Sudah menjadi rahasia umum bahwa para jagoan Call of Duty memiliki ritual sakral sebelum terjun ke medan perang digital: memilih tingkat kesulitan. Dari ‘Recruit’ yang ramah pemula hingga ‘Veteran’ yang bisa bikin kontroler banting, setiap prajurit punya levelnya sendiri. Namun, bersiaplah untuk krisis identitas masal, karena Call of Duty: Black Ops 7 akan mencabut hak istimewa tersebut, memaksa semua pemain masuk ke sebuah petualangan tanpa pilihan kesulitan tradisional yang selama ini dikenal. Siap-siap saja jika tiba-tiba mode “Veteran” favorit para ahli strategi virtual itu menjadi kenangan manis di laci sejarah.
Pamit Manis untuk Mode Kesulitan Klasik
Selama bertahun-tahun, kampanye Call of Duty selalu menawarkan fleksibilitas yang luar biasa dalam hal tantangan. Para pemain bebas memilih antara ‘Recruit’, ‘Normal’, ‘Hardened’, atau ‘Veteran’, menyesuaikannya dengan mood atau skill level masing-masing. Pilihan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan pengalaman bermain bagi komunitas setia Call of Duty.
Ini adalah sebuah tradisi yang telah mengakar kuat, layaknya menu wajib di restoran favorit. Pemain baru bisa menikmati cerita tanpa stres, sementara para “Veteran” bisa menyiksa diri dengan challenge mematikan. Setiap tingkatan menawarkan pengalaman berbeda, membentuk identitas dan kenangan unik bagi para pemain.
Namun, untuk entri terbaru tahun ini, Black Ops 7, semua kemewahan itu akan ditarik. Game ini tidak lagi menyediakan opsi untuk memilih tingkat kesulitan, menghapus sebuah fitur yang mungkin dianggap remeh oleh sebagian, namun krusial bagi yang lain. Ini adalah pergeseran desain yang cukup berani, meninggalkan pakem yang sudah puluhan tahun dipegang teguh.
Resep Rahasia: Kesulitan “Panggang” ala Black Ops 7
Perubahan ini bukan tanpa alasan, menurut para pengembang. Kampanye Black Ops 7 dirancang untuk dimainkan secara solo atau dalam mode co-op hingga empat pemain secara bersamaan. Desain multi-pemain inilah yang menjadi fondasi utama di balik keputusan untuk mengintegrasikan kesulitan.
Associate creative director Miles Leslie menjelaskan bahwa kesulitan telah “dibangun di dalamnya” (baked in) dan tidak dapat disesuaikan melalui pengaturan. Konsep ini berarti bahwa tingkat tantangan akan secara otomatis beradaptasi dengan jumlah pemain yang berpartisipasi dalam misi. Semakin banyak pemain, semakin menantang permainan akan terasa.
Leslie menegaskan bahwa tujuan utama adalah memastikan misi tetap terasa pas, baik untuk pemain solo maupun untuk skuad empat orang. Ia menekankan bahwa pengembang tidak melupakan pemain tunggal, bahkan mencurahkan perhatian khusus agar pengalaman solo tetap optimal. Namun, karena game ini juga didesain sebagai pengalaman sosial, keseimbangan tantangan menjadi kunci bagi grup dua, tiga, atau empat pemain.
Dilema “Veteran” Solo: Tantangan Tanpa Pilihan
Bagi para pemain solo yang selama ini menikmati adrenalin tinggi dari mode ‘Veteran’, kabar ini mungkin terasa seperti pukulan telak. Tidak akan ada lagi kesempatan untuk menguji batas kemampuan diri dengan tantangan hardcore yang biasa ditawarkan Call of Duty. Sensasi menaklukkan misi sulit seorang diri, dengan musuh yang cerdik dan peluru yang mematikan, kini hanya akan menjadi cerita nostalgia.
Pertanyaannya kemudian, bagaimana pengalaman bermain solo akan terbentuk dengan kesulitan yang “dibangun di dalamnya” ini? Apakah akan cenderung moderat agar tidak terlalu menyulitkan, atau justru tetap menawarkan tingkat tantangan yang sepadan? Pengembang menjanjikan bahwa mereka tidak melupakan pemain solo, namun tanpa pilihan manual, ekspektasi menjadi berbeda.
Ada kekhawatiran bahwa pengalaman yang seragam ini mungkin kurang memuaskan bagi mereka yang mendambakan penderitaan tingkat tinggi. Mungkin saja Black Ops 7 akan menemukan cara lain untuk menghadirkan tantangan, namun sensasi memilih sendiri medan perang virtual kini telah tiada. Ini seperti pergi ke restoran gourmet tapi tidak bisa memilih tingkat kepedasan cabai.
Meskipun demikian, ada pula sisi positif yang mungkin muncul dari pendekatan ini. Dengan kesulitan yang terintegrasi, setiap elemen misi dapat dirancang secara lebih presisi, memastikan narasi dan gameplay mengalir dengan lancar tanpa terganggu oleh perbedaan tingkat kesulitan yang drastis. Ini bisa berarti pengalaman yang lebih sinematik dan terpoles bagi semua pemain.
Skala Co-Op: Harmoni atau Kekacauan yang Terencana?
Di sisi lain spektrum, mode co-op tampaknya menjadi bintang utama dalam filosofi desain ini. Dengan kesulitan yang berskala secara dinamis, para pengembang berharap dapat menciptakan pengalaman bermain tim yang lebih seimbang dan adil. Tidak ada lagi satu pemain yang merasa terlalu kuat atau terlalu lemah dibandingkan yang lain.
Sistem skala ini berpotensi merombak dinamika tim secara signifikan. Mungkin tidak hanya jumlah musuh yang bertambah, tetapi juga kecerdasan buatan, pola serangan, atau bahkan tujuan misi yang menjadi lebih kompleks. Ini akan mendorong kolaborasi yang lebih erat dan strategi yang lebih terkoordinasi antar pemain.
Fokus pada “pengalaman sosial” menyiratkan bahwa tantangan akan dirancang untuk mendorong interaksi dan komunikasi. Mungkin para pemain akan dipaksa untuk benar-benar bekerja sama, tidak hanya menembak, tetapi juga merencanakan serangan, mengamankan posisi, dan saling membantu dalam situasi sulit. Sebuah orkestra kekacauan yang terencana, jika boleh dibilang begitu.
Ini adalah sebuah langkah berani yang mencoba menyeimbangkan kenikmatan bermain bersama dengan tantangan yang proporsional. Harapannya, setiap sesi co-op akan terasa “fun, but the right amount of challenging,” sesuai dengan visi pengembang. Tantangan yang tepat untuk dua, tiga, atau empat pemain bisa jadi berarti misi yang tidak terasa terlalu mudah atau terlalu sulit bagi siapa pun.
Pada akhirnya, keputusan Call of Duty: Black Ops 7 untuk menghilangkan pilihan kesulitan tradisional adalah sebuah inovasi yang mengundang perdebatan. Ini adalah pengorbanan kontrol pemain demi visi yang lebih terintegrasi, khususnya untuk pengalaman co-op yang dinamis. Apakah ini akan menjadi langkah maju yang brilian atau titik balik yang meragukan bagi waralaba Call of Duty, hanya waktu dan para pemain yang akan menjawab setelah game ini meluncur.