Dark Mode Light Mode

DAVID ELLEFSON: Tak Diakui, Padahal Ikut Garap ‘Soldier On!’ Megadeth dengan Mustaine

Pernah nggak sih lo dengerin lagu yang kayak mirip banget sama lagu lain, tapi ternyata beda band? Nah, ini bukan cuma soal selera musik lo yang lagi error, tapi bisa jadi ada cerita seru di baliknya, terutama kalau kita ngomongin dunia metal.

Dunia musik metal emang penuh intrik dan drama, lebih seru dari sinetron azab Indosiar. Salah satu cerita yang paling sering dibahas adalah perseteruan abadi antara dua band metal raksasa: Metallica dan Megadeth. Gara-garanya? Sebuah lagu berjudul "Mechanix".

Asal Usul "Mechanix": Bukan Sekadar Lagu, Tapi Warisan Budaya Metal

"Mechanix" ini bukan sembarang lagu. Menurut mantan bassis Megadeth, David Ellefson, lagu ini diciptakan oleh Dave Mustaine, the one and only pentolan Megadeth, jauh sebelum doi gabung Metallica. Jadi, bisa dibilang ini lagu orisinalnya Mustaine. Ceritanya, Mustaine bawa lagu ini ke Metallica, terus mereka pakai beberapa riff dan bagiannya untuk menciptakan lagu "The Four Horsemen".

Jadi gini, dulu banget, sebelum Metallica jadi se-ikonik sekarang, mereka sempet bawain "Mechanix" persis kayak versi Megadeth di demo mereka, "No Life ‘Til Leather". Bedanya cuma di gaya drum-nya aja. Gar Samuelson (drummer Megadeth waktu itu) mainin shuffle beat, sementara Lars Ulrich (drummer Metallica) lebih fokus ke guitar riff.

Nah, pas Mustaine dipecat dari Metallica (drama!), doi bawa balik tuh lagu "Mechanix". Anggap aja itu pesangon kreatif. Menurut doi, lagu itu emang punya dia sepenuhnya. Lagu-lagu lain yang doi tulis bareng Metallica, kayak "Metal Militia" atau "Phantom Lord", dianggap sebagai komposisi bareng.

"Mechanix" vs. "The Four Horsemen": Dua Lagu, Satu Jiwa (Metal)

Ellefson bilang ironis banget ada perdebatan sengit soal dua versi lagu yang sama. Bayangin aja, "Mechanix" itu lagu orisinalnya, sementara "The Four Horsemen" itu derivative-nya, hasil kolaborasi saat Mustaine masih di Metallica. Jadi, ada dua lagu dengan judul beda, lirik beda, tapi musiknya hampir sama. Beda liriknya juga karena James Hetfield (vokalis Metallica) nulis lirik baru buat "The Four Horsemen".

Ini kayak bikin skripsi bareng, terus pas temen lo lulus duluan, skripsi lo dipake buat tugas akhir dia, tapi diganti judulnya. Kan nyesek. Ellefson bahkan mempertanyakan, apakah ada kasus serupa dalam sejarah musik? Dua lagu berbeda, dua nama berbeda, dua copyright berbeda, tapi melodi sama. Mind blowing!

Pembelaan Ellefson: Metallica Nggak Sepelit Itu Kok

Meskipun dramatis, Ellefson tetep membela Metallica. Menurutnya, Metallica nggak pelit soal credit dan royalti. Doi ngebandingin sama pengalamannya kerja di Peavey (perusahaan alat musik). Waktu doi bikin signature bass, begitu doi keluar, nama doi dihapus dari bass itu, tapi bass-nya tetep dijual. Itu kan perusahaan punya Hartley Peavey, jadi ya wajar.

Ellefson bilang, di Metallica juga sama. Itu band-nya Lars dan James. Jadi, kalau lo nulis lagu di sana, ya hasilnya tetep di sana. Doi juga nambahin, Metallica tetep nyantumin nama Mustaine di credit lagu dan bayar royalti. Itu udah kayak triple win buat Mustaine. Band yang pecat lo, tetep pake lagu lo, dan lo tetep dibayar.

