Dark Mode Light Mode

‘Edge Of Fate’: Kegiatan Menggiling Terdengar Mencurigakan

Jadi, Destiny 2 akan memasuki era baru yang disebut "Frontiers" dengan dua ekspansi kecil setiap tahun dan major updates alih-alih season atau episode. Kedengarannya seperti kita akan lebih banyak grinding, bukan? Siap-siap jari pada pegal ya, Guardians!

Memang, grinding adalah inti dari looter shooter, dan Destiny selalu begitu. Tapi apakah kita benar-benar membutuhkan grinding yang lebih intens? Mari kita bahas lebih lanjut, karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perubahan besar ini.

Bungie, sang developer kesayangan kita, kini sedang berusaha melakukan lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit. Jumlah tim pengembang mereka telah berkurang separuhnya dalam beberapa tahun terakhir, ditambah sejumlah developer sekarang mengerjakan Marathon. Artinya, Destiny kini semakin "ramping", oleh karena itu hanya akan ada dua ekspansi kecil, satu raid, dan satu dungeon per tahun.

Tujuannya tampaknya untuk memperpanjang kedua ekspansi itu menjadi super-season selama enam bulan, diselingi dengan update yang lebih besar di tengahnya. Sekali lagi, ini bukanlah peluncuran season seperti yang kita kenal dulu. Lalu, apa sebenarnya yang berubah?

Salah satu perubahannya adalah Bungie menciptakan cara baru untuk grinding dan mengejar kekuatan power. Ini tampaknya menjadi perubahan signifikan baik dalam sistemnya sendiri maupun cara kita berinteraksi dengan game. Apakah ini akan menjadi perubahan yang disambut baik atau malah bikin kening berkerut?

Ada sesuatu yang tampaknya menjadi seasonal armor grind, yang seolah-olah memaksa pemain untuk menyelesaikannya jika mereka menginginkan damage reduction maksimal. Ini adalah cara untuk mendorong grinding, tentu saja, tetapi terasa lebih seperti hukuman jika kamu tidak melakukannya daripada bonus jika kamu melakukannya. Hal yang sama berlaku untuk grinding yang akan secara langsung meningkatkan damage kamu dengan senjata tertentu selama satu season.

Ini juga dikombinasikan dengan konsep "New Gear". Meskipun Bungie mengatakan bahwa gear lama kamu masih "layak" digunakan, tampaknya tujuannya adalah soft-sunsetting. TWAB terbaru mengindikasikan bahwa gear lama akan tetap viable di awal ekspansi Edge of Fate, bahkan di Contest Mode untuk World First Race. Tapi setelah itu?

The Grind is Real: Menjelajahi Sistem Baru Destiny 2

Selain itu, tidak akan ada peningkatan vault space, jadi kamu harus mulai membersihkan inventaris. Terlebih lagi karena gear lama akan menjadi sub-par di bawah sistem baru, meskipun secara teknis masih bisa digunakan. New Gear, alias bukan yang ada di vault kamu saat ini, adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan power kamu melewati batas 200 yang baru. Sistem ini melibatkan bentuk pembongkaran dan material baru yang membuat infusion lebih rumit dari sekarang, yang tampaknya bukan tambahan yang positif.

Vault Space: Selamat Tinggal Koleksi Senjata Kesayangan?

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang aktivitas yang bergantung pada power seperti Trials of Osiris dan raids, serta batasan untuk Nightfalls tingkat tinggi. Re-grind ini terdengar lebih intens daripada yang kita miliki saat ini jika hanya terbatas pada New Gear. Jadi, siap-siap mengucapkan selamat tinggal pada koleksi senjata kesayangan dan beradaptasi dengan meta baru yang (mungkin) memaksa kita menggunakan gear terbaru.

Masalah lain yang saya lihat adalah perubahan seluruh struktur game menjadi tentang "portal", yang akan berkisar dari strikes hingga aktivitas season lama hingga yang baru ditambahkan secara berkala. Ini dimaksudkan untuk merampingkan proses pemain baru untuk mengetahui apa yang harus dilakukan, tetapi hanya memindahkan aktivitas portal setiap update utama terasa seperti motivasi yang agak kurang memuaskan untuk melakukan grinding ini.

Destiny 2: Destiny 3 yang Tak Jadi?

Semua ini terasa seperti upaya untuk memberikan apa yang diinginkan pemain dari Destiny 3, sebuah hard reset, tetapi tanpa benar-benar memberikan Destiny 3. Alih-alih content drop baru yang mungkin sepersepuluh dari tampilan Destiny 3 yang sebenarnya. Dan saya tidak yakin hard-ish reset tanpa game baru yang sebenarnya, hanya "era" baru, akan menghasilkan hasil yang mereka harapkan.

Tentu saja, semua ini adalah penilaian awal. Bahkan para creator yang sempat memainkan Edge of Fate sebagian besar berfokus pada hal-hal seperti mencoba senjata baru atau momen awal campaign. Kita punya waktu sebulan atau lebih sampai kita melihat bagaimana ini bekerja, tetapi saya sedikit khawatir saat ini. Jangan sampai kita menyesal nanti ya, Guardians!

Apakah Edge of Fate Akan Jadi Titik Balik Destiny 2?

Penting untuk diingat bahwa semua sistem baru ini ditujukan untuk menyegarkan gameplay dan memberikan tantangan baru bagi pemain veteran. Bungie ingin menciptakan pengalaman yang lebih bermakna, di mana setiap grinding yang kita lakukan memiliki dampak yang signifikan pada power dan kemampuan karakter kita. Tentu saja, keberhasilan perubahan ini akan sangat bergantung pada eksekusi dan bagaimana komunitas meresponsnya.

Namun, perubahan ini juga menimbulkan beberapa kekhawatiran. Apakah grinding yang lebih intens akan membuat pemain merasa burnout? Apakah batasan power pada New Gear akan membuat gear lama kita menjadi usang dan tidak berguna? Apakah fokus pada "portal" akan membuat game terasa repetitif dan kurang beragam? Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.

Intinya adalah, Edge of Fate adalah babak baru yang berani bagi Destiny 2. Dengan grinding yang lebih intens, sistem gear yang diperbarui, dan fokus baru pada "portal", Bungie jelas-jelas mencoba untuk mengguncang gameplay dan memberikan pengalaman yang lebih menantang bagi para pemain. Apakah ini akan berhasil atau tidak, masih harus dilihat. Tapi satu hal yang pasti: siapkan diri untuk grinding yang lebih seru (atau melelahkan)!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Varian NB.1.8.1 yang Lebih Menular Picu Lonjakan Kasus Covid di Asia

Next Post

Kesempatan Terakhir: Beats Pill Cuma Rp 99 Ribu di Amazon