Dark Mode Light Mode

Dominasi Justin Bieber Geser Travis Scott di Puncak Tangga Album Kanada

Kabar gembira bagi para Beliebers di Kanada! Sepertinya Justin Bieber kembali dengan Swag yang lebih keren dari sebelumnya. Album barunya ini langsung meroket ke puncak tangga lagu Billboard Kanada, mengalahkan pesaing beratnya. Siapa sangka, setelah beberapa waktu chill dulu, Bieber langsung tancap gas.

Industri musik Kanada memang dinamis. Persaingan ketat terjadi di antara para musisi, baik lokal maupun internasional. Billboard Canadian Albums chart menjadi barometer popularitas dan kualitas sebuah album. Jadi, kalau albummu bisa nangkring di puncak, itu artinya kamu udah punya tempat di hati para pendengar.

Album Swag menandai kembalinya Justin Bieber ke kancah musik setelah perilisan album Justice pada tahun 2021. Justice sendiri sempat menduduki posisi puncak tangga lagu selama lima minggu. Jadi, bisa dibilang, Swag ini adalah bukti bahwa Bieber masih punya daya tarik yang kuat di pasar musik Kanada.

Tidak hanya Swag yang mencuri perhatian. Jackboys 2 dari label Travis Scott juga turut meramaikan persaingan. Meski berhasil menduduki posisi pertama di U.S. Billboard 200, Jackboys 2 harus puas berada di posisi kedua di Kanada, di bawah Swag-nya Bieber. Yah, namanya juga persaingan, ada yang menang, ada juga yang nyengir.

Album yang dirilis secara mendadak pada 11 Juli lalu ini juga berhasil menempatkan 17 lagu di Billboard Canadian Hot 100. Dua lagu, “Daisies” dan “Yukon,” bahkan berhasil masuk ke dalam 10 besar. Bieber memang jagoan kalau soal bikin lagu catchy.

Dengan tambahan lagu-lagu dari Swag, Bieber sekarang punya 38 lagu yang pernah masuk 10 besar di Kanada. Sebelumnya, lagu “Stay” bersama The Kid LAROI pernah menduduki posisi puncak selama 12 minggu di tahun 2021. Jadi, nggak heran kalau banyak yang bilang Bieber ini legenda.

Meskipun Swag tetap mengusung akar pop dan R&B khas Bieber, album ini menawarkan eksperimen produksi dan instrumentasi yang lebih segar. Selain menggandeng kolaborator lamanya, Harv, Bieber juga bekerja sama dengan songwriters dan producers ternama lainnya seperti Carter Lang, Dijon, mk.gee, dan Eddie Benjamin. Daniel Caesar, yang sebelumnya berkolaborasi dengan Bieber di lagu “Peaches,” juga turut andil dalam penulisan dan produksi lagu “Devotion.”

Justin Bieber Kembali Merajai Chart Musik Kanada dengan “Swag”

Keberhasilan Swag di tangga lagu Kanada membuktikan bahwa Justin Bieber masih menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di industri musik. Album ini tidak hanya menampilkan sisi pop dan R&B Bieber, tetapi juga eksplorasi musikalitas yang lebih luas. Para penggemar setia Bieber, atau Beliebers, pasti senang banget!

Di sisi lain, Drake dengan “What Did I Miss?” harus rela turun peringkat dari posisi kedua ke posisi ketujuh. Sementara itu, “Nokia” berada di posisi ke-39. Alex Warren dengan lagunya “Ordinary” masih betah di puncak selama 15 minggu. Well, begitulah dinamika tangga lagu.

SOCAN Menggugat Festival d’été de Québec (FEQ) Karena Masalah Royalti

Beralih ke berita lain, Society of Composers, Authors and Music Publishers of Canada (SOCAN) menggugat Festival d’été de Québec (FEQ) atas dugaan pelanggaran hak cipta dan kegagalan membayar royalti selama kurang lebih tiga tahun. SOCAN, yang bertanggung jawab atas pemberian lisensi dan pengumpulan royalti musik berlisensi di Kanada, mengklaim bahwa sejak Juli 2022, penyelenggara festival “gagal mendapatkan lisensi dari SOCAN dan belum membayar royalti atau menyerahkan formulir laporan ke SOCAN.”

SOCAN menuntut The Festival international d’été de Québec Inc. dan BLEUFEU sebagai tergugat dalam kasus ini. FEQ sendiri merupakan salah satu festival musik terbesar di Kanada dengan total kehadiran mencapai 1,4 juta orang selama 11 hari dan menghasilkan pendapatan puluhan juta dolar setiap tahunnya.

