Dark Mode Light Mode

Brian Wilson, Visioner Beach Boys, Meninggal Dunia di Usia 82 Tahun

Dunia musik kehilangan salah satu ikonnya. Brian Wilson, otak di balik aransemen vokal dan musik yang membawa The Beach Boys meraih kesuksesan komersial dan pujian kritis, telah berpulang. Kepergiannya meninggalkan lubang besar di industri musik, namun warisannya akan terus bergema melalui generasi. Kita akan merindukan vibes pantai dan harmoni surgawi yang ia ciptakan.

The Beach Boys, yang terbentuk pada pertengahan 1961 di California Selatan, terdiri dari Brian Wilson dan saudara-saudaranya, Dennis dan Carl, sepupu Mike Love, dan teman mereka, Al Jardine. Mereka menjelma menjadi suara California, mengabadikan citra kaum muda yang bersemangat, cinta remaja, dan kehidupan pantai dalam lagu-lagu mereka. Lagu-lagu mereka menyentuh hati jutaan orang di seluruh dunia, terutama generasi baby boomer yang sedang tumbuh.

Lagu-lagu hit mereka seperti "Surfin' U.S.A." dan "Surfer Girl" melambungkan mereka ke puncak tangga lagu. Pada tahun 1964, mereka menduduki puncak tangga lagu dengan "I Get Around," diikuti oleh hit No. 1 lainnya seperti "Help Me, Rhonda" dan "Good Vibrations." Album Pet Sounds dari tahun 1966, dianggap sebagai salah satu album rock terhebat sepanjang masa, menghasilkan lagu-lagu klasik abadi seperti "God Only Knows" dan "Wouldn't It Be Nice."

The Beach Boys: Lebih dari Sekadar Musik Pantai

Pengaruh The Beach Boys jauh melampaui musik. Mereka menjadi representasi budaya surf dan gaya hidup California. Harmoni vokal mereka yang rumit dan orkestrasi yang megah, yang oleh Wilson sendiri digambarkan sebagai "simfoni remaja untuk Tuhan," memengaruhi banyak seniman selama beberapa dekade.

Namun, di balik citra ceria dan lagu-lagu cerah, terdapat sisi gelap dan pergumulan. Semua saudara Wilson berjuang dengan penyalahgunaan narkoba pada berbagai waktu. Brian Wilson sendiri berjuang dengan kesehatan mental dan fisiknya sepanjang hidupnya. Walaupun begitu, musik mereka adalah oase kegembiraan di tengah badai kehidupan.

Brian Wilson mundur dari tur setelah mengalami gangguan saraf pada akhir tahun 1964 di dalam pesawat. Empat tahun kemudian, ia kewalahan selama sesi rekaman untuk Smile, tindak lanjut ambisiusnya untuk Pet Sounds. Perjuangannya dengan kesehatan mental menjadi bagian penting dari narasi kehidupan pribadinya.

Mencari "Good Vibrations": Perjalanan Brian Wilson

Wilson didiagnosis dengan gangguan skizoafektif, penyakit mental yang ditandai dengan halusinasi pendengaran. Ia sempat menarik diri dari kehidupan publik dan studio, bahkan mencapai berat badan 300 pound. Psikolog Eugene Landy, yang kemudian dipermalukan, membantunya untuk kembali ke kesehatan fisik antara tahun 1975 dan 1991, tetapi dengan mengendalikan kliennya secara berlebihan. Ironis, ya?

Perjalanan hidup Wilson yang penuh gejolak telah menginspirasi beberapa buku, lusinan film dokumenter, dua miniseri, dan film tahun 2014 Love & Mercy, di mana Paul Dano dan John Cusack memerankan Wilson pada tahap kehidupan yang berbeda. Kisah hidupnya adalah bukti ketangguhan jiwa manusia dalam menghadapi kesulitan.

