Kisah persahabatan mendalam antara George Harrison dan Eric Clapton kembali menjadi sorotan setelah kabar bahwa keduanya memiliki sebuah gitar langka Gibson Style O tahun 1913. Gitar akustik ini, yang dijual di Reverb.com dengan harga hampir 1 juta dolar AS, digunakan saat Harrison dan Clapton menggubah "Badge," komposisi bersama mereka dari album Goodbye milik Cream, dan dijuluki "Pattie," sebuah referensi kasar untuk Pattie Boyd, yang pertama kali menikah dengan Harrison dan kemudian dengan Clapton.
Persahabatan Gitaris Legendaris: Lebih dari Sekadar Musik
Seringkali, di balik gemerlap panggung dan riuhnya tepuk tangan, terdapat jalinan persahabatan yang tulus. Kisah George Harrison dan Eric Clapton adalah salah satu contohnya. Lebih dari sekadar rekan sesama musisi, mereka saling mendukung dan menginspirasi dalam perjalanan karier masing-masing. Bayangkan, dua guitar hero dunia nongkrong bareng, curhat soal hidup, sambil nyiptain lagu hits!
1968: Tahun Penuh Gejolak dan Pertumbuhan
Apa yang sering terlupakan dalam kisah persahabatan Harrison dan Clapton adalah bagaimana keduanya saling mendukung pertumbuhan satu sama lain di tahun 1968, tahun di mana masing-masing sedang menghadapi perkembangan baru dalam karir mereka. Cream telah mencapai akhir masa jayanya, dan Clapton merasa tidak aman dengan prospek karir solonya. Sementara itu, Harrison, setelah menghabiskan dua tahun mempelajari sitar dan kurang memperhatikan gitar, sekali lagi mengalihkan fokusnya ke instrumen tersebut, setelah memutuskan bahwa dia tidak akan pernah menguasai sitar. Lebih jauh lagi, Harrison telah mencapai titik puncaknya sebagai penulis lagu ketiga The Beatles yang seringkali diabaikan.
"While My Guitar Gently Weeps": Kolaborasi yang Tak Terlupakan
Ini menjadi jelas hanya sebulan sebelum sesi penulisan "Badge" pada Oktober 1968, ketika, pada tanggal 6 September, Harrison mengundang Clapton untuk merekam karya gitar utama yang tidak dikreditkan di lagu Harrison "While My Guitar Gently Weeps" dari White Album The Beatles. Grup ini telah merekamnya sekali, tetapi Harrison tidak senang dengan penampilan mereka yang tidak antusias – respons yang sayangnya khas terhadap karya Harrison. Keputusannya untuk membawa Clapton tanpa pemberitahuan adalah indikasi pertama bahwa dia bersedia keluar dari groupthink kuartet yang tertutup.
Awal Mula Persahabatan: Dari Yardbirds hingga Abbey Road
Persahabatan Harrison dan Clapton sudah terjalin jauh sebelum sesi White Album. Mereka pertama kali bertemu pada Desember 1964, ketika Clapton masih berada di Yardbirds, yang menjadi bagian dari acara Natal The Beatles di Hammersmith Odeon, London. Kedua gitaris itu menjalin perkenalan yang akan tumbuh selama bertahun-tahun. Di masa-masa awal, mereka mungkin cuma saling pamer lick gitar, tapi siapa sangka bakal jadi legenda!
The Pheasantry: Tempat Lahirnya Inspirasi dan Kolaborasi
Pada saat sesi White Album, Clapton tinggal di The Pheasantry, sebuah bangunan abad ke-18 di distrik Chelsea, London, yang telah lama populer di kalangan seniman dan selebriti dan baru-baru ini diubah menjadi apartemen dan klub malam. Harrison adalah pengunjung tetap dan akan berbagi acetate, atau cakram demonstrasi, dari lagu-lagu terbaru The Beatles.
"Kadang-kadang aku pergi ke rumah George di Esher dan kami bermain gitar dan memakai asam, dan sedikit demi sedikit persahabatan mulai terbentuk," tulis gitaris itu di Clapton: The Autobiography.
Lucy, Gitar yang Menjadi Saksi Sejarah
Meskipun The Beatles berhasil merekam trek pendukung baru yang sesuai dengan keinginan Harrison, "Mereka tidak menganggapnya serius," katanya. "Jadi aku pulang malam itu berpikir, Yah, sayang sekali, karena aku tahu lagu itu cukup bagus."
Keesokan harinya, Harrison mengantar Clapton dengan mobilnya ketika dia secara spontan menyarankan gitaris itu untuk ikut bersamanya ke Abbey Road. "Aku berkata, ‘Apa yang kamu lakukan hari ini?'" Harrison ingat. "'Kenapa kamu tidak datang ke studio dan bermain di lagu ini untukku?' Dia berkata, ‘Oh tidak – aku tidak bisa melakukan itu. Tidak ada yang pernah bermain di rekaman The Beatles dan yang lain tidak akan menyukainya.'"
