Dark Mode Light Mode

Bukan karena bodoh, suasananya saja tidak mendukung

Jangan pernah meremehkan kekuatan sebuah vibe. Bahkan jika itu berarti menolak tawaran yang bisa membuat rekening bankmu tersenyum lebar. Johnny Marr, gitaris legendaris The Smiths, baru saja melakukan hal itu, dan ceritanya lebih menarik daripada mendengarkan playlist galau di malam Minggu.

The Smiths: Kilas Balik Sebuah Fenomena

The Smiths, bagi yang belum lahir di era keemasan indie rock, adalah band yang mengguncang dunia musik di era 80-an. Dengan lirik puitis Morrissey dan permainan gitar inovatif Marr, mereka menciptakan lagu-lagu yang menjadi anthem bagi generasi muda. Bayangkan Coldplay zaman sekarang, tapi lebih melankolis dan dengan rambut yang lebih keren. Band ini bubar di puncak kejayaan mereka, meninggalkan legacy yang terus hidup hingga kini.

Formasi The Smiths sendiri cukup unik. Marr, yang kala itu masih remaja, secara aktif mencari anggota band, bukan sekadar berkumpul dengan teman-teman sekolah. Ia kemudian menjadi manajer band, sebuah tanggung jawab besar yang diemban di usia yang sangat muda. Tekanan popularitas dan kompleksitas industri musik, ditambah urusan pajak yang bikin pusing kepala, membuat Marr merasa tidak bahagia, meskipun ia sangat mencintai band dan musik yang mereka ciptakan. Hubungan interpersonal yang rumit adalah masalah lainnya.

Marr mengakui bahwa meninggalkan The Smiths di usia 24 tahun adalah keputusan berani. Namun, ia merasa bahwa keputusannya itu memungkinkannya untuk berkolaborasi dengan band-band lain seperti The Pretenders, The Cribs, dan The The. Pengalaman-pengalaman ini membantunya memahami dinamika band dengan lebih dewasa dan bijaksana.

Ketika Duit Bukanlah Segalanya: Penolakan Johnny Marr

Beberapa waktu lalu, muncul tawaran reuni The Smiths dengan nilai yang, katakanlah, fantastic. Tawaran ini jelas menggoda, apalagi mengingat banyak band legendaris yang kembali bersatu demi pundi-pundi uang. Namun, Johnny Marr punya prinsip. Ia menolak tawaran tersebut. Bukan karena sombong, tapi karena vibe-nya tidak pas.

"Ada sedikit prinsip di dalamnya, tapi saya bukan orang bodoh, saya hanya berpikir vibe-nya tidak benar," ungkap Marr. Ia menambahkan bahwa ia menikmati apa yang sedang dikerjakannya saat ini dan masih berambisi untuk menciptakan lagu terbaik yang pernah ia tulis. Singkatnya, Johnny Marr lebih memilih mengejar passion-nya daripada sekadar mengejar uang. Sebuah pilihan yang cukup inspiring, bukan?

Drama Reuni: Antara Morrissey dan Johnny Marr

Tawaran reuni ini sebenarnya sudah menjadi perbincangan hangat sejak lama. Morrissey, vokalis The Smiths, bahkan sempat mengklaim bahwa ia setuju dengan tawaran tersebut, namun Marr mengabaikannya. Morrissey juga menuduh Marr telah mengakuisisi hak merek dagang The Smiths tanpa memberitahunya. Tentu saja, Marr membantah klaim-klaim tersebut, menyebutnya "tidak benar" dan bahwa ia mengambil langkah tersebut untuk melindungi nama The Smiths dari pihak ketiga yang ingin mengambil keuntungan.

Morrissey, dengan segala kontroversinya, bahkan sempat mengatakan bahwa ia terbuka untuk reuni The Smiths bukan karena adanya keterikatan emosional dengan Marr, melainkan karena ia merasa bahwa ini adalah kesempatan terakhir untuk berterima kasih kepada para penggemar. Sebuah pernyataan yang cukup pedas, mengingat hubungan keduanya yang memang penuh dinamika.