Steven Page, seorang musisi dan penulis lagu, mengatakan bahwa ia melihat tema yang lebih dalam dalam karya Wilson, yang muncul di tengah perjuangan hidupnya. "Dia mampu menggabungkan cahaya dan kebahagiaan dengan kegelapan dan kesedihan," kata Page. "Tetapi ketika dia tumbuh sebagai seorang seniman, itu menjadi jauh lebih kompleks dan itu sangat berpengaruh bagi saya."

Warisan Harmoni Abadi: Dampak Musik Brian Wilson

Meskipun menghadapi tantangan, Wilson adalah saudara terakhir yang masih hidup. Dennis, saudara tengah yang gemar bersenang-senang, tenggelam pada tahun 1983 dalam keadaan mabuk pada usia 39 tahun. Carl, saudara bungsu, meninggal karena kanker paru-paru pada usia 51 tahun pada tahun 1998.

Wilson bertemu dengan istri keduanya, Melinda Ledbetter, dan mereka mengadopsi lima anak. Ledbetter dikatakan berperan penting dalam kembalinya Wilson yang luar biasa ke panggung konser, mengingat sejarahnya. Dia melakukan tur secara teratur mulai akhir 1990-an hingga abad ke-21. Kehadiran Melinda bagaikan angin segar dalam hidup Brian.

Namun, di balik semua kesuksesan, ada friksi dan perjuangan. Murry Wilson, ayah mereka yang kadang-kadang kasar dan mendominasi, membantu mengelola grup untuk sementara waktu di tahun-tahun awal mereka, sebelum akhirnya digantikan. The Beach Boys menjadi grup yang lebih seimbang setelah masalah kesehatan Wilson, dengan anggota lain meningkatkan kontribusi mereka.

"Pet Sounds" dan Beyond: Evolusi Musikal Seorang Jenius

Pada akhir 1960-an, mereka kesulitan mengisi tempat konser karena selera musik yang semakin keras dan psikedelik. Capitol Records memutuskan kontrak dengan band tersebut, meskipun mereka kemudian diambil alih oleh Warner Records. Wilson masih menyumbang lagu-lagu sesekali. Album 15 Big Ones (1976), menjadi album terlaris band ini dalam satu dekade.

Wilson merilis album solo pertamanya pada tahun 1988. Pertempuran hukum dengan Landy dan Mike Love, yang terakhir atas kredit penulisan lagu di masa lalu, akhirnya diselesaikan pada tahun 1990-an. Wilson, Love, dan Jardine mengatasi perbedaan mereka untuk tur peringatan 50 tahun yang diterima dengan baik pada tahun 2012, bersama dengan Bruce Johnson dan David Marks, dua anggota Beach Boys penting lainnya selama bertahun-tahun.

Sebagai artis solo, Wilson tetap aktif hingga abad ke-21, termasuk album penghormatan George Gershwin, penyelesaian Smile yang telah lama ditunggu-tunggu pada tahun 2004, dan No Pier Pressure (2012), menampilkan bintang tamu seperti Kacey Musgraves dan She & Him.

Selamat Jalan, Brian Wilson: Terima Kasih Atas Musiknya

Kepergian Brian Wilson menandai akhir dari sebuah era. Dia adalah seorang jenius musik yang mampu menciptakan suara yang khas dan abadi. Perjuangannya dengan kesehatan mental tidak menghalangi dia untuk menciptakan karya seni yang indah dan bermakna. Musiknya akan terus menginspirasi dan menghibur generasi mendatang.

Semoga Brian Wilson beristirahat dengan tenang. Warisannya akan terus hidup dalam lagu-lagu The Beach Boys dan pengaruhnya terhadap musik populer. Terima kasih, Brian, atas semua "Good Vibrations." Bagi kita generasi Z dan Millenial, mari kita kenang legacy nya, dan siapa tahu, mungkin kita bisa membuat musik yang nendang juga.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Rekrutmen di Delta Rune Chapter 4: Dampak dan Lokasi Mereka

Next Post

Rote Ndao Berpotensi Jadi Pusat Industri Garam Nasional Seiring Target Setop Impor 2028