Dark Mode Light Mode

Defisit Anggaran Rp12,6 Triliun Ancam Prioritas Komdigi 2026

Anggaran negara itu kayak buffet, maunya ambil semua, tapi dompet berkata lain. Begitulah kira-kira nasib Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di tahun 2026. Pengennya sih Rp20,36 triliun, eh malah dikasih “jatah” cuma Rp7,75 triliun. Alamak!

Kominfo Minta Tambahan Dana: Misi Mustahil atau Strategi Jitu?

Kominfo lagi pusing tujuh keliling. Kekurangan anggaran Rp12,61 triliun itu bukan duit recehan buat beli gorengan. Padahal, ada empat program penting yang butuh sokongan dana biar nggak jadi “mangkrak” di tengah jalan. Mendingan kita bedah satu per satu, biar tahu urgensinya di mana.

Yang pertama, pengembangan dan penguatan infrastruktur digital. Bayangin aja, masih banyak daerah yang sinyalnya kayak lagi main petak umpet. Kadang ada, kadang hilang. Kominfo butuh Rp7,76 triliun tambahan buat benerin BTS 4G di Papua dan daerah lain, internet yang ngadat, serta maintenance satelit Satria-1. Jangan lupa, sertifikasi infrastruktur digital juga penting biar nggak ada yang “abal-abal”.

Kedua, pengembangan dan penguatan ekosistem dan ruang digital. Ini nggak kalah penting. Kita pengennya sih dunia maya itu aman dan nyaman. Buat urusan ini, Kominfo butuh Rp3,19 triliun, tapi baru dapat Rp412 miliar. Dana segitu rencananya buat operasional dan maintenance Pusat Data Nasional (PDN) dan backup-nya, monitor aktivitas digital, berantas konten ilegal, awasi transaksi elektronik, sampai ngadain pelatihan literasi digital buat yang rentan. Digital Talent Scholarship juga butuh didukung, biar makin banyak bibit unggul di bidang teknologi.

Ketiga, komunikasi publik dan media. Ini program yang lagi “bokek”. Padahal, Kominfo pengen banget bikin kampanye soal pembangunan desa, pemberdayaan UMKM, energi dan pangan, program gizi, investasi, sampai memperkuat sektor pertahanan. Tapi, ya gitu deh, anggaran kosong melompong.

Keempat, dukungan manajemen dan operasional. Jangan salah, ngurusin kementerian itu juga butuh duit. Gaji, tunjangan, monitor internal, dan lain-lain. Kominfo butuh Rp3,57 triliun, tapi baru ada Rp1,8 triliun. Jadi, terpaksa harus “ngirit” sana-sini.

Infrastruktur Digital Kok Bisa Bikin Boncos?

Infrastruktur digital itu kayak urat nadi kehidupan modern. Tanpa internet yang kencang dan stabil, kita semua bakal ketinggalan kereta. Bayangin aja, mau streaming film aja buffering mulu, mau kerja dari rumah juga susah, mau belajar online juga nggak maksimal.

Tapi, bangun dan maintain infrastruktur digital itu nggak murah. Apalagi, Indonesia itu luas banget, kepulauan pula. Jadi, butuh investasi besar buat bangun BTS, tarik kabel fiber optik, sampai sewa satelit. Belum lagi, biaya maintenance-nya juga nggak main-main.

Literasi Digital: Biar Nggak Gampang Dibohongi

Di era hoax dan disinformasi ini, literasi digital itu jadi superpower. Kita harus pintar-pintar memilah dan memilih informasi yang benar. Jangan gampang percaya sama berita yang aneh-aneh atau postingan yang provokatif.

Kominfo punya peran penting buat meningkatkan literasi digital masyarakat. Caranya, ya lewat pelatihan, seminar, kampanye, dan program-program edukasi lainnya. Biar kita semua jadi netizen yang cerdas dan bertanggung jawab.

Anggaran Cekak, Inovasi Tetap Jalan?

Pertanyaannya sekarang, dengan anggaran yang terbatas, apakah Kominfo bisa tetap menjalankan misinya? Tentu saja bisa! Asalkan, ada inovasi dan efisiensi. Jangan sampai ada pemborosan atau proyek-proyek yang nggak jelas manfaatnya.

Kominfo juga perlu menjalin kerja sama dengan pihak swasta dan lembaga lain. Siapa tahu, ada yang mau bantu atau investasi. Yang penting, semua harus transparan dan akuntabel. Biar nggak ada yang curiga atau nuduh yang nggak-nggak.

Prioritaskan yang Urgent, Tunda yang Bisa Ditunda

Dalam kondisi serba terbatas, prioritas itu penting banget. Kominfo harus bisa memilih mana program yang paling urgent dan mana yang bisa ditunda dulu. Jangan sampai semua mau dikerjakan, tapi malah nggak ada yang selesai.

Fokus aja dulu sama infrastruktur digital yang paling krusial, literasi digital buat masyarakat, dan keamanan siber. Yang lain bisa menyusul nanti, kalau anggaran sudah lebih longgar.

Kominfo dan Tantangan di Era Digital: Mampukah Bertahan?

Kominfo punya peran yang sangat strategis di era digital ini. Mereka harus bisa menjaga kedaulatan digital negara, memajukan ekonomi digital, dan melindungi masyarakat dari dampak negatif teknologi.

Tapi, tantangannya juga nggak main-main. Hoax, cybercrime, hate speech, dan lain-lain itu kayak hantu yang selalu mengintai. Kominfo harus bisa menghadapinya dengan cerdas dan cepat.

Butuh Dana Lebih: Investasi atau Pemborosan?

Minta tambahan anggaran itu hak semua kementerian. Tapi, Kominfo harus bisa meyakinkan DPR dan masyarakat bahwa dana itu benar-benar dibutuhkan dan akan digunakan secara efektif. Jangan sampai ada kesan pemborosan atau proyek-proyek yang nggak jelas.

Kalau dana itu benar-benar buat bangun infrastruktur digital, meningkatkan literasi digital, dan melindungi masyarakat dari kejahatan siber, ya kenapa nggak? Itu kan investasi buat masa depan Indonesia.

Nasib Anggaran Kominfo: Antara Harapan dan Kenyataan

Pada akhirnya, nasib anggaran Kominfo itu ada di tangan DPR dan pemerintah. Mereka yang punya hak untuk memutuskan, mana yang dikasih, mana yang ditunda. Kita cuma bisa berharap, keputusan mereka itu bijaksana dan sesuai dengan kepentingan rakyat.

Semoga saja, Kominfo bisa tetap menjalankan misinya dengan baik, meskipun anggarannya pas-pasan. Yang penting, tetap semangat dan kreatif!

Intinya, anggaran itu memang penting, tapi bukan segalanya. Dengan inovasi, efisiensi, dan kerja sama yang baik, Kominfo bisa tetap memberikan kontribusi yang besar buat kemajuan Indonesia di era digital ini. Ingat, digital transformation itu bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal sumber daya manusia yang kompeten dan berintegritas. Jadi, mari kita dukung Kominfo, biar makin jagoan!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

TWS, Boyband Korea, Isi Soundtrack Anime Bullet/Bullet Karya Sung Hoo Park: Kejutan di Video Baru

Next Post

Samsung Perkenalkan Keamanan Seluler Masa Depan untuk Pengalaman AI yang Dipersonalisasi – Samsung Newsroom Indonesia