"Aku berkata, ‘Dengar, ini laguku, dan aku ingin kamu bermain di dalamnya.'"
Seperti yang diingat Clapton, dia bahkan tidak membawa gitar bersamanya dan harus menggunakan salah satu gitar milik Harrison, Gibson Les Paul Cherry Red 1957, yang dikenal sebagai Lucy, yang telah dia hadiahkan kepada Harrison awal tahun itu. Bayangin aja, gitar pemberian sendiri malah dipake buat ngisi lead di lagu legendaris!
John Lennon dan Ide Gila Penggantian George Harrison
Pengalaman itu terbukti instruktif: Tahun berikutnya, selama sesi yang penuh perselisihan untuk Let It Be, Harrison mengundang pemain keyboard Billy Preston untuk tampil bersama The Beatles mengetahui bahwa itu akan membuat grup itu berusaha lebih keras.
Ironisnya, undangan Harrison kepada Clapton hampir menjadi bumerang. Pada tanggal 10 Januari 1969, selama pembuatan Let It Be, dia sempat keluar dari The Beatles setelah bertengkar dengan McCartney mengenai permainan gitarnya.
"Ayo bawa Eric," saran Lennon kepada McCartney. "Dia sama bagusnya dan tidak bikin pusing."
The Dirty Mac dan Kolaborasi Lainnya
Lennon jelas terkesan dengan gitaris itu. Pada Desember 1968, dia mengundang Clapton untuk bergabung dengan Dirty Mac, supergroup sekali pakainya yang termasuk Keith Richards dari Rolling Stones dan drummer Jimi Hendrix Experience, Mitch Mitchell, untuk tampil di konser musik all-star Rolling Stones Rock and Roll Circus. Kedua pria itu bekerja sama lagi di bulan-bulan terakhir tahun 1969 ketika Clapton tampil dalam lineup tur awal Plastic Ono Band. Bahkan setelah itu, Lennon terus mendesak Clapton untuk berkolaborasi, bahkan sampai menulis surat kepadanya yang menyatakan, "Aku benar-benar merasa bahwa aku bisa mengeluarkan yang terbaik dari dirimu."
Clapton: Terlalu Dekat dengan George untuk Bergabung dengan The Beatles
Clapton, bagaimanapun, tidak percaya bahwa ada kesempatan dia akan diminta untuk bergabung dengan The Beatles. "Lennon akan menggunakan namaku sesekali untuk pengaruh, seolah-olah aku adalah senjata tercepat," katanya pada tahun 1998. "Aku tidak berpikir aku bisa dibawa ke seluruh hal karena aku terlalu banyak teman George." Mungkin, persahabatan mereka terlalu kuat untuk dipecah belah oleh hiruk pikuk dunia musik.
Gitar "Pattie": Simbol Persahabatan dan Kreativitas
Penemuan kembali gitar Gibson Style O tahun 1913 yang dikenal sebagai "Pattie" ini mengingatkan kita akan momen-momen intim di balik layar yang membentuk sejarah musik. Gitar ini bukan hanya instrumen, tetapi juga saksi bisu persahabatan, kolaborasi, dan kreativitas dua legenda musik. Bayangin, gitar ini menyimpan melodi-melodi yang mungkin mengubah dunia!
Kisah Cinta Segitiga dan Dampaknya pada Persahabatan
Meskipun kisah cinta segitiga antara Harrison, Boyd, dan Clapton seringkali menjadi fokus utama, penting untuk diingat bahwa fondasi persahabatan mereka dibangun atas dasar saling menghormati, mengagumi, dan mendukung secara musikal.
Legacy Abadi: Inspirasi bagi Musisi Generasi Penerus
Kisah persahabatan George Harrison dan Eric Clapton, dengan segala kompleksitas dan dramanya, tetap menjadi inspirasi bagi musisi generasi penerus. Ini membuktikan bahwa di balik kesuksesan individu, terdapat kekuatan persahabatan dan kolaborasi yang tak ternilai harganya.
Pelajaran Berharga dari Dua Legenda Gitar
Kisah persahabatan antara George Harrison dan Eric Clapton mengajarkan kita bahwa persahabatan sejati mampu bertahan melewati badai kehidupan, bahkan cinta segitiga sekalipun. Lebih dari itu, kolaborasi dan dukungan satu sama lain dapat melahirkan karya-karya yang akan dikenang sepanjang masa. Jadi, carilah sahabat yang bisa diajak jamming bareng, bukan cuma diajak galau!