Popular Now

Jugband Blues: Ayah Penulis Surat Kabar Terkejut Jadi Bagian dari ‘Sonic Mayhem’ Pink Floyd

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Taylor Swift Dominasi SiriusXM: Hadirkan “Taylor’s Channel 13” Jelang Album Baru

Black Ops 7 Zombies: Mode Baru Dikonfirmasi, Siap Gebrak Dunia Mayat Hidup!

Bayangkan begini: kiamat zombie sudah di depan mata. Bukan lagi sekadar tontonan di layar kaca atau bualan para gamer, tapi kenyataan pahit yang siap menggerogoti otak kita. Tapi, tunggu dulu! Sebelum panik dan sibuk mencari linggis atau senapan, ada kabar baik—atau setidaknya, kabar yang bisa sedikit mengalihkan perhatian dari nasib umat manusia yang suram. Call of Duty: Black Ops 7 (kita sebut saja begitu) hadir dengan berbagai mode Zombies yang siap menemani (atau mungkin, mempercepat) kepunahan kita.

Kiamat Zombie Kok Ada Modenya?

Betul sekali. Di tengah ancaman kehancuran total, Treyarch, sang dalang di balik mode Zombies ini, justru menawarkan kita beragam pilihan untuk menikmati (atau lebih tepatnya, menjalani) kiamat. Bukan cuma satu, tapi empat mode sekaligus! Seolah-olah kita sedang memilih menu makan siang, padahal yang tersaji adalah hidangan mayat hidup yang siap disantap balik.

Mode-mode ini bukan sekadar variasi kosmetik. Masing-masing menawarkan pengalaman yang berbeda, mulai dari yang “standar” hingga yang… well, “terkutuk.” Ini seperti memilih tingkat kesulitan dalam hidup, di mana “mudah” berarti tetap digigit zombie, tapi mungkin dengan sedikit gaya.

Dari Standar Sampai Cursed: Pilih Sendiri Nasibmu

Mari kita bedah satu per satu “menu” kiamat ini. Pertama, ada mode Standard. Ini adalah hidangan utama, daging dan kentang dari pengalaman Zombies. Kita akan bertempur di peta baru bernama “Ashes of the Damned,” melanjutkan pertarungan abadi melawan mayat hidup di dalam Dark Aether. Bagi para veteran Zombies, ini adalah rumah—tempat di mana mereka merasa nyaman… sebelum akhirnya mati mengenaskan.

Lalu, ada mode Directed, yang kembali dari Black Ops 6 Zombies. Mode ini menawarkan pengalaman yang lebih terarah (duh), dengan objektif yang jelas dan panduan yang membantu pemain menyelesaikan main quest. Cocok untuk mereka yang mudah tersesat di tengah kiamat dan butuh sedikit bimbingan—seperti tur berpemandu di Disneyland, tapi dengan zombie sebagai maskotnya.

Untuk para puritan Zombies, hadir mode Survival. Ini adalah kembalinya peta Survival yang terakhir kali kita lihat di Black Ops 2. Pengalaman yang fokus dan tanpa filter, di mana satu-satunya tujuan adalah bertahan hidup selama mungkin melawan gerombolan mayat hidup yang tak kenal lelah. Tidak ada quest, tidak ada cerita—hanya Anda, senjata, dan insting bertahan hidup. Seperti gladi bersih sebelum terjun ke kiamat sesungguhnya.

Mode Cursed: Ketika Kiamat Belum Cukup Menyiksa

Terakhir, dan mungkin yang paling menarik (atau menakutkan), adalah mode Cursed. Mode ini menawarkan pengalaman baru dengan mekanik lawas dan berbagai side quest untuk menemukan relik terkutuk. Pemain dapat mengaktifkan relik ini untuk menghadapi tantangan yang lebih berat, tapi sebagai imbalannya, mereka akan mendapatkan kekuatan, replayability, dan hadiah yang lebih besar. Ini seperti berjudi dengan iblis—atau dalam kasus ini, dengan zombie—di mana taruhannya adalah hidup dan mati.

Bayangkan: Anda menemukan sebuah artefak kuno yang berbisik janji kekuatan tak terbatas. Tentu saja, ada harga yang harus dibayar—mungkin berupa peningkatan jumlah zombie, atau mungkin pengurangan amunisi. Tapi, siapa yang peduli? Anda sudah berada di tengah kiamat! Apa lagi yang bisa hilang?

Mode Cursed ini mengingatkan kita pada prinsip dasar bermain game: semakin sulit, semakin memuaskan. Sama seperti ketika kita mencoba mengalahkan boss terakhir yang terasa mustahil, atau ketika kita mencoba menyelesaikan speedrun tanpa mati sekali pun. Ada kepuasan tersendiri dalam menaklukkan tantangan yang ekstrem—bahkan jika tantangan itu adalah bertahan hidup di tengah kiamat zombie.

Kiamat Kok Bisa Di-replay?

Pertanyaan bagus. Bukankah kiamat seharusnya menjadi pengalaman sekali seumur hidup (atau sekali setelah mati, dalam kasus ini)? Tapi, inilah keindahan (atau kegilaan) dari mode Cursed. Dengan adanya relik dan tantangan yang berbeda, setiap sesi permainan akan terasa unik. Kita bisa mencoba kombinasi relik yang berbeda, atau kita bisa mencoba menyelesaikan semua side quest yang ada. Replayability adalah kunci untuk menjaga kita tetap waras—atau setidaknya, tetap terhibur—di tengah kekacauan.

Mode ini juga mengingatkan kita pada kenyataan pahit dalam hidup: tidak peduli seberapa buruk situasinya, selalu ada cara untuk membuatnya lebih buruk. Sama seperti ketika kita sudah merasa cukup menderita karena tagihan bulanan, tiba-tiba mobil kita mogok. Atau ketika kita sudah merasa cukup lelah setelah bekerja seharian, tiba-tiba tetangga sebelah mengadakan karaoke sampai pagi.

Zombies: Lebih Dari Sekadar Tembak-tembakan

Pada akhirnya, mode Zombies di Call of Duty lebih dari sekadar tembak-tembakan tanpa otak. Ini adalah metafora untuk kehidupan itu sendiri: penuh dengan tantangan, kejutan, dan momen-momen lucu yang tak terduga. Sama seperti ketika kita mencoba menavigasi dunia yang semakin kompleks dan tidak pasti ini, kita harus beradaptasi, berkolaborasi, dan terkadang, sedikit berjudi dengan nasib.

Jadi, ketika kiamat zombie benar-benar datang (semoga tidak), ingatlah mode-mode ini. Jadikan mereka sebagai panduan—atau setidaknya, sebagai pengalih perhatian—dari kehancuran yang tak terhindarkan. Siapa tahu, mungkin dengan sedikit humor dan strategi, kita bisa bertahan lebih lama dari yang kita kira.

Dan jika tidak, setidaknya kita mati dengan gaya.

Previous Post

Listrik Afrika: 17 Negara Bersatu dalam Misi Ambisius ‘300 Juta Koneksi’

Next Post

iOS 26 Rilis: iPhone Jadul Gak Kebagian? Cek Daftar Kompatibelnya Sekarang!

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *