Siapa bilang rock n roll itu ketinggalan zaman? Kadang, justru dari kisah-kisah comeback yang luar biasa, kita menemukan semangat baru. Kisah Gina Bafile, atau yang lebih dikenal sebagai Darkyra Black, dan band-nya Darkyra, adalah salah satunya. Bayangkan saja, setelah merilis dua album yang menjanjikan dan mulai tur, hidup tiba-tiba memberikan kejutan yang kurang menyenangkan: diagnosis kanker payudara. Hampir sepuluh tahun kemudian, dengan semangat baja, Darkyra kembali dengan album ketiga, "Life Force". Ini bukan sekadar album, ini adalah testament dari ketahanan jiwa manusia.
Musik, layaknya hidup, selalu memberikan kejutan. Genre "Life Force" sendiri bisa dibilang adalah rock n roll standar dengan sentuhan ekstra. Melodi yang catchy di awal lagu kemudian bertransformasi menjadi riff rock yang solid sebagai latar vokal Darkyra. Sentuhan synthesizer menambah warna unik; kesan gothic yang menyeramkan di "One Foot in the Grave," atau solo yang menarik di "Leap Before You Die". Piano juga memegang peranan penting, menjadi instrumen utama di "Tomorrow Without You" dan pendukung di lagu lainnya.
Lagu pop/rock biasanya dinilai dari seberapa memorable chorusnya, dan "Life Force" punya beberapa chorus yang sukses menempel di kepala. Sebagian besar lagu mengikuti struktur pop tradisional dengan pengulangan chorus, namun ada juga yang membangun klimaksnya di bagian akhir.
"Life Force": Lebih dari Sekadar Album, Sebuah Kisah
Menyelami "Life Force" lebih dalam, kita akan menemukan banyak hal untuk diapresiasi. Yang mengejutkan, bassist Lucio Manca tampil mencuri perhatian. Pada lagu "Life Force" dan "Quiet the Mind," permainan bassnya benar-benar slapping! Ia menunjukkan kelasnya dengan groove yang memukau. Apresiasi khusus patut diberikan pada kualitas produksi yang jernih, sehingga permainan bassnya terdengar jelas.
Di antara beberapa lagu yang menonjol, seperti "Quiet the Mind" dengan chorus yang adiktif, "Celebrity Smile" adalah lagu yang saya harapkan menjadi blueprint untuk lagu-lagu lainnya. Ini adalah satu-satunya lagu symphonic di "Life Force". Ketika instrumen gesek dan choral chants mengiringi vokal Darkyra di chorus, imajinasi langsung melayang membayangkan potensi album ini jika Darkyra lebih banyak bereksperimen dengan elemen-elemen tersebut.
Sayangnya, "Life Force" tidak lepas dari inkonsistensi. Vokal Darkyra memang kuat, tapi terkadang lagu-lagunya memberikan terlalu banyak tekanan pada pita suaranya. Contohnya, ketika ia mencoba mencapai nada tinggi di chorus "All in Good Time," vokalnya terdengar tegang dan pitchy. Ada juga beberapa pilihan vokal yang terkesan aneh, seperti bagian sassy-talk di "All in Good Time," bisikan ala Darth Vader di "Quiet the Mind," dan momen ketika suaranya terdengar mirip Gwen Stefani yang sengau di "Tomorrow Without You".
Elemen Kejutan dalam "Life Force": Bass yang Memukau
Kelemahan tidak hanya berhenti di situ. Gitar, misalnya, seringkali terdengar hambar dan tenggelam di background. Lirik beberapa lagu juga terkesan kurang matang, seperti pengulangan yang redundan "You’ve gotta leap before you die / Leap while you’re alive." Yang paling mengecewakan adalah lagu "Tested the Water," yang terasa asal-asalan dan tidak tune.
Namun, di balik segala kekurangannya, semangat dan dedikasi Darkyra dalam menciptakan "Life Force" setelah menghadapi tantangan hidup yang berat patut diacungi jempol. Terlepas dari opini pribadi tentang album ini, kisah Darkyra adalah sebuah inspirasi.
Antara Rock Klasik dan Sentuhan Modern: Eksplorasi Genre
Album ini tetap bisa dinikmati. Ya, ada beberapa kekurangan, seperti halnya album lainnya, tetapi saya masih menemukan diri saya dengan semangat menyanyikan "You’ve gotta leap before you die" dan bergoyang mengikuti alunan biola di "Celebrity Smile" yang terngiang di kepala.
Semoga di album berikutnya, Darkyra bisa lebih konsisten memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya. Darkyra dan timnya memiliki insting yang bagus dalam menciptakan aransemen musik dengan strings, piano, dan tentu saja, bass yang memukau. Saya sangat penasaran dengan apa yang akan mereka ciptakan selanjutnya.
Masa Depan Musik Darkyra: Potensi yang Belum Tergali Penuh
“Life Force” adalah bukti bahwa semangat juang dan cinta pada musik bisa mengalahkan segalanya. Album ini mungkin belum sempurna, tetapi di dalamnya terdapat jiwa yang berani dan harapan yang tak padam. Teruslah berkarya, Darkyra!