Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Jugband Blues: Ayah Penulis Surat Kabar Terkejut Jadi Bagian dari ‘Sonic Mayhem’ Pink Floyd

Wolves: Hardcore Inggris yang Menggebrak Batas dengan Mathcore dan Melodi

Battlefield 6 Mekanik Gerak Dinerf: Bunny Hop, Sliding, Jump Shot Tak Sama

Ada kabar mengejutkan dari jagat gaming yang mungkin membuat beberapa pemain Battlefield 6 harus mengubur mimpi untuk menjadi seorang ninja akrobatik di medan perang. Dulu, seolah-olah setiap pertempuran adalah panggung sirkus dadakan; pemain bisa meluncur, melompat, dan menembak layaknya pesulap dengan kecepatan cahaya. Namun, Electronic Arts kini telah mengumumkan perubahan besar pada mekanik pergerakan di Battlefield 6, hasil dari analisis mendalam umpan balik beta terbuka dan data telemetri.

Beta terbuka Battlefield 6 baru-baru ini memperlihatkan pemandangan yang cukup liar di lini depan. Banyak pemain yang seolah-olah mendapatkan kekuatan super, melayang-layang dengan sembrono di peta, sementara peluru beterbangan dari arah yang tidak terduga. Fenomena “bunny hopping” yang berlebihan, “slide-shooting” yang tak terkendali, dan “jump shots” yang melenceng dari pakem Battlefield tradisional, semuanya menjadi buah bibir.

Hal ini tentu saja membuat veteran setia Battlefield mengernyitkan dahi. Mereka yang terbiasa dengan tempo pertempuran yang lebih terukur dan taktis merasa frustrasi melihat medan perang berubah menjadi arena luncur es yang penuh tembakan. Sebagian besar merasa mekanik pergerakan tersebut terlalu mudah dieksploitasi, sehingga menciptakan ketidakseimbangan yang mengganggu esensi permainan.

Situasi tersebut memicu Electronic Arts untuk mengambil tindakan tegas. Mereka mengakui bahwa umpan balik dari para pemain adalah kunci, dan data telemetri yang terkumpul menunjukkan adanya celah yang dimanfaatkan secara berlebihan. Oleh karena itu, langkah restrukturisasi pun diambil untuk mengembalikan cita rasa Battlefield yang lebih otentik dan seimbang.

Pengumuman ini datang melalui unggahan di media sosial oleh CharlieINTEL, di mana Electronic Arts secara spesifik menjelaskan rincian perubahan yang akan datang. Tujuan utamanya adalah menciptakan pengalaman Battlefield yang lebih “tradisional” dan adil bagi semua pemain, bukan hanya bagi mereka yang punya refleks seperti kilat.

Gebrakan Elektronik Arts: Rem Tangan Buat Para Akrobat

Perubahan pertama dan yang paling signifikan menyasar momentum. Momentum, khususnya kecepatan horizontal, yang didapat dari gerakan meluncur (slide) dan dilanjutkan dengan lompatan (jump) kini akan dikurangi secara drastis. Ini berarti pemain tidak akan bisa lagi meluncur lalu melompat dengan kecepatan dan jangkauan yang sama seperti sebelumnya, yang seringkali membuat mereka sulit ditarget.

Selain itu, terdapat penalti yang lebih besar untuk lompatan beruntun. Jika seorang pemain mencoba melakukan “jump spam” atau melompat berkali-kali secara berurutan, tinggi lompatannya akan semakin berkurang. Ini secara efektif menghambat strategi melompat-lompat tanpa henti yang sebelumnya sering digunakan untuk menghindari tembakan atau mendapatkan keuntungan posisi.

Tak hanya itu, akurasi tembakan saat melompat atau meluncur juga akan mengalami peningkatan inakurasi yang signifikan. Ini adalah pukulan telak bagi para penggemar “slide-shooting” dan “jump shots” yang seringkali berhasil mendaratkan tembakan jitu sambil melakukan gerakan akrobatik. Kini, meluncur dan melompat bukan lagi pilihan ideal untuk terlibat dalam baku tembak secara langsung.

Perubahan-perubahan ini dirancang agar lompatan dan gerakan meluncur menjadi lebih situasional. Artinya, kedua gerakan tersebut harus digunakan dengan pertimbangan strategis, bukan sebagai modus operandi default dalam setiap baku tembak. Ini diharapkan akan mendorong gaya bermain yang lebih taktikal dan hati-hati, di mana pergerakan terampil tetap dihargai tanpa membuat tempo permainan menjadi terlalu cepat atau tidak terduga.

Bukan hanya pergerakan di darat, fisika parasut pun turut mendapatkan sentuhan penyesuaian. Electronic Arts telah menyetel ulang fisika parasut, dengan mengurangi akselerasi awal saat parasut dibuka. Ini dimaksudkan untuk memungkinkan pergerakan di udara yang lebih terkontrol, menghindari skenario di mana pemain bisa tiba-tiba melesat dengan kecepatan tinggi setelah membuka parasut.

Filosofi Pergerakan: Antara Balet Akrobatik dan Taktik Klasik

Debat mengenai kecepatan pergerakan ini memang cukup sengit di kalangan komunitas. Sebagian besar penggemar Battlefield tradisional merasa gaya pergerakan yang lebih cepat ini adalah adopsi berlebihan dari game shooter lain seperti Call of Duty yang memang dikenal dengan gaya arcade-nya. Banyak veteran Battlefield merasa “didominasi” oleh pemain CoD yang lebih terbiasa dengan tempo serba cepat.

Hal ini, ditambah dengan “TTD” (Time to Die) yang sangat tinggi dan “TTK” (Time to Kill) yang anehnya sangat rendah di beta Battlefield 6, menciptakan pengalaman yang kurang menyenangkan bagi beberapa pemain. Kombinasi tersebut menghasilkan skenario di mana pemain merasa mati terlalu cepat tanpa tahu dari mana asalnya, sementara musuh bisa bergerak liar tanpa mudah dihentikan.

Electronic Arts tampaknya mendengarkan keluhan ini dengan serius. Perubahan mekanik pergerakan ini adalah indikasi jelas bahwa mereka ingin mengarahkan Battlefield 6 kembali ke akarnya. Permainan yang lebih lambat, lebih strategis, dan lebih mengutamakan posisi serta kerja sama tim, adalah cita-cita yang ingin dicapai.

Langkah ini tentu saja memicu beragam reaksi. Ada yang menyambutnya dengan gembira, merasa bahwa Battlefield akan kembali ke identitas aslinya. Namun, tak sedikit pula yang mungkin merindukan kebebasan pergerakan yang memungkinkan gaya bermain yang lebih agresif dan dinamis. Pertanyaannya, apakah Electronic Arts telah melakukan hal yang tepat dengan menyesuaikan mekanik pergerakan ini, ataukah sebagian pemain lebih menyukai kecepatan yang lebih tinggi di Battlefield 6 beta? Jawaban akhirnya mungkin baru akan terlihat saat game ini resmi diluncurkan.

Previous Post

JBL Cinema SB510: Audio Bioskop di Harga Nggak Masuk Akal

Next Post

Mahasiswa Zimbabwe Tewas Tragis, 7 Tersangka Didakwa Pembunuhan

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *