Dark Mode Light Mode

DAVE MUSTAINE Tentang METALLICA: ‘Aku Menulis Banyak Musik Mereka yang Membuat Mereka Jadi Seperti Sekarang’

Dulu Pentolan, Sekarang Legenda: Kisah Dave Mustaine Bersama Metallica

Pernahkah kamu membayangkan dunia tanpa riff gitar ikonik Megadeth? Atau bagaimana jika Metallica terdengar sedikit… berbeda? Kisah Dave Mustaine, si jenius gitar yang sempat menjadi bagian dari Metallica, adalah sebuah rollercoaster emosi, ambisi, dan sedikit drama ala rockstar. Siap untuk menyelami masa lalu yang penuh intrik?

Metallica, band metal raksasa yang kita kenal sekarang, punya akar yang lebih humble dari yang kamu kira. Di awal tahun 80-an, mereka hanyalah sekumpulan anak muda ambisius yang mencari lead guitar player yang pas untuk membawakan musik keras mereka. Pencarian ini membawa mereka pada Dave Mustaine.

Bagaimana Mustaine bergabung dengan Metallica? Semuanya berawal dari sebuah iklan baris di The Recycler, sebuah koran lokal di Los Angeles. Yup, band sekelas Metallica mencari anggota lewat iklan baris! Mustaine, yang saat itu jenuh dengan band sebelumnya, PANIC, melihat iklan tersebut dan langsung menghubungi Lars Ulrich.

Obrolan pertama Mustaine dan Ulrich ternyata sangat menentukan. Mustaine menyebutkan kecintaannya pada band BUDGIE, sebuah band heavy metal obscure asal Wales. Ulrich terkejut dan terkesan. Menyukai BUDGIE menunjukkan bahwa Mustaine memiliki kredibilitas dalam dunia New Wave Of British Heavy Metal. Icebreaker yang cukup unik, bukan?

Pertemuan tatap muka pun diatur. Mustaine berkendara dari Huntington Beach ke Newport Beach, tempat Ulrich tinggal. Sebuah fakta unik terungkap: ibu Mustaine pernah bekerja sebagai pembantu di kompleks apartemen tempat Ulrich tinggal. Ironi yang menarik, dua sisi mata uang yang berbeda.

Di apartemen Ulrich, Mustaine mendengarkan lagu "Hit The Lights", lagu yang ditulis oleh Lloyd Grant. Mustaine merasa lagu itu butuh lebih banyak solo gitar. Pernyataan yang cukup confident, bahkan terkesan sedikit sombong. Namun, kepercayaan diri inilah yang membuat Ulrich penasaran.

Audisi pun tiba. Mustaine datang ke rumah orang tua Ron McGovney, basis Metallica saat itu. Begitu Mustaine mulai memainkan gitarnya, James Hetfield dan Ulrich bahkan tidak berani masuk ke ruang latihan. Mereka sudah tahu, Mustaine adalah orang yang tepat. "Kamu dapat gig ini," kata mereka.

Dari Iklan Baris Hingga Panggung Dunia: Era Awal Metallica Bersama Mustaine

Mustaine merasa bergabung dengan Metallica adalah takdirnya. Dia dipercaya menangani masalah keamanan dan keuangan band. Ketika Metallica bermain di San Francisco, Mustaine bertugas mengumpulkan uang dari pemilik klub. Dia tahu betul bagaimana cara para pemilik klub mencoba memotong bayaran band.

Perjalanan yang Penuh Drama: Perpisahan Mustaine dengan Metallica

Pada musim semi tahun 1983, Metallica memutuskan untuk pindah ke New York setelah Jonny Zazula dari Megaforce Records tertarik dengan demo mereka, "No Life ‘Til Leather". Dalam perjalanan, mereka mengalami kecelakaan mobil saat melintasi badai salju.

Saat mereka mengganti truk U-Haul, Hetfield dan Ulrich memutuskan untuk mengganti Mustaine. Mereka menyalahkan Mustaine atas kecelakaan tersebut. Rumor lain mengatakan bahwa masalah alkohol Mustaine menjadi alasan utama pemecatannya.

Alkoholica: Mitos atau Fakta?

Mustaine mengakui bahwa semua anggota Metallica sering minum alkohol. Mereka bahkan menyebut diri mereka "ALCOHOLICA". Namun, Mustaine juga menambahkan bahwa ia menjadi kasar saat mabuk. Satu insiden melibatkan perkelahian di sebuah gang di San Francisco, di mana Mustaine membela seorang wanita yang diserang.

