Dunia game memang penuh kejutan. Siapa sangka, game dengan karakter antropomorfik imut seperti kucing dan anjing justru menyimpan cerita yang dark dan emosional? Apalagi kalau karakter-karakter gemas ini harus berjuang demi bertahan hidup di tengah peperangan. Nah, inilah yang ditawarkan oleh seri Fuga: Melodies of Steel yang akan segera merilis seri ketiganya, Fuga: Melodies of Steel 3, pada 29 Mei untuk PC (Steam/Epic Games), Nintendo Switch, PS4/PS5 dan Xbox One/Xbox Series X|S.
Fuga: Melodies of Steel adalah TRPG (Tactical Role-Playing Game) yang dikembangkan oleh CyberConnect2. Game ini menceritakan kisah anak-anak yang kehilangan rumah dan keluarga mereka akibat perang, memaksa mereka untuk terjun ke medan pertempuran. Jangan terkecoh dengan tampilan karakternya yang menggemaskan, karena seri ini menghadirkan drama yang cukup kelam tentang pengorbanan dan perjuangan untuk bertahan hidup. Bahkan, ada satu senjata bernama Soul Cannon yang sangat kontroversial.
Ceritanya, CyberConnect2 akan mencapai usia 30 tahun pada 2026, dan Fuga sendiri dimulai pada 2021. Menjelang perilisan Fuga: Melodies of Steel 3, mari kita telaah sedikit tentang popularitas Fuga yang ternyata punya penggemar setia di berbagai belahan dunia. Kira-kira, apa ya yang membuat game ini begitu digemari?
Furry Ternyata Laris Manis! Ini Bukti Kesuksesan Fuga: Melodies of Steel
Menurut Hiroshi Matsuyama, CEO CyberConnect2, seri Fuga: Melodies of Steel hampir mencapai tonggak penjualan 500.000 kopi. Data menunjukkan bahwa Amerika Serikat (AS) adalah pasar terkuat untuk game ini, diikuti oleh Jepang, China, dan Prancis. Soal platform, Steam menyumbang sekitar 40% dari penjualan, sementara Nintendo Switch sekitar 30%. Jadi, bisa dibilang, dua platform ini menyumbang lebih dari 70% dari total penjualan Fuga.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, kenapa AS menjadi pasar utama Fuga? Apakah karena banyaknya furry di sana? Jawaban singkatnya: ya, sebagian besar memang karena itu. Tapi, yang paling penting, AS punya populasi gamer yang besar. Game-game CyberConnect2 lainnya, seperti seri Naruto: Ultimate Ninja, Dragon Ball Z: Kakarot, Demon Slayer -Kimetsu no Yaiba- The Hinokami Chronicles dan seri .hack juga meraih kesuksesan terbesar di pasar Amerika Utara.
Selain itu, pilihan game dengan karakter furry di pasaran juga tidak terlalu banyak. Hal ini membuat Fuga menonjol dan mendapatkan pengakuan baik dari segi setting maupun gameplay-nya. Bahkan, CyberConnect2 secara aktif berpartisipasi dalam konvensi terkait furry dan anthro di AS, seperti Anthrocon, yang menarik lebih dari 9.000 pengunjung setiap tahunnya.
- Pada tahun 2023, CyberConnect2 mengadakan panel pertama mereka di Anthrocon, dan meski baru pertama kali muncul, acara tersebut dihadiri oleh 170 orang.
Lalu, apakah furry fandom punya pengaruh besar terhadap penjualan? Jawabannya: banget! Saat Steam mengadakan Anthro Festival, penjualan seri Fuga melonjak drastis. Penjualan mereka bahkan meningkat tiga kali lipat selama kampanye tersebut, dan hampir semuanya berasal dari AS. Furry fandom memang punya kekuatan yang luar biasa.
China: Kejutan Manis di Balik Tirai Bambu
Selain AS, ada satu negara yang cukup mengejutkan dalam hal antusiasme terhadap furry: China. Meskipun Fuga: Melodies of Steel mendukung Bahasa Mandarin Tradisional dan Sederhana, game ini tidak secara resmi tersedia di China. Jadi, para pemain menggunakan VPN (Virtual Private Network) untuk membeli game tersebut melalui AS atau Jepang. Kebayang dong, betapa effort-nya para penggemar di sana?
