Siapa bilang merah itu cuma agresif? Kalau kamu masih berpikir Magic: The Gathering (MTG) itu cuma soal nge-rush musuh sampai keok sebelum ronde ke-5, siap-siap untuk terkejut. Standar MTG saat ini memang penuh kejutan, dan archetype merah aggro yang dulu kita kenal, kini hadir dengan wajah baru yang lebih… naga-nis.
Dulu, setelah pengumuman ban di bulan Juni, red aggro sempat redup pamornya. Tanpa Heartfire Hero, jalur “Tikus” jadi kurang menggoda. Tapi, jangan salah, justru disinilah kreativitas pemain merah diuji. Dan hasilnya? Sebuah deck mono-red unik berhasil memenangkan Magic Online Standard Challenge!
Mono Red Dragons: Evolusi Aggro Merah
Alih-alih fokus pada sinergi “Tikus”, deck ini justru memasukkan subtema Naga yang memberikan boost ekstra. Ini bukan red aggro biasa, dan melihatnya sukses di tengah dominasi Izzet itu… chef’s kiss. Mono-red Dragons ini, secara sederhana, menunjukkan bahwa merah bisa lebih dari sekadar “gebug sampai mati”.
Berbeda dengan red aggro konvensional, mono-red Dragons memiliki mana curve yang lebih tinggi. Selain playset Hired Claw, tidak ada creature berbiaya 1 mana. Ada juga 25 land dalam decklist, yang membantu memfasilitasi creature yang lebih besar dan mahal. Jadi, bukan cuma burn, tapi juga big boys!
Meskipun ada beberapa Naga yang akan kita bahas nanti, ini bukanlah deck Naga murni. Tujuannya adalah untuk menempatkan threat yang beefy di board, banyak di antaranya memiliki Haste. Ini berarti kamu bisa langsung menyerang tanpa menunggu satu putaran. Gasspoll!
Ambil contoh, Screaming Nemesis adalah salah satu creature terkuatmu. Kamu seringkali dapat mengatur momen di mana kamu dapat connect setidaknya sekali sebelum lawanmu menghilangkan Spirit yang kuat ini. Lawan kesulitan dengan removal berbasis damage? Screaming Nemesis bersinar terang!
Dengan playset Screaming Nemesis dan Sunspine Lynx, kamu siap mengalahkan elemen penambah life gain dari lawanmu. Tambahkan campuran burn spell seperti Burst Lightning, dan kamu memiliki jangkauan yang cukup untuk menyelesaikan game. Jadi, bye-bye life gain!
Kekuatan Naga yang Tak Terduga
Di sinilah deck ini benar-benar berbeda. Satu-satunya Naga “asli” yang ingin kamu mainkan ke board adalah Nova Hellkite. Nova Hellkite sangat fleksibel berkat kemampuan Warp-nya. Jika lawanmu mengandalkan removal sorcery speed, mereka berisiko terkena empat damage saat kamu Warp Nova Hellkite dan empat damage lagi saat kamu recast dengan biaya lima mana sebelum mereka bisa menghilangkannya dari board.
Selain Nova Hellkite, Naga lainnya termasuk Taurean Mauler (seorang Changeling) dan Twinmaw Stormbrood. Dalam kasus Twinmaw Stormbrood, kamu sebenarnya hanya ingin memainkan bagian Omen dari kartu tersebut. Meskipun keduanya tidak terlalu menarik secara individu, mereka menjalankan fungsi penting: mengaktifkan Sarkhan, Dragon Ascendant.
Treasure yang kamu dapatkan dari Beholding a Dragon memudahkan untuk memainkan Sunspine Lynx atau Nova Hellkite lebih cepat. Treasure juga dapat diandalkan untuk mengaktifkan Void untuk Plasma Bolt. Jika Sarkhan bertahan, Naga apa pun yang dimainkan selanjutnya akan membuat Sarkhan menjadi ancaman yang lebih menakutkan.
Naga-naga ini juga dapat dicari dengan Maelstrom of the Spirit Dragon. Dengan Maelstrom dan Soulstone Sanctuary di dalam deck, kamu jarang kehabisan cara untuk menghabiskan mana. Jadi, mana flood? Bukan masalah besar!
Strategi: Aggro atau Kontrol? Kenapa Tidak Keduanya?
Salah satu hal yang membuat deck ini begitu menarik adalah kemampuannya untuk bermain agresif dan memenangkan game grindy, tergantung pada matchup. Melawan Izzet Cauldron, kamu melakukan pekerjaan yang hebat dalam memberikan tekanan. Kamu memiliki banyak removal, termasuk Suplex dari sideboard untuk menangani Agatha’s Soul Cauldron.
Melawan Azorius Control, kamu memiliki kemampuan untuk berada di board lebih awal dengan Hired Claw dan Sarkhan. Namun, dengan bermain lebih besar, kamu tidak terlalu rentan terhadap Pinnacle Starcage. Sunspine Lynx dan Nova Hellkite unggul dalam menghadapi Beza, the Bounding Spring, yang biasanya menjadi ancaman bagi red aggro.
Saat menghadapi deck seperti Dimir Midrange yang memiliki banyak removal satu lawan satu, banyaknya threat dengan Haste sangat berguna. Nova Hellkite melakukan pekerjaan yang baik dalam menjaga Kaito tetap terkendali. Dari situ, utility land memastikan kamu tidak akan kehabisan gas dalam long game.
Sunspine Lynx dan Nova Hellkite juga memberi kamu peluang yang lebih baik untuk mengalahkan Esper Pixie. Esper Pixie memainkan banyak nonbasic land dan mengandalkan Nowhere to Run berulang kali untuk membunuh semua creature milikmu. Memiliki top end ekstra yang lebih besar dari enchantment tersebut sangat membantu meningkatkan matchup.
Di mana bermain lebih besar dapat menjadi bumerang adalah saat kamu menghadapi deck seperti mono-green Landfall. Sunspine Lynx lumayan buruk di sana. Nova Hellkite kikuk dan tidak bersinar secara defensif. Kamu lebih suka memiliki mana curve creature yang lebih rendah untuk dipukul dan menggunakan removal untuk mengungguli lawan. Demikian pula, Sunspine Lynx bukanlah draw yang ideal melawan deck red aggro lain dengan sedikit nonbasic land.
Mengingat betapa banyak metagame didominasi oleh Izzet Cauldron dan strategi midrange, memasukkan Naga dan strategi grindy masuk akal. Metagame Standar saat ini memang hostile, jadi sangat keren melihat pemain melakukan upaya terbaik mereka untuk memanfaatkannya sebaik mungkin.
Red Aggro Masa Depan: Naga atau Tidak Sama Sekali?
Jadi, kesimpulannya? Jangan remehkan kekuatan naga, terutama dalam dunia MTG yang terus berkembang. Mono-red Dragons bukan hanya deck yang kuat, tapi juga bukti bahwa red aggro bisa beradaptasi dan berinovasi. Siapa tahu, mungkin di masa depan kita akan melihat lebih banyak deck merah dengan sentuhan naga. Siap terbang tinggi bersama para naga?