Riff yang Tidak Terlupakan: Warisan Mustaine di Metallica

Setelah dipecat, Mustaine marah dan merasa dikhianati. Dia meminta Metallica untuk tidak menggunakan musiknya, tetapi mereka mengabaikannya. Mustaine mengklaim bahwa dia menulis banyak lagu Metallica, termasuk "Ride The Lightning", "The Call Of Ktulu", "Phantom Lord", "Metal Militia", "Jump In The Fire", dan bagian dari "Leper Messiah".

Konflik yang Memanas: Perselisihan dengan Hetfield dan Ulrich

Mustaine juga menceritakan perselisihannya dengan Hetfield, termasuk insiden di mana Hetfield menendang anjingnya. Hal ini memicu perkelahian fisik antara Mustaine dan Hetfield, serta McGovney. Ketegangan ini menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada pemecatan Mustaine.

Mencari Keadilan: Sengketa Royalti dan Hak Cipta

Beberapa tahun kemudian, Metallica berencana merilis ulang demo "No Life ‘Til Leather". Hetfield menghubungi Mustaine dan menawarkan untuk menyelesaikan masalah royalti dan hak cipta yang belum terselesaikan. Namun, negosiasi gagal karena Ulrich menginginkan kredit penulisan lagu yang tidak pantas dia dapatkan.

Pandangan Mustaine tentang Ulrich: Lebih dari Sekadar Drummer

Meskipun ada konflik di masa lalu, Mustaine mengakui bahwa Ulrich adalah song arranger yang hebat. Dia bahkan menyaksikan Ulrich menulis riff pembuka untuk "Master Of Puppets" dengan gitar akustik yang jelek. Mustaine mengakui bahwa cara Hetfield memainkan riff tersebut membuatnya menjadi luar biasa.

No Life ‘Til Leather: Kisah yang Tertunda

Rencana rilis ulang "No Life ‘Til Leather" akhirnya batal karena masalah hukum yang rumit. Mustaine menolak untuk memberikan kredit penulisan lagu kepada Ulrich, yang menurutnya tidak pantas. Meskipun demikian, Ulrich tetap optimis bahwa demo tersebut akan dirilis di masa depan.

Momen "Enter Sandman": Menggali Lebih Dalam

Ternyata ada tudingan menarik tentang lagu hit Metallica, "Enter Sandman". Mustaine secara blak-blakan menyinggung kemiripannya dengan lagu band EXCEL berjudul "Tapping Into The Emotional Void". Apakah ini hanya kebetulan atau memang ada inspirasi tersembunyi? Biarkan pendengar yang menilai.

Rock and Roll Hall of Fame: Sebuah Pengabaian?

Meskipun Mustaine adalah bagian penting dari sejarah Metallica, dia tidak diinduksi ke dalam Rock and Roll Hall of Fame bersama band tersebut. Ulrich menjelaskan bahwa hanya anggota yang bermain di rekaman Metallica yang diinduksi.

Kolaborasi Impian: Mungkinkah Terjadi?

Di masa lalu, Mustaine menyatakan keinginannya untuk berkolaborasi lagi dengan Hetfield dan Ulrich. Namun, negosiasi gagal karena perbedaan pendapat tentang peristiwa di masa lalu dan masalah hak cipta. Meskipun demikian, Mustaine tetap terbuka untuk kemungkinan kolaborasi di masa depan.

Legasi yang Tak Terbantahkan

Kisah Dave Mustaine dengan Metallica adalah pengingat bahwa bahkan perjalanan menuju kesuksesan terbesar pun terkadang penuh dengan belokan tak terduga, perselisihan sengit, dan pelajaran berharga. Meskipun perpisahannya dengan Metallica tidak berakhir dengan manis, hal itu menjadi pemicu untuk lahirnya Megadeth, sebuah band thrash metal yang ikonik dan berpengaruh.

Singkatnya, Dave Mustaine adalah legacy tersendiri. Ia adalah bukti bahwa bakat, ambisi, dan sedikit kontroversi bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Jadi, lain kali kamu mendengarkan riff gitar dahsyat dari Megadeth, ingatlah: semua itu berawal dari sebuah iklan baris dan sedikit kesombongan.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Finalis Fatal Fury Diedit Warna: Nostalgia SNK dan Maximilian Bahasa Indonesia Menjadi Sorotan

Next Post

Asosiasi Pilot Garuda Jamin Penerbangan Haji Lancar Meski Ada Masalah Internal