Dark Mode Light Mode

EA Batalkan Game Black Panther, Studio Cliffhanger Games Tutup: Masa Depan Industri Game Suram

Dunia gaming kembali bergejolak. Bayangkan, sedang semangat-semangatnya nungguin game Black Panther, eh, malah dapet kabar kalau proyeknya dibatalkan. Sad banget, kan? Dan yang lebih mengejutkan, studio pengembangnya, Cliffhanger Games, ikutan ditutup. Double kill!

Kabar ini datang langsung dari presiden EA Entertainment, Laura Miele, dalam email yang dikirimkan ke seluruh staf. Intinya, EA lagi pengen fokus dan mengarahkan energi kreatifnya ke peluang pertumbuhan yang paling signifikan. Sounds familiar? Strategi bisnis, guys.

EA Stop Produksi Black Panther: Ada Apa Gerangan?

Pembatalan game Black Panther dan penutupan Cliffhanger Games hanyalah bagian dari serangkaian perubahan yang terjadi di internal EA. Kabarnya, ada juga pemutusan hubungan kerja (PHK) di tim mobile dan tim pusat. Jumlah pastinya sih belum dikonfirmasi, tapi yang jelas, jumlahnya lebih sedikit dari 300 orang yang kena PHK bulan lalu di Respawn dan tim Fan Care EA. It's always sad news, regardless of the number.

Miele mencoba menenangkan dengan mengatakan bahwa EA berusaha sebisa mungkin untuk membantu para karyawan yang terdampak, termasuk mencari peluang di posisi lain di dalam perusahaan. Program penempatan ini sudah sering dilakukan EA dalam beberapa tahun terakhir. At least there's some good effort in the middle of bad news.

Tapi, di balik semua ini, ada fakta menarik. Menurut laporan dari Game File, jumlah karyawan EA justru meningkat sebanyak 800 orang dibandingkan tahun lalu. Jadi, sambil memangkas beberapa tim, mereka juga merekrut karyawan di tim lain. The plot thickens, right?

Fokus EA sekarang adalah beberapa franchise besar seperti Battlefield, The Sims, Skate, dan Apex Legends. Mereka juga tetap berkomitmen pada game Iron Man di Motive dan game Star Wars: Jedi ketiga. Bisnis mobile juga masih jadi prioritas, sementara Bioware terus mengerjakan Mass Effect berikutnya.

Fokus Baru EA: Investasi di IP yang Terbukti

Tahun lalu, CEO EA, Andrew Wilson, mengumumkan bahwa perusahaan akan mengurangi pengembangan IP berlisensi di masa depan yang dianggap kurang menjanjikan. Lesson learned, mungkin? Ini berarti EA akan lebih berhati-hati dalam memilih proyek dan fokus pada IP yang sudah punya nama besar.

Perjanjian antara Marvel dan EA untuk Black Panther sebenarnya adalah bagian dari kesepakatan tiga game, termasuk Iron Man dan satu judul yang belum diumumkan. Kabarnya, kemitraan ini akan terus berlanjut, dengan Motive Studios memimpin proyek-proyek Marvel di masa depan. Jadi, jangan khawatir, fans Marvel! Masih ada harapan.

Walaupun detail tentang game Black Panther masih minim sejak diumumkan tahun 2023, kita tahu bahwa game ini rencananya akan menjadi game single-player, action-adventure, open-world. Sounds promising, padahal! Cliffhanger Games, studio yang sekarang sudah tutup, dibentuk pada tahun 2023 dan dipimpin oleh Kevin Stephens, mantan pengembang Middle-earth: Shadow of Mordor.

Gelombang PHK dan Restrukturisasi di EA: Sebuah Tren?

Pembatalan dan PHK ini menambah panjang daftar restrukturisasi dan pemangkasan yang terjadi di EA dalam beberapa tahun terakhir. Bulan lalu, sekitar 300 karyawan di-PHK, termasuk sekitar 100 orang di Respawn. Game Titanfall yang sedang dalam pengembangan juga dibatalkan. RIP, Titanfall.

Awal tahun ini, BioWare juga direstrukturisasi, dengan beberapa pengembang dipindahkan ke proyek lain dan beberapa lainnya di-PHK. Tahun 2024, ada restrukturisasi besar-besaran yang berdampak pada 670 karyawan di seluruh perusahaan. Tahun 2023, 50 pekerjaan dipangkas di BioWare dan sejumlah yang tidak diketahui di Codemasters. It's like a domino effect, kan?

Selain itu, EA baru-baru ini memberlakukan kebijakan wajib masuk kantor untuk semua karyawan, yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan karyawan remote tentang masa depan pekerjaan mereka. Back to the old school, apparently.

Nasib Industri Game: Belajar dari Kasus Black Panther

Ketika diminta komentar tentang jumlah karyawan yang terdampak, alasan pemangkasan, atau kemungkinan PHK di masa depan, EA hanya merujuk kembali ke email Miele. Marvel belum memberikan komentar apa pun. Silence is golden, maybe?

Kasus Black Panther ini menjadi pengingat bahwa industri game penuh dengan ketidakpastian. Rencana bisa berubah secepat kilat. Meskipun sebuah proyek terlihat menjanjikan, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan proyek itu dibatalkan.

Lalu, apa yang bisa kita pelajari dari semua ini? Bahwa di dunia game, tidak ada yang abadi. Jadi, nikmati game yang ada selagi bisa! Dan jangan terlalu berharap pada satu game saja. Siapa tahu, game favoritmu berikutnya malah datang dari studio indie yang kecil.

Intinya, pembatalan game Black Panther dan penutupan Cliffhanger Games adalah wake-up call bagi industri game. Perusahaan harus lebih berhati-hati dalam mengelola proyek dan memperhatikan kesejahteraan karyawan. Semoga ke depannya, berita yang kita dengar lebih positif, ya!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Istana Menanti Titah Prabowo: Pendidikan Gratis, Beban Baru Anggaran

Next Post

Senyum Mengubah Segalanya: Bruce Dickinson Kenang Audisinya di Iron Maiden