Generasi 90-an dan awal 2000-an, siap-siap tisu! Kabar burung beredar kencang: Apakah ini akhir dari era Need for Speed (NFS), si raja jalanan virtual yang menemani masa kecil kita? Rumor yang beredar membuat jantung berdebar lebih kencang daripada saat dikejar polisi virtual dengan level heat maksimal.
Kabar ini, meski belum dikonfirmasi secara resmi oleh Electronic Arts (EA), bagaikan bensin yang disiramkan ke api spekulasi. Informasi ini mencuat dari Matthew Everingham, seorang fotografer yang kerap berkontribusi pada Speedhunters, sebuah website yang didanai EA dan fokus pada budaya otomotif. Ia mengunggah pernyataan di media sosial yang mengindikasikan bahwa EA telah “memarkirkan” (shelved) NFS.
Kabar ini diperkuat dengan beberapa indikasi internal dari EA. Server online untuk Need for Speed Rivals, salah satu seri klasik, resmi ditutup pada 7 Oktober lalu. Keputusan ini, meski terasa sepele, menimbulkan pertanyaan besar. Kenapa menutup server game yang masih memiliki basis penggemar setia? Apakah ini bagian dari strategi besar yang sedang dirancang?
Selain itu, Criterion Games, studio di balik Need for Speed, telah memindahkan sebagian besar karyawannya untuk fokus pada Battlefield. Hanya “kelompok inti” yang tersisa untuk mengerjakan seri balap ini di tahun 2023. Vince Zampella, bos Battlefield, mengatakan bahwa tim Need for Speed yang tersisa akan bergabung dengan rekan-rekan mereka di proyek Battlefield. Ini jelas bukan pertanda baik bagi kelanjutan NFS.
Franchise Need for Speed sendiri sudah sangat melegenda. Dimulai pada tahun 1994 dengan The Need for Speed di PlayStation dan Sega Saturn, seri ini telah melahirkan lebih dari 20 judul. Judul terakhir, Need for Speed Unbound, dirilis pada Desember 2022 dan sayangnya mendapatkan rating “Mixed” di Steam, dengan lebih dari 40.000 ulasan.
Perjalanan panjang Need for Speed penuh lika-liku, layaknya balapan di jalanan kota yang dipenuhi tikungan tajam. Dari grafis pixelated hingga visual yang memukau, dari gameplay arcade hingga simulasi yang lebih realistis, NFS selalu berusaha untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Tapi, apakah adaptasi kali ini akan cukup untuk menyelamatkan franchise ini dari jurang kepunahan?
Apakah Need for Speed Benar-Benar ‘Diparkir’?
Pertanyaan besar yang menggelayuti benak para gamer adalah: apakah rumor ini benar? Apakah EA benar-benar berencana untuk mengakhiri Need for Speed? Meskipun belum ada pernyataan resmi, indikasi-indikasi yang ada cukup untuk membuat kita khawatir. Penutupan server online, pengalihan sumber daya ke Battlefield, dan rating yang kurang memuaskan untuk Unbound adalah sinyal-sinyal yang mengkhawatirkan.
Nasib Speedhunters: Lebih dari Sekedar Website Otomotif
Tidak hanya Need for Speed yang terancam, Speedhunters pun dikabarkan akan menghentikan operasinya. Speedhunters adalah lebih dari sekadar website otomotif. Situs ini adalah rumah bagi para penggemar mobil, tempat mereka berbagi foto, cerita, dan pengalaman tentang dunia otomotif. Penutupannya akan menjadi kehilangan besar bagi komunitas ini.
Mengapa Need for Speed Unbound Kurang Greget?
Salah satu alasan mengapa Need for Speed Unbound mendapatkan rating “Mixed” adalah gaya visualnya yang unik, namun bagi sebagian pemain, terlalu artsy dan kurang realistis. Padahal, Need for Speed selalu dikenal dengan grafis yang memukau dan detail mobil yang luar biasa. Perubahan gaya visual ini mungkin menjadi bumerang bagi EA.
Need for Speed Unbound juga dikritik karena storyline-nya yang kurang menarik. Kisah tentang persaingan antar pembalap jalanan terasa klise dan kurang inovatif. Selain itu, sistem progression dalam game juga dianggap kurang memuaskan, membuat pemain merasa kurang termotivasi untuk terus bermain.
Fokus EA ke Battlefield: Strategi Bisnis atau Tanda Bahaya?
Keputusan EA untuk memfokuskan sumber daya pada Battlefield mungkin merupakan strategi bisnis yang masuk akal. Battlefield adalah franchise yang sangat menguntungkan bagi EA, dan dengan persaingan yang semakin ketat di pasar game shooter, EA mungkin merasa perlu untuk memberikan perhatian ekstra pada Battlefield. Namun, hal ini juga bisa menjadi tanda bahwa EA tidak lagi melihat Need for Speed sebagai aset yang berharga.
Masa Depan Game Balap: Peluang untuk Pendatang Baru?
Jika Need for Speed benar-benar “diparkir”, ini akan membuka peluang bagi game balap lain untuk bersinar. Ada banyak developer game independen yang memiliki potensi untuk menciptakan game balap yang inovatif dan menarik. Kita mungkin akan melihat kebangkitan game balap indie dalam beberapa tahun ke depan.
Nostalgia dan Harapan: Apakah Need for Speed Akan Kembali?
Bagi para penggemar Need for Speed, harapan terakhir adalah agar EA suatu hari nanti akan menghidupkan kembali franchise ini. Need for Speed memiliki tempat khusus di hati para gamer, dan banyak yang berharap agar EA akan memberikan kesempatan kedua kepada franchise ini. Mungkin dengan konsep yang lebih segar, cerita yang lebih menarik, dan grafis yang lebih memukau.
Key Takeaway: Jangan Lupakan Akar Kita
Kisah Need for Speed mengajarkan kita untuk tidak melupakan akar kita. Need for Speed sukses karena mampu menangkap esensi dari balapan jalanan: kecepatan, adrenalin, dan persaingan. Jika EA ingin menghidupkan kembali Need for Speed, mereka perlu kembali ke akar franchise ini dan memberikan apa yang diinginkan oleh para penggemar. Singkatnya, kembali ke formula yang membuat kita ketagihan ngebut di jalanan virtual!