Vibe yang Hilang: Mengapa Reuni The Smiths Sulit Terwujud?

Jadi, apa sebenarnya yang membuat vibe reuni The Smiths tidak pas? Ada banyak faktor yang mungkin berperan. Pertama, hubungan antara Morrissey dan Marr yang tampaknya tidak pernah benar-benar pulih setelah bubarnya band. Kedua, perbedaan visi dan prioritas antara keduanya. Marr lebih fokus pada eksplorasi musikal dan kolaborasi, sementara Morrissey lebih fokus pada karir solo dan pandangan-pandangannya yang kontroversial.

Selain itu, kepergian Andy Rourke, bassis The Smiths, juga menjadi penghalang besar. Mike Joyce, drummer The Smiths, bahkan mengatakan bahwa reuni The Smiths tidak mungkin terwujud tanpa Andy. Kehadiran Andy diakui sebagai perekat di antara personil yang lain. Kehilangan itu dirasakan oleh semua anggota band.

Pentingnya Vibe dalam Sebuah Kolaborasi Kreatif

Kasus Johnny Marr dan penolakan reuni The Smiths ini mengajarkan kita tentang pentingnya vibe dalam sebuah kolaborasi kreatif. Uang memang penting, tapi passion, visi yang sama, dan hubungan yang sehat jauh lebih penting. Tanpa elemen-elemen tersebut, sebuah proyek kreatif, bahkan yang paling menjanjikan sekalipun, akan terasa hampa dan tidak memuaskan. Ingat, bekerja itu bukan hanya soal mencari nafkah, tapi juga tentang mengejar mimpi dan memberikan yang terbaik dari diri kita.

Dalam dunia startup, vibe yang tepat adalah kunci keberhasilan tim. Tim yang solid dengan visi yang sama akan lebih mampu menghadapi tantangan dan mencapai tujuan bersama. Bayangkan jika kamu bekerja dengan orang-orang yang tidak sejalan denganmu, setiap hari akan terasa seperti medan perang. Maka penting untuk memilih lingkungan kerja yang sesuai dengan value dan passion-mu.

Pelajaran dari Johnny Marr: Jaga Prinsipmu, Kejar Passion-mu

Johnny Marr telah memberikan kita pelajaran berharga tentang integritas dan passion. Ia menolak tawaran menggiurkan demi menjaga prinsip dan mengejar passion-nya. Keputusannya mungkin tidak masuk akal bagi sebagian orang, tapi bagi Marr, itu adalah pilihan yang tepat.

Kisah ini mengingatkan kita bahwa uang bukanlah segalanya. Kebahagiaan dan kepuasan diri jauh lebih berharga. Jadi, lain kali kamu dihadapkan pada pilihan sulit, tanyakan pada dirimu sendiri: Apa yang benar-benar penting bagiku? Apa yang membuatku bersemangat? Jawabannya mungkin akan mengejutkanmu. Dan ingat, jangan pernah meremehkan kekuatan sebuah vibe.

Reuni The Smiths: Sebuah Mimpi yang Mungkin Takkan Pernah Jadi Kenyataan

Mungkin reuni The Smiths hanyalah sebuah mimpi yang tidak akan pernah menjadi kenyataan. Tapi, setidaknya kita bisa terus menikmati musik-musik mereka yang abadi dan belajar dari kisah mereka. Bahwa integritas, passion, dan vibe yang tepat jauh lebih berharga daripada sekadar pundi-pundi uang.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Aurora Borealis Mungkin Menghiasi Langit 9 Negara Bagian AS Malam Ini

Next Post

Putin Isyaratkan Kerja Sama Militer-Teknis dengan Indonesia saat Kunjungan Prabowo: Sinyal Perkuat Alutsista