Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Jugband Blues: Ayah Penulis Surat Kabar Terkejut Jadi Bagian dari ‘Sonic Mayhem’ Pink Floyd

Wolves: Hardcore Inggris yang Menggebrak Batas dengan Mathcore dan Melodi

Death Stranding 2: Pemain Menuntut Filter untuk Mengatasi Struktur Pemain Berlebihan

Siapa sangka, game tentang mengantar barang bisa bikin kita ketagihan? Death Stranding, dengan dunia pasca-apokaliptiknya dan gameplay yang unik, berhasil mencuri perhatian banyak gamer. Namun, ada satu hal yang tampaknya mengusik para pemain Death Stranding 2: On the Beach: terlalu banyak struktur pemain! Apakah kita benar-benar terhubung, atau malah jadi overconnected?

Mengapa Death Stranding Begitu Adiktif?

Death Stranding menawarkan pengalaman bermain yang berbeda dari game action pada umumnya. Alih-alih fokus pada pertempuran terus-menerus, game ini menantang pemain untuk merencanakan rute, mengatur barang bawaan, dan mengatasi medan yang berat. Sensasi puas ketika berhasil mengantarkan barang dengan selamat, setelah melalui perjuangan yang panjang, sulit ditemukan di game lain.

Game ini juga memiliki narasi yang kompleks dan penuh teka-teki, khas karya Hideo Kojima. Ceritanya yang melibatkan kiamat, makhluk aneh, dan upaya untuk menghubungkan kembali Amerika Serikat berhasil membuat pemain penasaran dan ingin terus mengungkap misterinya. Musiknya yang melankolis dan atmosfernya yang sunyi semakin menambah daya tarik game ini.

Tidak lupa, Death Stranding juga menawarkan aspek sosial yang unik. Pemain dapat membangun struktur yang bisa digunakan oleh pemain lain, seperti jembatan, tempat istirahat, atau generator. Sistem ini menciptakan rasa komunitas dan kerja sama, meskipun pemain tidak berinteraksi secara langsung.

Death Stranding 2: Apakah Terlalu Banyak Koneksi?

Namun, di Death Stranding 2: On the Beach, sistem koneksi ini tampaknya menjadi masalah bagi sebagian pemain. Terlalu banyak struktur pemain yang muncul di peta, terutama di area-area penting, sehingga merusak immersion dan mengurangi rasa kesepian yang menjadi ciri khas game pertama.

Bayangkan, Anda sedang mendaki gunung yang terjal, berusaha sekuat tenaga untuk mencapai puncak, lalu tiba-tiba menemukan deretan generator dan tangga yang dibangun oleh pemain lain. Hilang sudah sensasi penjelajahan dan penemuan! Beberapa pemain bahkan mengeluhkan kehadiran monorail di latar belakang yang mengurangi keindahan pemandangan.

Masalah ini diperparah oleh kemudahan penggunaan kendaraan di Death Stranding 2. Dengan kendaraan, pemain dapat dengan mudah melewati medan yang sulit dan membangun struktur di mana-mana. Akibatnya, dunia game terasa lebih ramai dan kurang menantang.

Filter Struktur Pemain: Solusi atau Masalah Baru?

Menanggapi keluhan ini, banyak pemain Death Stranding 2 yang meminta adanya filter atau opsi untuk mengurangi jumlah struktur pemain yang muncul di peta. Dengan filter ini, pemain dapat memilih jenis struktur apa saja yang ingin mereka lihat, atau bahkan menonaktifkan semua struktur pemain sama sekali.

Tentu saja, ide ini menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi, filter struktur pemain dapat meningkatkan immersion dan memberikan pemain kontrol lebih besar atas pengalaman bermain mereka. Pemain yang ingin merasakan kesepian dan tantangan dapat menonaktifkan semua struktur, sementara pemain yang ingin memanfaatkan bantuan dari pemain lain dapat mengaktifkan struktur tertentu.

Di sisi lain, filter struktur pemain dapat merusak esensi dari Death Stranding, yaitu rasa komunitas dan kerja sama. Jika terlalu banyak pemain yang menonaktifkan struktur pemain, maka dunia game akan terasa lebih sepi dan pemain akan kehilangan kesempatan untuk saling membantu.

Hideo Kojima di Balik Layar: Sebuah Trik Psikologis?

Mungkin saja, Hideo Kojima memang sengaja menciptakan situasi ini. Apakah mungkin dia ingin kita merindukan rasa kesepian dari game pertama? Apakah dia ingin kita menyadari bahwa terlalu banyak koneksi bisa jadi sama buruknya dengan tidak ada koneksi sama sekali?

Beberapa pemain bahkan berspekulasi bahwa keluhan tentang terlalu banyak struktur pemain adalah bagian dari master plan Kojima. Mungkin saja, di masa depan, akan ada event atau mekanisme gameplay yang memanfaatkan keberadaan struktur-struktur ini, dan pemain akan menyesal telah meminta adanya filter.

Kita tahu bahwa Kojima senang bermain-main dengan harapan dan emosi pemain. Dia sering kali menyembunyikan makna tersembunyi di balik elemen-elemen yang tampaknya sederhana. Jadi, jangan heran jika masalah struktur pemain ini ternyata memiliki implikasi yang lebih dalam.

Intinya, Death Stranding 2 telah membuka diskusi menarik tentang keseimbangan antara konektivitas dan isolasi. Apakah kita benar-benar membutuhkan semua jembatan, generator, dan monorail ini? Atau, terkadang, yang kita butuhkan hanyalah jalan setapak yang sunyi dan tantangan yang harus dihadapi sendiri. Pilihan ada di tangan Anda, Porter!

Previous Post

Kim Carnes Diduga Sindir ‘Bette Davis Eyes’ JoJo Siwa

Next Post

Desa-desa di Bali Berpotensi Raih Dana hingga Rp 1 Miliar untuk Pengelolaan Sampah Efektif

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *