Dark Mode Light Mode

Big Thief Temukan Alur Baru, Masuki ‘Double Infinity’: Implikasinya

Musik itu seperti teman yang selalu ada, kan? Bahkan, bisa jadi soundtrack kehidupan kita. Bicara soal soundtrack, band indie favorit sejuta umat, Big Thief, baru saja merilis album baru berjudul “Double Infinity.” Album ini bukan sekadar kumpulan lagu, tapi lebih ke sebuah perjalanan emosional yang relatable banget sama kehidupan kita sehari-hari. Siap-siap dibawa hanyut dalam melodi dan liriknya yang bikin deep!

Big Thief, dikenal dengan musik folk-rock mereka yang soulful, selalu berhasil menyentuh hati pendengarnya. Adrianne Lenker, vokalis sekaligus penulis lagu utama, punya kemampuan unik dalam merangkai kata-kata yang sederhana tapi mendalam. Musik mereka tuh, jujur, otentik, dan nggak takut untuk mengeksplorasi berbagai emosi. Dari kebahagiaan sampai kesedihan, semua ada di musik Big Thief.

Perjalanan Big Thief sendiri juga nggak selalu mulus. Mereka mengalami berbagai perubahan, termasuk pergantian personel dan tantangan pribadi lainnya. Tapi, justru dari sanalah mereka belajar dan berkembang. Setiap album mereka adalah cerminan dari proses pendewasaan mereka sebagai individu dan sebagai band.

“Double Infinity” adalah album keenam mereka, dan bisa dibilang ini adalah album yang paling open dan collaborative yang pernah mereka buat. Mereka mengajak sejumlah musisi lain untuk berkolaborasi, menghasilkan sound yang lebih kaya dan beragam. Ini seperti Big Thief membuka pintu untuk teman-teman baru, berbagi energi kreatif, dan menciptakan sesuatu yang magical.

Tentang Perubahan: Kehilangan dan Awal yang Baru

Proses pembuatan “Double Infinity” diwarnai dengan berbagai tantangan, termasuk kepergian Max Oleartchik, pemain bas yang sudah menjadi bagian penting dari Big Thief selama 10 tahun. Kepergian Max tentu meninggalkan kekosongan, tapi di saat yang sama, juga membuka ruang untuk eksplorasi dan penemuan jati diri baru sebagai trio.

Mereka sempat mencoba untuk kembali ke metode lama, mengasingkan diri di hutan dan merekam di studio kecil yang mereka bangun sendiri. Tapi, hasilnya justru stuck. Akhirnya, mereka memutuskan untuk keluar dari zona nyaman dan mencari inspirasi di tempat yang berbeda: kota Manhattan yang sibuk.

Keputusan untuk merekam di kota besar, dengan melibatkan banyak teman dan kolaborator, terbukti menjadi langkah yang tepat. “Double Infinity” terasa lebih hidup, lebih segar, dan lebih bersemangat. Album ini adalah bukti bahwa terkadang, kita perlu keluar dari rutinitas dan membuka diri terhadap pengalaman baru untuk bisa menemukan inspirasi sejati.

“Double Infinity”: Mantra untuk Menghadapi Hidup

Adrianne Lenker menggambarkan “Double Infinity” sebagai “teriakan dari gunung, hal-hal terdalam, sampai ke langit, dan sampai ke inti bumi.” Album ini adalah ungkapan jujur tentang cinta, kehilangan, perubahan, dan harapan. Lirik-liriknya puitis dan penuh makna, mengajak kita untuk merenungkan tentang hakikat kehidupan.

  • Album ini adalah pengingat bahwa semua yang kita cintai pada akhirnya akan hilang, tapi justru itulah yang membuat setiap momen menjadi berharga.
  • Ini adalah ajakan untuk merangkul perubahan dan melihatnya sebagai kesempatan untuk bertumbuh.
  • Ini adalah keyakinan bahwa cinta adalah kekuatan yang mampu menyembuhkan dan membawa kita melewati masa-masa sulit.

Lagu-lagu seperti “Grandmother” dan “All Night, All Day” adalah contoh sempurna dari kemampuan Big Thief dalam menggabungkan melodi yang indah dengan lirik yang mendalam. Lagu-lagu ini bukan cuma enak didengar, tapi juga bisa bikin kita berpikir dan merasakan sesuatu yang lebih dalam.

Kolaborasi yang Menyegarkan

Salah satu hal yang membuat “Double Infinity” istimewa adalah kolaborasi dengan musisi-musisi lain. Jon Nellen dari Ginla, Mikel Patrick Avery dari Natural Information Society, dan Laraaji, seorang multi-instrumentalis new-age, semuanya memberikan kontribusi yang berharga untuk album ini. Kehadiran mereka membawa warna baru dan memperkaya sound Big Thief.

Adrianne juga sangat menikmati bekerja dengan para vokalis Alena Spanger, Hannah Cohen, dan June McDoom. Kehadiran mereka membawa dimensi baru pada vokal Big Thief, menciptakan harmoni yang indah dan ethereal.

High Vibes dan Energi Positif

Meskipun lirik-lirik “Double Infinity” kadang-kadang menyentuh tema-tema yang berat, secara keseluruhan album ini terasa positif dan penuh harapan. Ada vibe yang uplifting dan empowering, seolah-olah Big Thief ingin mengajak kita untuk menghadapi hidup dengan berani dan optimis.

Selama proses rekaman, mereka bahkan sempat melakukan ritual-ritual kecil seperti menyalakan dupa dan merekam di bawah selimut tebal. Ini menunjukkan bahwa mereka nggak cuma fokus pada aspek teknis pembuatan musik, tapi juga pada menciptakan atmosfer yang nyaman dan supportive bagi semua yang terlibat.

Beyond Genre: Musik untuk Semua Orang

Meskipun sering dikategorikan sebagai band folk-rock, musik Big Thief sebenarnya melampaui batasan genre. Mereka menggabungkan berbagai elemen musik, mulai dari folk tradisional hingga indie-rock eksperimental, menciptakan sound yang unik dan sulit untuk diklasifikasikan.

Musik mereka cocok untuk didengarkan kapan saja dan di mana saja. Saat sedang santai di rumah, saat sedang perjalanan jauh, atau bahkan saat sedang merasa down. Musik Big Thief selalu bisa menjadi teman yang setia dan source of inspiration.

Jadi, Apa yang Bisa Kita Pelajari dari “Double Infinity”?

“Double Infinity” bukan cuma sekadar album musik, tapi juga sebuah statement tentang kehidupan, cinta, dan perubahan. Album ini mengajarkan kita untuk:

  • Berani menghadapi ketidakpastian.
  • Merangkul perubahan sebagai bagian dari pertumbuhan.
  • Membuka diri terhadap pengalaman baru.
  • Menghargai setiap momen.
  • Percaya pada kekuatan cinta.

Kalau kamu lagi cari soundtrack kehidupan yang meaningful dan inspiring, “Double Infinity” dari Big Thief adalah pilihan yang tepat. Siap-siap untuk deep talk sama diri sendiri setelah dengerin album ini!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Bos Ungkap Masa Depan Warhammer The Old World: Implikasi Besar bagi Pemain

Next Post

ICW Serahkan Laporan Baru Korupsi Penyelenggaraan Haji ke KPK: Reputasi Indonesia Tercoreng