarkan riff gelap dari gitaris Tony Iommi sebagai suara “seorang pria besi besar yang sedang berjalan”. Lagu ini menceritakan tentang seorang pria yang tidak dapat berkomunikasi dan merasa ditolak, sehingga membalas dendam pada dunia. Osbourne memberikan metal rasa ancaman selama 10 tahun pertama tugasnya dengan Black Sabbath, meniru suara gangguan saraf pada lagu-lagu seperti “Paranoid” dan “Iron Man”, tulis Rolling Stone pada tahun 2018. Ironisnya, lagu ini justru jadi lagu yang paling catchy dan sering dinyanyikan oleh para penggemar.
‘Crazy Train’: Kereta Gila Era Perang Dingin
Setelah dikeluarkan dari Black Sabbath pada tahun 1979 karena penyalahgunaan narkoba dan alkohol, Ozzy menemukan kembali heavy metal selama karir solo epiknya, meningkatkan tempo lagu-lagunya dan menyuntikkan gaya baroque noir, kata Rolling Stone. “Crazy Train”, single pertama dari album solo debutnya Blizzard of Ozz pada tahun 1980, membahas Perang Dingin antara Barat dan Uni Soviet, dan ketakutan akan kehancuran yang saling terjamin. Pada tahun 2019, Ozzy dilaporkan oleh media AS karena telah mengeluh kepada Presiden AS Donald Trump setelah Partai Republik menggunakan lagu tersebut tanpa izin dalam video media sosial yang mengejek kandidat Partai Demokrat tahun 2020 pada sebuah debat.
‘I Don’t Want to Change the World’: Anti-Kemunafikan
Melanjutkan karir solonya yang sukses hingga tahun 1990-an, “I Don’t Want to Change the World” muncul di album No More Tears yang memenangkan multi-platinum—album terakhirnya sebelum pensiun untuk pertama kalinya. Ozzy memenangkan Grammy Award untuk pertunjukan live-nya pada tahun 1993. Lagu ini membahas sikap orang-orang yang berpikiran religius terhadapnya, dan pandangannya sendiri tentang mereka. Liriknya berbunyi, “Katakan padaku aku orang berdosa / Aku punya berita untukmu / Aku berbicara dengan Tuhan pagi ini dan dia tidak menyukaimu”. Sebuah pernyataan yang berani dan jujur, bukan?
Ozzy Osbourne bukan sekadar penyanyi; dia adalah ikon. Warisannya akan terus hidup melalui musiknya, inspirasi bagi generasi musisi mendatang, dan kenangan manis bagi para penggemarnya. Selamat jalan, sang Pangeran Kegelapan. Kamu akan selalu dikenang.