Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Hidden Cameras: Dari Indie Boy Jadi Bad Boy Lewat Musik Elektro Berlin yang Meditatif

CIFTIS: Siswa Indonesia Promosikan Budaya, Banggakan Negeri

Ejekan Terdengar: Pengalaman Elvis Evolution yang Buruk Musim Panas Ini Setara dengan Willy Wonka?

Siapa bilang Elvis sudah benar-benar meninggalkan gedung? Era digital memungkinkan kita menghidupkan kembali legenda, atau setidaknya mencoba. Tapi, apakah “Elvis Evolution” di London berhasil membawa The King kembali dengan kejayaan yang sama, atau malah membuatnya berputar di kuburan? Mari kita bedah fenomena ini.

Pertunjukan ini, yang digelar di Excel London hingga Desember, menjanjikan sebuah “pengalaman jalan-jalan” yang menggabungkan teknologi digital canggih, aktor dan musisi live, multimedia memukau, dan musik yang menggetarkan jiwa. Kedengarannya seperti resep sukses, bukan? Tapi, seperti banyak hal dalam hidup, kenyataan bisa jadi sedikit… berbeda.

Tiketnya pun tidak main-main. Untuk bisa merasakan pengalaman ini, Anda harus merogoh kocek setidaknya £75. Jika ingin menjadi VIP, siap-siap mengeluarkan sekitar £300. Harga ini sebanding dengan harapan yang membubung tinggi akan pertunjukan yang revolusioner. Pertanyaannya, apakah yang Anda dapatkan sepadan dengan harganya?

Banyak yang mengharapkan hologram Elvis yang interaktif, setara dengan kesuksesan besar ABBA Voyage. Ekspektasi ini wajar, mengingat klaim awal tentang penggunaan AI dan proyeksi holografik. Namun, ternyata, “Elvis Evolution” tidak menawarkan itu. Sebaliknya, mereka menggunakan AI untuk meningkatkan kualitas rekaman arsip.

Elvis Evolution: Revolusi atau Evolusi yang Gagal?

Inti dari “Elvis Evolution” adalah rekaman dari ’68 Comeback Special yang di-upgrade. Pertunjukan ini kemudian dikemas dengan kunjungan ke tiga bar bertema yang menjual minuman mahal. Jadi, alih-alih konser virtual yang memukau, Anda mendapatkan pengalaman yang lebih mirip escape room yang didedikasikan untuk The King.

Nah, di sinilah masalah mulai muncul. Beberapa pengunjung membandingkannya dengan insiden Willy Wonka di Glasgow yang viral karena kekacauannya. Pendapat tentang “Elvis Evolution” sangat beragam. Beberapa penggemar menyukainya, yang lain merasa tertipu. Ulasan dari kritikus juga sama membingungkannya.

The Telegraph memberikan satu bintang dan menyebutnya “kumpulan video, aktor, band live, dan set yang direka ulang dengan acuh tak acuh.” Time Out lebih positif, memberikan tiga bintang, tetapi juga menyebutkan adanya “sejumlah ejekan yang cukup kentara” dari penonton. Hmm, ini menarik.

Lalu, apa yang menyebabkan perbedaan pendapat yang begitu besar? Jawabannya mungkin terletak pada ekspektasi yang tidak terpenuhi. Ketika pertunjukan itu diumumkan, banyak yang mengira mereka akan melihat hologram Elvis yang hidup dan bernyanyi di atas panggung. Kenyataannya, yang mereka dapatkan adalah rekaman yang ditingkatkan kualitasnya.

Perbedaan kunci antara harapan dan realitas inilah yang tampaknya menjadi penyebab utama kekecewaan. Orang-orang datang mengharapkan pertunjukan revolusioner yang akan membawa Elvis kembali dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebaliknya, mereka mendapatkan pertunjukan yang terasa kurang inovatif dan lebih seperti penghormatan biasa yang mahal.

AI, Hologram, dan Harapan yang Tak Terpenuhi

Masalahnya bukan pada penggunaan AI. Teknologi ini punya potensi besar untuk menghidupkan kembali artis legendaris. Namun, dalam kasus “Elvis Evolution,” AI hanya digunakan untuk meningkatkan kualitas rekaman yang sudah ada, bukan untuk menciptakan pengalaman yang benar-benar baru.

Hologram, di sisi lain, adalah teknologi yang menjanjikan pengalaman yang lebih mendalam dan interaktif. Bayangkan Elvis berdiri di hadapan Anda, bernyanyi dan bergerak seolah-olah dia masih hidup. Itulah yang banyak diharapkan orang, dan itulah yang tidak mereka dapatkan.

Layered Reality, perusahaan di balik “Elvis Evolution,” tampaknya menyadari masalah ini. Seorang juru bicara perusahaan mengatakan bahwa mereka “pada akhirnya mengambil keputusan kreatif untuk tidak meniru penampilan Elvis.” Sebaliknya, mereka memilih untuk menggunakan AI untuk meningkatkan kualitas rekaman arsip.

Keputusan ini mungkin bijaksana dari sudut pandang kreatif, tetapi juga berisiko. Dengan tidak memberikan apa yang diharapkan orang, mereka membuka diri terhadap kritik dan kekecewaan. Dan, berdasarkan ulasan dan reaksi publik, tampaknya itulah yang terjadi.

“This is Bollocks!”: Ketika Penonton Menolak Evolusi

Insiden yang terjadi pada hari Minggu lalu, ketika seorang pensiunan diduga berteriak “This is bollocks!” dan diseret keluar oleh petugas keamanan, adalah bukti nyata dari masalah yang dihadapi “Elvis Evolution.” Meskipun insiden ini mungkin ekstrem, itu menunjukkan bahwa ada sebagian penonton yang merasa sangat tidak puas dengan pertunjukan tersebut.

Meskipun beberapa penggemar menikmati “Elvis Evolution,” penting untuk mempertimbangkan ulasan yang beragam dan ekspektasi yang tidak terpenuhi. Jika Anda mencari pengalaman yang benar-benar revolusioner yang akan membawa Elvis kembali dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, Anda mungkin akan kecewa.

Namun, jika Anda seorang penggemar berat Elvis dan Anda tertarik untuk melihat rekaman ’68 Comeback Special yang di-upgrade, dan siap membayar mahal untuk pengalaman tersebut, maka “Elvis Evolution” mungkin patut dicoba. Tapi ingat, jangan terlalu berharap!

Pada akhirnya, “Elvis Evolution” adalah contoh dari risiko yang terkait dengan mencoba menghidupkan kembali legenda. Meskipun teknologi digital menawarkan kemungkinan yang luar biasa, penting untuk berhati-hati dan memastikan bahwa apa yang Anda berikan sepadan dengan harapan yang dibangkitkan. Jangan sampai kita terjebak dalam “trap” di mana kita tidak bisa “walk out,” seperti kata pepatah.

Previous Post

Perplexity Comet: Browser AI Mempermudah Akses Informasi Berbahasa Indonesia

Next Post

Sandsoft Tutup Studio Barcelona dan Riyadh, Hingga 65 Karyawan Terdampak

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *