Jadi, Kalian Pikir Wild West Itu Ramah? Mikir Lagi, Deh…
Red Dead Online, game petualangan koboi yang katanya seru itu, ternyata punya sisi gelap. Bukan cuma begal atau duel tengah hari, tapi juga perlakuan kurang menyenangkan, terutama buat pemain cewek. Update terbaru “Strange Tales of the West” memang membawa kesegaran, tapi juga membuka mata soal realitas yang kurang oke ini.
Pernah nggak sih lagi asyik main, eh tiba-tiba karaktermu jadi target utama? Nah, itulah yang dirasakan banyak pemain wanita di Red Dead Online. Bahkan, ada yang bilang pengalaman diganggu itu lebih sering dan intens daripada main sebagai karakter cowok. Waduh, nggak asyik banget, kan?
Main Red Dead Online Sebagai Cewek: Lebih Banyak Drama?
Isu ini sebenarnya sudah lama beredar, tapi baru-baru ini makin santer dibicarakan. Ada video TikTok yang viral menunjukkan bagaimana seorang pemain wanita di-lasso dan diperlakukan nggak sopan oleh pemain lain. Komentarnya? Banjir cerita serupa. Bayangin aja, lagi seru-seruan main, tiba-tiba jadi objek pelecehan.
“Aku ingat pertama kali kejadian ini, aku bahkan nggak tahu mereka bisa melakukan itu,” tulis seorang pengguna TikTok. “Cowok itu membawaku ke kemahnya dengan 5 pemain lain dan mereka semua mengelilingiku, jadi aku keluar dari game [dan] seperti uhhhhhh,” kenangnya. Pengalaman serupa juga dialami di game lain, dari Roblox hingga Call of Duty. Online gaming seharusnya jadi tempat hiburan, bukan ajang cari gara-gara.
Penyebabnya? Macam-macam. Mulai dari pemain iseng, hacker yang punya kuasa lebih, sampai modding menus yang bikin kekacauan. Bahkan, ada yang tega mensimulasikan pelecehan seksual dalam game. Serius, ini sudah bukan level bercanda lagi.
Hacker “Baik Hati” yang Meresahkan
Selain pelecehan verbal dan fisik, ada juga hacker yang “baik hati” dengan cara yang salah. Misalnya, tiba-tiba muncul valuable item di karaktermu, yang bikin pemain lain jadi pengen nyerang. Atau, lebih parah lagi, hacker itu memaksa karaktermu melakukan hal-hal aneh dan nggak pantas.
Bayangin, lagi santai AFK (Away From Keyboard), eh pas balik karaktermu sudah telanjang dan jadi bahan tontonan. Atau, tiba-tiba karakternya dipaksa nempel ke karakter lain, sambil dikelilingi NPC yang nyanyi lagu aneh. Ini bukan lagi gameplay, tapi neraka digital.
Masalah hacking di Red Dead Online memang sudah lama jadi duri dalam daging. Rockstar Games, sang pengembang, sudah berusaha memberantas, tapi tetap saja ada celah yang dimanfaatkan pemain nakal. Modding menus di PC jadi salah satu biang keroknya.
Diskriminasi Digital: Bukan Cuma Masalah Gender
Sebenarnya, perlakuan nggak menyenangkan di Red Dead Online bukan cuma dialami pemain wanita. Pemain dengan karakter berkulit hitam juga pernah jadi target rasisme, misalnya dengan memunculkan karakter KKK di online mode. Rockstar sudah melarang penggunaan model karakter itu, tapi tetap saja ada pemain yang berusaha menciptakan situasi yang nggak mengenakkan.
Kurangnya karakter white supremacist tidak serta merta menghilangkan konotasi yang melekat dari pemain yang mencoba “menggantung” karakter Black dengan tali mereka. Jadi, diskriminasi di dunia game ini bukan cuma soal gender, tapi juga ras dan identitas lainnya.
Mode Defensive sendiri sebenarnya ditujukan untuk mengurangi griefing, namun tetap saja pemain menemukan cara untuk mengakali atau bahkan merusak mode tersebut.
Solidaritas dan Balas Dendam: Melawan dengan Cara Sendiri
Di tengah situasi yang kurang mengenakkan ini, muncul inisiatif solidaritas. Banyak pemain wanita membentuk posse khusus atau komunitas sosial untuk saling melindungi dan mencari teman yang sepemikiran. Ada juga yang sengaja main di private server biar nggak diganggu pemain rese.
Beberapa malah membentuk tim vigilante, siap membalas dendam pada siapa pun yang mencoba macam-macam. Nggak sedikit juga pemain pria yang ikut mendukung, bahkan sengaja main sebagai karakter wanita untuk menjebak pemain yang punya niat jahat.
Pentingnya Solidaritas: Tindakan mendukung bisa diwujudkan dalam banyak bentuk. Membela saat melihat pelecehan, atau memberi pelajaran bagi pelaku.
Jangan Diam Saja: Saatnya Bersuara
Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Pertama, jangan diam saja kalau melihat atau mengalami perlakuan nggak menyenangkan. Laporkan ke developer, atau minimal bersuara di media sosial. Kedua, dukung komunitas yang berusaha menciptakan lingkungan game yang lebih aman dan inklusif. Ketiga, ingat, game seharusnya jadi tempat hiburan, bukan ajang menyakiti orang lain.
Red Dead Online memang menawarkan pengalaman bermain yang seru, tapi juga punya sisi gelap yang perlu kita hadapi bersama. Dengan solidaritas, kesadaran, dan tindakan nyata, kita bisa menciptakan lingkungan game yang lebih menyenangkan buat semua pemain, tanpa memandang gender, ras, atau identitas lainnya. Anggap saja, ini cara kita menegakkan keadilan di Wild West era digital.