Death Stranding 2: Ketika Pilihan "Nggak Mau Ah!" Jadi Lebih Dalam
Kita semua pernah dihadapkan pada pilihan yang sepertinya krusial, padahal ujung-ujungnya sama aja. Di Death Stranding 2: On the Beach, kamu akan menemukan momen serupa, tawaran pekerjaan dari Fragile yang bisa kamu tolak. Tapi, spoiler alert, penolakanmu nggak akan mengubah alur cerita secara drastis. Lantas, apa gunanya? Ternyata, dibalik pilihan yang terlihat penting ini, tersembunyi tema yang lebih dalam tentang hubungan dan teknologi.
Mengapa "Nggak Mau Ah!" di Death Stranding 2 Penting?
Setelah bertemu Fragile, rekan Sam Bridges dari Death Stranding, kamu akan ditawari misi untuk memperluas jaringan chiral ke Meksiko. Nah, di sinilah kamu diberi pilihan: langsung setuju, atau menggali lebih dalam tentang motivasi Fragile. Kalau kamu langsung terima, kamu melewatkan character development yang lumayan penting untuk Sam. Sam menganggap ekspansi jaringan ini sebagai imperialisme ekonomi berbalut pelayanan publik, dan kamu punya opsi untuk menolak.
Reaksi para streamer pun beragam. Ada yang langsung menerima tawaran itu tanpa banyak tanya. Tapi, ada juga yang ragu dan khawatir kalau penolakan mereka akan berakibat fatal. Bahkan, streamer yang biasanya no commentary pun berpikir lebih lama sebelum akhirnya menerima pekerjaan itu. Sebuah dilema moral gaming yang cukup bikin garuk-garuk kepala.
Ilusi Pilihan: Seni Menipu Gamer
Keputusan "I won’t do it" dalam Death Stranding 2 ini mengingatkan kita pada game lain yang memberikan ilusi pilihan. Misalnya, di Assassin’s Creed Shadows, kamu bisa debat tentang membiarkan Junjiro tinggal atau pergi, padahal keputusannya udah jelas dari awal. Atau di Final Fantasy XVI, kamu harus menekan dua control stick untuk membuat Clive Rosfield menembus batasan bawah sadarnya, padahal dia nggak bisa nggak menerima kenyataan. Sama seperti Sam, dia harus menerima tawaran Fragile. It’s all part of the grand design, baby!
Lebih Dalam dari Sekadar "Loading Screen" Tambahan
Setelah tutorial pertama, ada adegan Sam menyiapkan makan malam sementara Lou bermain. Adegan ini diputar ulang setelah kamu menolak tawaran Fragile. Lou sibuk dengan balok susun, Sam mencoba saus, dan mereka berdua saling berinteraksi dengan hangat. Lalu, kamera menyorot foto Sam berbicara dengan Fragile di depan hologram jaringan chiral Meksiko. Kamu bisa menolak lagi, dan flashback singkat yang lucu akan dipotong sebelum kamu akhirnya harus setuju. Deal with it.
Pengulangan adegan ini bukan tanpa alasan. Fragile bicara panjang lebar tentang pentingnya menghubungkan orang dan bagaimana teknologi bisa meningkatkan kualitas hidup – sambil menyembunyikan bagian yang nggak mau didengar orang. Lalu, kamu melihat lagi Lou bermain dengan mainan fisik, Sam menikmati kesederhanaan memasak tanpa aplikasi resep, dan momen kasih sayang di antara mereka.
Koneksi: Digital vs. Nyata
Kampanye marketing Death Stranding 2 terus-menerus bertanya, "Should we have connected?" Pertanyaan ini adalah kelanjutan dari tema Death Stranding pertama tentang menyatukan orang. Tapi, pertanyaan ini juga mengajak kita untuk berpikir lebih dalam tentang jenis koneksi yang berharga. Lebih penting mana: jaringan digital anonim yang mendunia, atau segelintir hubungan bermakna yang berakar pada realitas dan kasih sayang? Pertanyaan inilah yang harus kamu ingat sepanjang game.
