Dark Mode Light Mode

Bill Ward Black Sabbath Terpukau Iommi Gitaran Bahasa Indonesia

Siapa sih yang nggak kenal Black Sabbath? Band legendaris ini telah mengukir sejarah musik rock, khususnya heavy metal. Tapi, tahukah kamu bagaimana awal mula keajaiban itu terjadi? Ternyata, jauh sebelum "Iron Man" dan "Paranoid" mengguncang dunia, para personelnya sudah menunjukkan bakat luar biasa.

Kisah Awal: Sebelum Lahirnya Dewa Metal

Kisah ini dimulai jauh sebelum Black Sabbath menjadi ikon. Bill Ward, drummer legendaris Black Sabbath, mengenang masa-masa awal pertemuannya dengan Tony Iommi. Sebelum menjadi rekan satu band di Black Sabbath, mereka berdua sempat bermain bersama dalam dua band yang berbeda, yaitu The Rest dan Mythology. Bayangkan, dua calon dewa metal manggung di pub-pub lokal!

Pada tahun 1966, Iommi bergabung dengan The Rest. Bagi Ward, momen itu adalah kejadian terbaik yang pernah menimpa mereka. Mereka masih bersekolah saat itu dan merasa beruntung bisa tampil di acara-acara lokal.

"Kami sangat senang bisa mendapatkan gig," kata Ward dalam wawancara. "Kami masih sekolah. Saya bersekolah di Slade Road School, yang lokasinya tidak jauh dari yang lain. Kami beruntung bisa bermain di gig lokal, seperti pub atau di mana pun yang mau menampung kami."

Iommi bergabung dengan The Rest, dan itu adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada kami – saya sangat kagum dengan permainan gitarnya. Dari situlah kami melangkah maju. Ward mengakui bahwa kehadiran Iommi mengangkat level band mereka secara signifikan.

Di The Rest, Iommi, Ward, dan rekan-rekan mereka memainkan cover lagu-lagu populer. Jadi, jangan bayangkan mereka langsung menggebrak dengan riff-riff doom metal saat itu.

Terpesona Riff Gitar Tony Iommi

Ward terkesan bukan main dengan kemampuan gitar Iommi. Sebelum riff-riff ikonik yang membentuk genre baru itu muncul, Iommi muda sudah menunjukkan bakat yang luar biasa. "Saya hanya terpukau dengan permainannya," ungkap Ward. Padahal, saat itu mereka masih membawakan lagu-lagu cover.

Ward bahkan menceritakan pengalamannya kesulitan membawakan lagu "Hey Joe" dari Jimi Hendrix. "Butuh semua yang saya punya untuk memainkan lagu ‘Hey Joe' karya Hendrix – saya mendengarkan Mitch Mitchell dan berpikir, ‘Ya Tuhan.'" Pengalaman ini menunjukkan betapa tingginya standar musik pada masa itu dan bagaimana Ward berusaha keras untuk mengimbanginya.

Birmingham: Kawah Candradimuka Musik Rock

Birmingham, kota kelahiran mereka, menjadi pusat perkembangan musik yang pesat. Menurut Ward, saat itu ada banyak hal baru dan band-band baru yang bermunculan. Suasana kompetitif ini memacu mereka untuk terus berkembang dan menciptakan sesuatu yang unik.

Ward dan Iommi – bersama dengan Ozzy Osbourne dan Geezer Butler – membentuk Black Sabbath pada tahun 1968. Mereka kemudian dikenal luas sebagai pelopor heavy metal. Pengaruh mereka abadi, seperti yang ditunjukkan oleh permintaan besar untuk pertunjukan terakhir mereka yang akan datang, Back to the Beginning, yang akan menampilkan anggota asli bermain bersama untuk terakhir kalinya di Villa Park Birmingham.

Back to the Beginning: Reuni Terakhir yang Mengguncang Dunia

Pertunjukan Back to the Beginning adalah moment yang sangat dinantikan para penggemar Black Sabbath. Sayangnya, tiket pertunjukan ini sold out dengan cepat. Ini adalah bukti nyata bahwa legacy Black Sabbath masih sangat kuat dan dicintai oleh banyak orang.

Event ini menjadi penutup yang manis bagi perjalanan panjang Black Sabbath. Ini adalah kesempatan terakhir bagi para penggemar untuk menyaksikan para legenda ini tampil bersama di atas panggung. Sebuah perayaan untuk musik yang telah mengubah dunia.

Meskipun era kejayaan mereka telah berlalu, pengaruh Black Sabbath akan terus terasa dalam dunia musik. Mereka telah menginspirasi banyak musisi dan band heavy metal generasi berikutnya.

Intinya, kisah Black Sabbath bukan hanya tentang musik, tetapi juga tentang persahabatan, kerja keras, dan semangat untuk menciptakan sesuatu yang abadi. Dari pub-pub kecil di Birmingham, hingga panggung-panggung megah di seluruh dunia, mereka telah membuktikan bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan jika kita berani mengejarnya.

Black Sabbath adalah bukti nyata bahwa musik rock bisa menjadi soundtrack hidup yang penuh energi dan inspirasi. Mereka akan selalu dikenang sebagai salah satu band terpenting dalam sejarah musik.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Misi pendaratan Ispace di bulan gagal: Dampak besar bagi ambisi luar angkasa Jepang

Next Post

Berikut satu pilihan yang menekankan implikasi: Asia News Wrap: COVID-19 di Asia Tenggara Meluas, Dampaknya Semakin Terasa