Jam tangan bukan sekadar penunjuk waktu; ia adalah pernyataan, sebuah seni yang dapat dikenakan. Di balik setiap jarum yang berputar, terdapat kisah tentang dedikasi, inovasi, dan hasrat yang mendalam. Kisah seperti ini ditemukan dalam perjalanan Benedikt Prand-Stritzko, pendiri Aurelia Horology, sebuah nama baru yang sedang naik daun di dunia independent watchmaking.
Perjalanan Benedikt dimulai di sebuah desa kecil dekat sekolah pembuat jam Austria. Sempat mempelajari teknik, ia kemudian menemukan panggilannya yang sebenarnya: membuat jam. Keputusan ini membawanya ke dunia mekanisme rumit yang memukau.
Setelah menamatkan gelar tekniknya, Benedikt dengan mantap memilih untuk mendalami pengembangan mesin jam, mempelajari seluk-beluknya dari dasar. Ini adalah fondasi yang akan membawanya ke puncak dunia horologi.
Pengalaman berharga di H. Moser & Cie, salah satu merek indie yang sangat dihormati, membuka cakrawala baru baginya. Di sana, ia terlibat dalam desain kaliber otomatis HMC 201 dan tourbillon HMC 805, serta optimasi komponen escapement.
Kemudian, di Hautlence, merek saudara Moser, Benedikt memimpin rekayasa ulang total Hautlence Sphere, sebuah proyek yang membawanya meraih penghargaan GPHG pada tahun 2023. Pengalaman ini semakin mematangkan visinya tentang pembuatan jam.
Kelahiran putrinya, Aurelia, membawanya kembali ke Austria. Di sini, ia memulai perjalanan independennya, mendirikan Aurelia Horology dan mewujudkan impiannya untuk menciptakan jam tangan yang sempurna.
Tetapi apa yang mendorongnya untuk memulai petualangan ini? Jawaban singkatnya adalah keinginan untuk menggabungkan semua elemen fine watchmaking yang ia kagumi: mesin jam spesial dengan hand-finishing, case yang nyaman dipakai, enamel dial, jarum yang dikerjakan dengan tangan, leather strap berkualitas, dan seterusnya.
Mengungkap Keindahan Kollektiv I dan II
Aurelia Horology memulai debutnya dengan dua model jam tangan yang menawan: Kollektiv I dan Kollektiv II. Keduanya memiliki daya tarik unik yang membedakannya satu sama lain.
Kollektiv I menawarkan tata letak yang lebih klasik dengan sentuhan lengkungan yang khas, memberikan kesan elegan dan abadi. Sementara itu, Kollektiv II tampil lebih modern dan sporty, dengan crown yang ditempatkan pada posisi pukul 4.
Setiap komponen, mulai dari bagian mesin jam hingga case, dial, jarum, tali, clasp, hingga kotaknya, dikembangkan secara in-house dan diproduksi dengan kolaborasi erat bersama mitra lokal. Ini adalah bukti komitmen terhadap kualitas dan orisinalitas.
Filosofi di Balik Detail
Aurelia Horology sangat memperhatikan detail dan finishing. Jembatan mesin jam menampilkan permukaan grainage tradisional, sebuah teknik kuno yang menciptakan tekstur matte yang berkilauan dan kontras yang kuat dengan bevel yang dipoles.
Selain itu, digunakan berbagai finishing lainnya seperti double snailing dengan alur yang dipoles pada ratchet wheel, dan sunburst finishing pada pelindung kejutan. Bagi Aurelia Horology, seni pembuatan jam harus terlihat dan menjadi fokus utama.
Mesin jam adalah jantung dari setiap jam tangan. Aurelia Horology menggunakan dasar ETA 6497 atau 6498 yang andal, namun hampir semua bagiannya didesain ulang dan dibangun kembali, dengan finishing yang dikerjakan dengan tangan.
JA97/98: Bukan Sekadar Mesin Jam Biasa
Aurelia Horology mengembangkan jembatan sendiri, sistem crown wheel click terintegrasi, chatons emas untuk setiap permata, cap terpisah untuk bantalan roda keempat, dan sekrup khusus. Mereka menyebutnya dengan sedikit candaan: JA97/98 – Just Another 97/98.
Aurelia Horology tidak hanya membuat jam tangan; mereka menciptakan pengalaman. Setiap detail, dari desain hingga finishing, mencerminkan hasrat mereka terhadap fine watchmaking. Ini adalah jam tangan yang layak untuk dikoleksi dan diwariskan.