Meskipun FEQ merupakan badan amal terdaftar, SOCAN berpendapat bahwa pertunjukan yang disajikan hampir tidak dapat dibedakan dari pesaingnya yang mencari keuntungan, dan hukum Kanada tetap mengharuskan festival tersebut membayar biaya lisensi untuk pertunjukan tersebut. Jadi, intinya, tetep harus bayar dong ya, gaes!

Pihak FEQ sendiri mengaku kaget dengan gugatan ini. Mereka mempertanyakan motif SOCAN yang mengajukan proses hukum di tengah festival, meskipun diskusi telah berlangsung hingga saat ini. FEQ juga merasa keberatan dengan proses hukum yang dilakukan dalam bahasa Inggris, yang dianggap tidak sesuai dengan konteks acara budaya Quebec. FEQ berpendapat bahwa mereka memiliki interpretasi hukum yang berbeda dari SOCAN dan bahwa organisasi sebanding lainnya memiliki interpretasi yang sama.

Konflik Royalti Musik Mengguncang Festival Musik Terkenal Kanada

Kasus gugatan antara SOCAN dan FEQ ini menyoroti pentingnya pemahaman dan kepatuhan terhadap hukum hak cipta di industri musik. Biaya lisensi SOCAN, yang ditetapkan oleh Copyright Board of Canada sebesar 3% dari penjualan tiket dan 3% dari jumlah yang dibayarkan kepada performers untuk konser gratis, merupakan sumber pendapatan penting bagi para pencipta musik.

SOCAN menegaskan bahwa semua entitas, terlepas dari status pajaknya, harus membayar biaya lisensi untuk pertunjukan musik komersial di depan umum. Undang-Undang Hak Cipta memberikan pengecualian terbatas dalam beberapa kasus untuk organisasi amal, tetapi pengecualian ini tidak berlaku ketika ada biaya masuk atau ketika para performers, teknisi, produser, vendor, atau pihak lain yang bekerja di konser dibayar. Selain FEQ, SOCAN juga sedang melakukan proses hukum lainnya terkait pertunjukan festival yang melanggar hak cipta.

Tragedi di Tomorrowland: Wanita Kanada Meninggal Dunia

Selain berita musik yang happy, ada juga kabar duka. Seorang wanita asal Kanada dilaporkan meninggal dunia setelah menghadiri festival musik Tomorrowland di Belgia pada Jumat (18 Juli). Wanita berusia 35 tahun itu “merasa tidak enak badan di area festival” pada malam pembukaan acara di Boom, Belgia.

Dia sempat mendapatkan pertolongan pertama di tempat dan dibawa ke Rumah Sakit Universitas Antwerp, di mana dia kemudian meninggal pada Sabtu pagi (19 Juli). Pihak Tomorrowland menyatakan kesedihannya atas kejadian ini dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga, teman, dan orang-orang terkasih wanita tersebut. Saat ini, pihak berwenang Belgia sedang menyelidiki penyebab kematian wanita tersebut.

Global Affairs Canada juga telah mengetahui laporan tentang kematian seorang wanita Kanada di Belgia, tetapi tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut karena pertimbangan privasi. Kabar ini muncul setelah panggung utama Tomorrowland hancur akibat kebakaran pada 16 Juli, sempat menimbulkan keraguan apakah festival akan tetap berjalan. Namun, festival tetap dibuka sesuai jadwal pada hari berikutnya dengan panggung alternatif yang masih dalam pembangunan.

Tomorrowland menarik penggemar musik elektronik dari seluruh dunia. Tahun ini, acara tersebut menampilkan DJ terkenal seperti David Guetta, Martin Garrix, Eric Prydz, Sofi Tukker, Lost Frequencies, dan Charlotte de Witte. Tomorrowland berlangsung selama dua akhir pekan, 18-20 Juli dan 25-27 Juli, dan diperkirakan akan dihadiri oleh sekitar 400.000 orang tahun ini.

Dari comeback Justin Bieber yang mendominasi tangga lagu hingga gugatan royalti yang mengguncang festival musik, dan tragedi di Tomorrowland, industri musik memang penuh dengan kejutan dan dinamika. Selalu ada cerita di balik setiap nada dan lirik. Jadi, tetap stay tuned dan nikmati musiknya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Tech Week: Amazon's Bee Buy Signals E-Commerce Expansion

Next Post

Uji Coba Sistem Deklarasi Terpadu di Soekarno-Hatta, Era Baru Pengawasan Penumpang Dimulai