Di zaman serba digital ini, banyak yang bilang hidup itu kadang perlu bodycam sendiri. Bukan buat ngerekam momen liburan atau konser idola, tapi lebih ke buat bukti ketika ketemu mantan di minimarket atau saat terjebak macet yang bikin emosi memuncak. Tapi, bagaimana jika ada sebuah game yang beneran memberikan bodycam sebagai perangkat utama untuk merekam setiap aksi balas dendam paling brutal di Hong Kong era 90-an? Jawabannya ada pada game first-person shooter (FPS) mendatang yang siap menggebrak, Better Than Dead.
Hidup Ini Kadang Perlu Bodycam, Tapi Game Ini Seriusan Punya!
Seorang pengembang game indie solo, Monte Gallo, baru-baru ini menghebohkan jagat maya dengan merilis trailer gameplay untuk game FPS mereka, Better Than Dead. Dengan bantuan penerbit veteran, MicroProse, game ini siap menyajikan pengalaman yang tidak biasa. Ini bukan sekadar game tembak-menembak biasa, melainkan sebuah eksplorasi mendalam tentang dendam dan aksi tanpa henti.
Melihat fakta bahwa game ini dikembangkan oleh seorang solo indie dev, tentu saja ekspektasi dan rasa penasaran gamer semakin melambung. Monte Gallo membuktikan bahwa ambisi besar bisa diwujudkan bahkan oleh satu individu saja. Keterlibatan nama besar seperti MicroProse sebagai penerbit juga memberikan sinyal positif. MicroProse, dengan sejarah panjangnya di industri game, kemungkinan besar akan membantu memastikan Better Than Dead mendapatkan jangkauan dan polesan yang layak.
Kisah Better Than Dead berpusat pada seorang karakter utama yang dulunya adalah budak, namun kini memutuskan untuk berhenti melarikan diri. Sang protagonis telah kembali untuk membalas dendam atas masa lalunya yang kelam. Ini adalah narasi yang kuat, memotivasi setiap tembakan dan langkah yang diambil dalam game.
Perjalanan balas dendam ini bukan cuma soal melampiaskan amarah, melainkan juga tentang mendokumentasikannya. Karakter utama dipersenjatai dengan pistol yang setia, daftar target yang harus dilenyapkan, dan yang paling unik, sebuah bodycam. Perangkat ini berfungsi untuk menangkap setiap momen pembalasan dendamnya, menjadikannya semacam jurnal visual dari aksi brutal yang ia lakukan.
Konsep bodycam ini menambahkan lapisan imersi yang unik, seolah gamer sedang menyaksikan rekaman asli dari perspektif orang pertama yang sangat pribadi. Ini membedakan Better Than Dead dari game FPS lainnya di pasar. Penggunaan bodycam juga bisa menjadi metafora modern tentang bagaimana kita mendokumentasikan hidup, namun dalam konteks yang jauh lebih gelap dan penuh aksi.
Hong Kong 90-an: Latar Brutal untuk Dendam yang Terencana
Latar game Better Than Dead adalah Hong Kong di era 90-an yang digambarkan secara fotorealistik. Pemilihan era dan lokasi ini bukan tanpa alasan, memberikan game vibes yang nostalgia sekaligus cinematic. Jalanan sibuk, gang-gang sempit, dan arsitektur khas Hong Kong era tersebut menjadi arena bagi aksi balas dendam yang intens.
Inspirasi game ini datang dari shooter klasik Tiongkok, yang dikenal dengan gaya action yang cepat dan seringkali dramatis. Sentuhan ini diharapkan akan memberikan Better Than Dead gameplay yang dinamis dan flow yang memuaskan saat menghadapi musuh. Ini adalah kombinasi yang menjanjikan antara gameplay modern dengan estetika old-school yang timeless.
Pengembang, Monte Gallo, telah melakukan berbagai eksperimen dengan photogrammetry meshes untuk menciptakan lingkungan yang lebih realistis. Teknologi photogrammetry memungkinkan developer merekam objek atau lingkungan dunia nyata lalu mengubahnya menjadi model 3D yang sangat detail. Hasilnya adalah lingkungan game yang terasa hidup dan sangat meyakinkan, membuat setiap sudut Hong Kong 90-an terasa autentik.
Photogrammetry: Ketika Indie Dev Bikin Grafis Serasa Hollywood
Penggunaan photogrammetry dalam skala indie merupakan pencapaian yang mengesankan, menunjukkan dedikasi Monte Gallo untuk kualitas visual. Detail yang dihasilkan oleh teknologi ini bisa membuat gamer merasa benar-benar berada di lokasi tersebut. Ini adalah contoh bagaimana developer indie mampu mendorong batas teknologi grafis.
Aspek brutal dalam Better Than Dead tampaknya akan diwujudkan melalui gameplay yang visceral dan tanpa kompromi. Setiap tembakan dan interaksi akan terasa dampaknya, meningkatkan intensitas pengalaman bermain. Kombinasi bodycam dan grafis realistis akan membuat setiap momen kekerasan terasa lebih personal dan impactful.
Gameplay yang dinamis berarti gamer diharapkan untuk terus bergerak dan beradaptasi dengan situasi yang berubah. Ini mungkin melibatkan pertarungan jarak dekat, penggunaan lingkungan untuk keuntungan taktis, dan musuh yang cerdas. Game ini dirancang untuk membuat gamer tetap berada di ujung kursi mereka, siap untuk menghadapi apa pun yang datang.
Kenapa Better Than Dead Bakal Jadi Topik Obrolan Meja Makan
Setiap detail yang terungkap dari gameplay trailer Better Than Dead memperkuat narasi balas dendam yang menjadi inti ceritanya. Dengan latar belakang Hong Kong 90-an yang kaya detail, inspirasi dari shooter klasik, dan teknologi photogrammetry yang canggih, Monte Gallo menciptakan universe yang kohesif. Gamer akan dibawa pada perjalanan emosional dan brutal yang sulit dilupakan.
Better Than Dead memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu game FPS yang paling banyak dibicarakan di kalangan gamer Gen Z dan Millennials. Perpaduan unik antara narasi revenge, teknologi bodycam, setting yang autentik, dan grafis yang memukau menjadikannya sorotan. Ini adalah sebuah game yang berani tampil beda, membawa angin segar di tengah pasar game yang kompetitif.
Dengan segala elemen yang disajikannya, game ini menjanjikan pengalaman yang tidak hanya menghibur tetapi juga menggugah. Gamer dapat menantikan sensasi adrenaline yang pure, dikemas dengan estetika yang kuat dan latar belakang cerita yang mendalam. Better Than Dead tampaknya siap untuk menetapkan standar baru untuk game indie FPS yang ambisius.