Bandingin sama pengalaman Ellefson di Megadeth. Waktu doi dipecat, lagu "Soldier On!" yang doi tulis lirik dan melodinya, diambil alih sama Mustaine. Judulnya diganti, liriknya diubah, dan Ellefson nggak dapet credit atau royalti sepeser pun. Jadi, menurut Ellefson, Lars dan James jauh lebih murah hati sama Mustaine.

Perseteruan Abadi: Bagian dari Legenda Metal

Mustaine sendiri dipecat dari Metallica tahun 1983 gara-gara masalah personal dan kebiasaan buruknya. Doi digantiin sama Kirk Hammett dan kemudian sukses besar dengan Megadeth. Perseteruan antara Mustaine dan Metallica jadi bumbu penyedap dalam sejarah musik metal.

Mustaine pernah bilang, dia selalu menyebut Metallica sebagai "The Four Horsemen" bahkan sebelum doi gabung. Doi terinspirasi dari lagu "Four Horsemen" milik band Gamma. Waktu doi gabung Metallica, doi bawa lagu "Mechanix" dan nyaranin buat cover lagu "Four Horsemen". Jadi, ide "The Four Horsemen" udah ada di kepala James Hetfield sejak lama.

Suatu hari, Lars nyuruh Mustaine buat ngelambatin tempo lagu "Mechanix". Pas Mustaine dateng ke studio bareng Cliff Burton (bassis Metallica), mereka dengerin Lynyrd Skynyrd. Iseng, Mustaine mainin "Sweet Home Alabama" dan bagian tengah lagu itu jadi dasar buat "The Four Horsemen"-nya Metallica.

Sejarah Terciptanya Dua Ikon Metal: "Mechanix" dan "The Four Horsemen"

Rekaman "No Life ‘Til Leather" dilakukan tanggal 6 Juli 1982 di Chateau East Studio. Semua lagu di rekaman itu kemudian muncul di album "Kill ‘Em All", termasuk "Hit The Lights", "Motorbreath", "Jump In The Fire", "Seek And Destroy", "Metal Militia", "Phantom Lord", dan "The Mechanix". Mustaine dapet credit sebagai penulis lagu di enam lagu Metallica, empat di "Kill ‘Em All" dan dua di "Ride The Lightning".

Dari Panggung ke Studio: Evolusi "Mechanix" Menjadi "The Four Horsemen"

Pada tanggal 10 Desember 2011, Mustaine bergabung dengan Metallica di panggung untuk merayakan ulang tahun ke-30 Metallica. Mereka bawain beberapa lagu, termasuk "Phantom Lord" dan "Jump In The Fire". Ini pertama kalinya Mustaine mainin lagu yang doi tulis bareng Metallica secara live setelah 28 tahun.

David Ellefson Buka-bukaan: Perspektif dari Dalam Dapur Megadeth

Ellefson sendiri jadi bagian dari Megadeth dari awal berdiri tahun 1983 sampai 2002, dan kemudian balik lagi dari 2010 sampai doi keluar lagi tahun 2021. Jadi, doi punya perspektif unik soal dinamika internal kedua band ini.

Apa yang Bisa Dipelajari dari Kisah "Mechanix" dan "The Four Horsemen"?

Kisah "Mechanix" dan "The Four Horsemen" ini ngasih kita pelajaran berharga tentang hak cipta, kolaborasi, dan perseteruan dalam industri musik. Juga soal bagaimana sebuah lagu bisa berevolusi dan punya banyak versi, tergantung siapa yang ngebawain. Yang jelas, perseteruan Metallica dan Megadeth ini jadi salah satu cerita paling menarik dalam sejarah musik metal.

Jadi, lain kali lo dengerin "Mechanix" atau "The Four Horsemen", inget cerita di baliknya. Ini bukan cuma soal beat dan riff, tapi juga soal ego, persahabatan, dan perseteruan yang bikin dunia metal makin berwarna. Dan inget, jangan sampe skripsi lo dicomot temen!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Xbox Generasi Berikutnya dari Microsoft Andalkan Chip AMD, Tidak Terikat Satu Toko Saja: Kebebasan Bermain di Tangan Anda

Next Post

Danantara Investasi Sektor Perumahan, Rosan Roeslani Ungkap Dampaknya