Dark Mode Light Mode

Brit Awards Tinggalkan London, Pindah ke Manchester Setelah 48 Tahun

Siap-siap warga Manchester! Brit Awards, ajang penghargaan musik paling bergengsi di Inggris, akhirnya keluar dari zona nyaman London dan pindah markas ke kota yang dikenal dengan musik indie-nya yang menggema ini. Bayangkan saja, setelah hampir setengah abad bercokol di London, sekarang giliran Manchester yang akan jadi pusat perhatian. Apakah ini awal dari era baru Brit Awards yang lebih inklusif dan jauh dari mainstream? Kita tunggu saja!

Perhelatan akbar ini akan diselenggarakan di Co-op Live Arena pada hari Sabtu, 28 Februari. Bukan cuma sekali, tapi dua tahun berturut-turut! Artinya, edisi 2027 yang spesial merayakan ulang tahun ke-50 Brit Awards juga akan diadakan di tempat yang sama. Sebuah kehormatan besar sekaligus tantangan untuk membuktikan bahwa Manchester memang layak jadi tuan rumah.

Langkah ini bukan tanpa alasan. Dr. Jo Twist, CEO BPI (British Phonographic Industry) menjelaskan bahwa sudah saatnya mereka membuat lompatan berani ke wilayah lain di Inggris, demi menjangkau lebih banyak penggemar. Manchester dipilih karena sejarah musiknya yang kaya dan ekosistem pendukung yang fantastis, termasuk banyak venue musik grassroots yang keren.

Walikota Manchester, Andy Burnham, menyebut perpindahan ini sebagai "kudeta besar" bagi wilayahnya. Dengan bangga, Burnham menyatakan bahwa Manchester akan melakukan yang terbaik untuk membuktikan bahwa BPI telah membuat keputusan yang tepat. Semangat ini menunjukkan betapa seriusnya Manchester menyambut kesempatan emas ini.

Sebelumnya, seremoni Brit Awards selama 15 tahun terakhir selalu bertempat di O2 Arena, London. Tahun lalu, Charli XCX mendominasi dengan memenangkan lima penghargaan, termasuk artis terbaik, album terbaik, dan lagu terbaik tahun ini. Bisakah Manchester melahirkan bintang-bintang baru yang bersinar di panggung Brit Awards?

Sejarah mencatat, Brit Awards pertama kali diadakan pada tahun 1977 dengan nama The British Record Industry Britannia Awards. Ajang ini memberikan penghargaan kepada musik terbaik yang dirilis selama masa pemerintahan Ratu Elizabeth II, sebagai bagian dari perayaan Silver Jubilee. Flashback ke masa lalu, Sgt Pepper's Lonely Hearts Club Band-nya The Beatles meraih album terbaik.

Brit Awards: Dari Wembley ke Manchester, Perjalanan Panjang Sebuah Ikon

Dulu, seremoni perdana ini diadakan di Wembley Conference Centre, yang sayangnya sudah diratakan dengan tanah pada tahun 2006 dan diubah menjadi apartemen. Sebuah ironi, mengingat bangunan tersebut menjadi saksi bisu momen bersejarah dalam industri musik Inggris.

Sejak tahun 1982, Brit Awards menjadi acara tahunan, bergantian tempat di berbagai venue ikonik di London, termasuk Grosvenor House Hotel, Royal Albert Hall, Dominion Theatre, Hammersmith Apollo, Alexandra Palace, Earls Court Exhibition Centre, dan London Arena. Masing-masing venue punya cerita dan kenangan tersendiri bagi para musisi dan penggemar.

Co-op Live: Venue Kontroversial dengan Ambisi Besar

Co-op Live Arena sendiri sempat menjadi sorotan karena penundaan pembukaan sebanyak tiga kali akibat serangkaian masalah teknis. Insiden jatuhnya sebagian sistem ventilasi dari langit-langit bahkan disebut oleh CEO Co-op Live, Tim Leiweke, sebagai peristiwa yang bisa berakibat "bencana".

Namun, setelah mengatasi berbagai rintangan, venue ini berhasil menggelar berbagai konser besar, termasuk pertunjukan perpisahan The Eagles dan tiga konser Bruce Springsteen. Charli XCX juga membuka Brat World Tour-nya di tempat ini. Semoga saja, segala masalah teknis sudah teratasi sepenuhnya sebelum Brit Awards tiba.

Manchester Punya Sejarah Panjang dengan Brit Awards

Jangan lupakan, Manchester punya rekam jejak yang solid di Brit Awards. Take That, yang terbentuk di kota ini, telah memenangkan delapan penghargaan. Mantan anggotanya, Robbie Williams, bahkan memegang rekor sebagai pemenang Brit Awards terbanyak, dengan total 18 penghargaan.

Simply Red, Elbow, dan The 1975 juga pernah dinobatkan sebagai grup terbaik. M People menjadi best dance act pada tahun 1995, dan The Chemical Brothers, yang bertemu di University of Manchester, memenangkan penghargaan yang sama pada tahun 2000.

Oasis Reuni, Brit Awards Makin Greget?

Salah satu potensi cerita menarik untuk tahun 2026 adalah kemungkinan kembalinya kategori best live act (terakhir diberikan pada tahun 2013 kepada Coldplay). Jika ini terjadi, Oasis, salah satu band terbesar dari Manchester sepanjang masa, bisa jadi kandidat kuat pemenangnya.

Bayangkan saja, jika Gallagher bersaudara menerima penghargaan di kampung halaman mereka, pasti akan menarik banyak penonton. Dr. Jo Twist memberikan isyarat bahwa kategori penghargaan selalu dievaluasi, jadi kita tunggu saja pengumuman resminya. Siapa tahu, kan?

The Smiths: Band Legendaris yang Terlupakan?

Ironisnya, The Smiths, salah satu band indie paling berpengaruh sepanjang masa, tidak pernah dinominasikan di Brit Awards. Sebuah fakta yang cukup mengejutkan, mengingat betapa besar pengaruh mereka terhadap musik indie dan alternative di Inggris. Apakah ini pertanda bahwa selera Brit Awards sedikit… konvensional?

Brit Awards di Manchester: Awal Era Baru?

Kepindahan Brit Awards ke Manchester adalah langkah berani yang menjanjikan angin segar bagi industri musik Inggris. Dengan sejarah musik yang kaya dan semangat inovasi yang tinggi, Manchester siap membuktikan bahwa ia layak menjadi tuan rumah bagi ajang penghargaan bergengsi ini. Semoga saja, langkah ini memicu lebih banyak lagi perubahan positif dan inklusif dalam industri musik.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

<p><strong>Tiga Mitra Dirikan Firma Hukum Korporasi dan Komersial Butik di Singapura, Memperkuat Lanskap Hukum Bisnis</strong></p>

Next Post

Bisakah Sensasi Pendakian Gunung Dirasakan Lewat Game? Saya Mengalaminya Saat Main Cairn di IGN Live - PCMag