Kehadiran Fuga di Prancis pun tak kalah menarik. Negara Gasco di dalam game terinspirasi dari Prancis, bahkan ada beberapa dialog dalam Bahasa Prancis. Ini adalah strategi marketing yang disengaja untuk menarik perhatian pemain Prancis. Tapi, China? Itu benar-benar di luar ekspektasi.
Penjualan Fuga terus meningkat dari tahun ke tahun. CyberConnect2 hampir mencapai 500.000 unduhan di seluruh dunia, dan mereka yakin akan mencapai tonggak sejarah tersebut saat Fuga: Melodies of Steel 3 diluncurkan. Bahkan, semakin banyak fan art dan meme yang dibuat menggunakan aset resmi game.
Mengapa CyberConnect2 Tega Menyiksa Para Furry yang Imut?
Salah satu hal yang membuat Fuga begitu unik adalah plot ceritanya yang cukup gelap. Para karakter furry yang imut harus menghadapi berbagai kesulitan dan pengorbanan. Bahkan, ada Soul Cannon, senjata yang mengorbankan nyawa seorang anak untuk membalikkan keadaan dalam pertempuran. Apakah tidak ada backlash dari para pemain?
Ternyata, tidak ada backlash sama sekali. Meskipun kedengarannya brutal jika dijelaskan sebagai "senjata yang mengorbankan nyawa seorang anak," pemain justru termotivasi untuk memenangkan pertempuran tanpa menggunakan Soul Cannon sebisa mungkin. Mereka bersatu dalam perjuangan untuk menghindari penggunaan senjata tersebut, dan hal ini justru diterima dengan sangat positif.
Tapi, kenapa para karakter harus menghadapi begitu banyak kesulitan? Hiroshi Matsuyama menjelaskan bahwa hal ini terinspirasi dari shonen manga. Tanpa kesulitan, tidak akan ada pertumbuhan. Pengorbanan diperlukan untuk mendorong pertumbuhan karakter dan memotivasi pemain untuk berjuang demi mereka. Intinya, "jangan biarkan mereka menderita jika kamu bisa membantu."
- Konsep tough love: Tanpa pertumbuhan, tidak akan ada kedamaian sejati.
Bahkan, salah satu outlet media mengaku harus mandi dengan pakaian lengkap setelah menggunakan Soul Cannon dalam sesi tutorial di Fuga: Melodies of Steel pertama. Ini menunjukkan betapa shock-nya mereka. Reaksi semacam ini, termasuk humor gelap, sangat khas dari penggemar Amerika.
Menemukan Keseimbangan Antara Kesedihan dan Harapan
CyberConnect2 mendesain game mereka sedemikian rupa sehingga membangkitkan berbagai emosi, mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan. Tapi, mereka juga menyadari bahwa ini membutuhkan keseimbangan yang hati-hati. Mereka tidak bisa membuat sesuatu yang benar-benar memilukan. Jika pemain hanya marah dan meninggalkan game, itu tidak baik.
- Tujuannya adalah untuk mendorong pemain untuk merasa perlu melakukan sesuatu untuk para karakter dan terus bermain.
Sebagai seorang gamer, terkadang kita merasa bahwa Fuga memang melewati batas dan memasuki wilayah yang benar-benar memilukan. Tapi, CyberConnect2 selalu berusaha untuk menyeimbangkan semuanya. Mereka ingin menciptakan cerita yang "kejam", tapi tetap terasa bahwa cerita itu menuju ke arah yang lebih baik.
"Saya tidak bisa menyebut Fuga sebagai game yang menyedihkan. Dalam liputan kami sebelumnya, kami menggambarkan seri ini sebagai ‘keras', ‘penuh keputusasaan' dan ‘ekstrem', tetapi mungkin ‘keras' adalah yang paling tepat di antara mereka," ujar Hiroshi Matsuyama.
Intinya, Fuga: Melodies of Steel adalah contoh bagaimana game dengan tampilan imut bisa menyimpan cerita yang dalam dan emosional. Kesuksesan game ini menunjukkan bahwa pemain tidak hanya mencari hiburan semata, tetapi juga pengalaman yang membangkitkan emosi dan membuat mereka berpikir.
Jadi, sudah siapkah kalian untuk melanjutkan perjuangan anak-anak furry ini di Fuga: Melodies of Steel 3? Siapkan tisu dan mental yang kuat, karena perjalanan ini dijamin akan penuh dengan air mata dan tawa (mungkin lebih banyak air mata, sih). Jangan lupa juga untuk selalu save game, karena siapa tahu, satu keputusan salah bisa berakibat fatal. Good luck, para gamer!