Teknologi Chiral: Lebih dari Sekadar Internet Masa Depan
Jaringan chiral di Death Stranding bukanlah sekadar internet masa depan. Jaringan ini adalah simbol dari obsesi kita terhadap konektivitas. Jaringan ini menawarkan kemudahan dan informasi, tetapi juga bisa mengisolasi dan merusak hubungan yang nyata. Death Stranding 2 mengajak kita untuk mempertimbangkan dampak teknologi pada kehidupan kita, dan untuk mencari keseimbangan antara dunia digital dan dunia fisik.
Sam Bridges: Antara Tugas dan Keluarga
Sam Bridges selalu menjadi sosok yang terbelah antara tugas dan keluarga. Dia ingin melindungi Lou dan menjalani kehidupan yang tenang, tetapi dia juga merasa bertanggung jawab untuk membantu orang lain dan membangun kembali dunia yang hancur. Konflik internal inilah yang membuatnya menjadi karakter yang kompleks dan relatable. Penolakan awalnya terhadap tawaran Fragile adalah cerminan dari keinginannya untuk melindungi keluarganya, tetapi pada akhirnya, dia tahu bahwa dia harus menerima tanggung jawabnya.
Fragile: Representasi Ambivalensi Teknologi
Fragile adalah karakter yang menarik karena dia mewakili ambivalensi kita terhadap teknologi. Dia percaya bahwa teknologi bisa membawa kebaikan, tetapi dia juga menyadari potensi bahayanya. Dia adalah sosok yang kompleks dan ambigu, dan motivasinya tidak selalu jelas. Hubungannya dengan Sam juga penuh dengan ketegangan dan kepercayaan.
Death Stranding 2: Sebuah Refleksi tentang Masyarakat Modern
Death Stranding 2 bukan sekadar game, tetapi juga refleksi tentang masyarakat modern. Game ini mengajak kita untuk mempertimbangkan dampak teknologi pada kehidupan kita, untuk menghargai hubungan yang nyata, dan untuk mencari makna di dunia yang semakin terhubung. Meskipun ceritanya fiksi, tema-temanya sangat relevan dengan kehidupan kita sehari-hari.
Menemukan Makna di Tengah Kekacauan
Dunia Death Stranding adalah dunia yang kacau dan terfragmentasi. Namun, di tengah kekacauan itu, ada harapan dan potensi untuk membangun kembali koneksi dan menemukan makna. Sam Bridges adalah simbol dari harapan itu. Meskipun dia sering merasa lelah dan putus asa, dia tidak pernah menyerah untuk membantu orang lain dan menyatukan dunia yang hancur.
Pesan yang Tersembunyi di Balik Pilihan
Meskipun pilihan "I won’t do it" tidak mengubah alur cerita secara drastis, pilihan ini tetap penting karena pilihan ini memaksa kita untuk mempertimbangkan tema-tema yang lebih dalam dari Death Stranding 2. Pilihan ini mengajak kita untuk merenungkan dampak teknologi pada kehidupan kita, untuk menghargai hubungan yang nyata, dan untuk mencari makna di dunia yang semakin terhubung.
Siapkah Kamu Menghubungkan Kembali?
Death Stranding 2: On the Beach adalah game yang menantang dan provocative. Game ini mengajak kita untuk berpikir, merasakan, dan merenungkan. Game ini bukan untuk semua orang, tetapi bagi mereka yang bersedia membuka diri, game ini menawarkan pengalaman yang unik dan tak terlupakan. Jadi, siapkah kamu menghubungkan kembali?
Intinya, meskipun pilihan "Nggak mau ah!" di Death Stranding 2 terasa nggak penting, justru di situlah letak pesannya. Nggak semua pilihan harus mengubah segalanya. Kadang, yang penting adalah prosesnya, refleksi yang muncul saat kita dihadapkan pada pilihan tersebut. Jadi, jangan ragu untuk menolak tawaran Fragile… setidaknya sekali. Siapa tahu, kamu jadi lebih menghargai mie instan dan pelukan hangat.