Dark Mode Light Mode
Ocarina of Time Versi Indonesia: Remake Unreal Engine 5.5.4 Hadirkan Zora's Domain
Fezolinetant Menurunkan Lingkar Pinggang, Kebulatan Tubuh, dan Stabilkan Berat Badan serta BMI pada Analisis Gabungan 52 Minggu Uji Coba Fase 3 SKYLIGHT
Polisi Gagalkan Penyelundupan Timah ke Malaysia, Kerugian Negara Dicegah

Fezolinetant Menurunkan Lingkar Pinggang, Kebulatan Tubuh, dan Stabilkan Berat Badan serta BMI pada Analisis Gabungan 52 Minggu Uji Coba Fase 3 SKYLIGHT

Tiba-tiba menopause jadi topik trendy? Mungkin karena kita makin sadar bahwa kesehatan wanita itu bukan cuma soal reproduksi. Dan kabar baiknya, pengobatan untuk gejala menopause terus berkembang, bahkan mungkin punya efek samping yang (sedikit) menguntungkan.

Menopause seringkali dianggap sebagai fase "bye-bye" masa subur, tapi sebenarnya lebih dari itu. Ini adalah perubahan hormonal besar yang bisa memengaruhi banyak aspek kehidupan, mulai dari mood, kualitas tidur, sampai metabolisme tubuh. Tidak heran, banyak wanita mengalami vasomotor symptoms (VMS), alias hot flashes dan keringat malam, yang bisa bikin aktivitas sehari-hari jadi kurang nyaman.

Masalahnya, perubahan hormonal ini seringkali diikuti dengan perubahan pada komposisi tubuh. Banyak wanita mengalami kenaikan berat badan, terutama di area perut. Lemak viseral ini bukan cuma masalah penampilan, tapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan metabolik. Jadi, mencari solusi yang tidak hanya mengatasi gejala VMS, tapi juga menjaga kesehatan metabolik menjadi prioritas.

Harapan Baru untuk Wanita Menopause: Fezolinetant dan Potensi Efeknya pada Berat Badan

Fezolinetant, antagonis selective neurokinin-3 receptor (NK3R) non-hormonal, kini disetujui untuk mengatasi VMS sedang hingga berat terkait menopause. Obat ini bekerja dengan menargetkan otak untuk mengurangi hot flashes dan keringat malam. Tapi, tahukah kamu bahwa studi terbaru menunjukkan potensi manfaat tambahan?

Sebuah analisis gabungan dari tiga uji klinis fase 3 (SKYLIGHT 1, SKYLIGHT 2, dan SKYLIGHT 4) menunjukkan bahwa penggunaan Fezolinetant selama 52 minggu dikaitkan dengan penurunan kecil tapi konsisten pada lingkar pinggang dan indeks massa tubuh (BMI). Meskipun perubahannya tidak drastis, ini adalah berita baik bagi wanita pascamenopause yang berisiko tinggi mengalami obesitas sentral dan penyakit kardiometabolik.

Data Berbicara: Apa Kata Studi SKYLIGHT tentang Fezolinetant?

Studi SKYLIGHT melibatkan 1.830 wanita pascamenopause yang menerima Fezolinetant 45 mg setiap hari. Data menunjukkan bahwa setelah 52 minggu, lingkar pinggang rata-rata menurun sebesar 0,82 cm dengan Fezolinetant 30 mg dan 0,88 cm dengan Fezolinetant 45 mg, dibandingkan dengan hanya 0,15 cm pada kelompok plasebo. Body Roundness Index (BRI), yang mengukur lemak viseral, juga mengalami penurunan yang serupa.

Yang menarik, berat badan cenderung stabil pada semua kelompok. Terjadi kenaikan berat badan rata-rata yang sangat kecil, bahkan lebih kecil pada kelompok yang mengonsumsi Fezolinetant dibandingkan dengan plasebo. BMI juga menunjukkan perubahan minimal. Jadi, Fezolinetant tampaknya tidak menyebabkan kenaikan berat badan, dan bahkan mungkin membantu mengurangi lemak di area perut.

Keamanan Fezolinetant juga terbukti konsisten dengan laporan sebelumnya. Peningkatan berat badan sebagai efek samping jarang dilaporkan, dan tidak ada pengaruh BMI pada hasil keselamatan secara keseluruhan. Ini berarti, secara umum, Fezolinetant aman dikonsumsi tanpa memperburuk masalah berat badan.

Mengapa Ini Penting? Memahami Risiko Obesitas Sentral pada Wanita Menopause

Seperti yang dikatakan para peneliti, termasuk Dr. Nanette Santoro dari University of Colorado Anschutz Medical Campus, hingga 80% wanita mengalami VMS selama menopause. Gejala ini seringkali berhubungan dengan perubahan komposisi tubuh yang tidak menguntungkan. Kenaikan berat badan, terutama di area perut, meningkatkan risiko resistensi insulin, diabetes tipe 2, hipertensi, dan hiperlipidemia.

Dengan kata lain, menopause bisa menjadi "paket komplit" masalah kesehatan. Mengatasi VMS saja tidak cukup. Penting untuk menjaga kesehatan metabolik dan mencegah risiko penyakit jantung. Di sinilah Fezolinetant mungkin menawarkan manfaat ganda: mengurangi hot flashes dan membantu menjaga berat badan yang sehat.

Fezolinetant: Bukan Sekadar Obat untuk Hot Flashes

Fezolinetant saat ini disetujui di berbagai wilayah, termasuk Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Australia, untuk mengobati VMS sedang hingga berat. Studi sebelumnya telah membuktikan efektivitasnya dalam mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan hot flashes dan keringat malam. Tapi, analisis terbaru ini menunjukkan bahwa Fezolinetant mungkin juga memiliki efek positif pada komposisi tubuh.

Meskipun perubahannya kecil, pengurangan lingkar pinggang dan stabilnya berat badan bisa menjadi game changer bagi wanita pascamenopause. Ini bukan berarti Fezolinetant adalah obat pelangsing ajaib, tapi setidaknya obat ini tidak memperburuk masalah berat badan, dan bahkan mungkin membantu mengurangi lemak di area perut.

Jadi, Apa yang Bisa Kita Simpulkan?

Fezolinetant bukan hanya sekadar meredakan hot flashes; obat ini mungkin juga menawarkan efek yang welcome dalam menjaga komposisi tubuh yang sehat pada wanita menopause. Dengan membantu menstabilkan berat badan dan berpotensi mengurangi lemak perut, Fezolinetant bisa menjadi bagian penting dari strategi komprehensif untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup wanita pascamenopause. Ini adalah langkah maju dalam memahami dan mengelola menopause secara holistik.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Ocarina of Time Versi Indonesia: Remake Unreal Engine 5.5.4 Hadirkan Zora's Domain

Next Post

Polisi Gagalkan Penyelundupan Timah ke Malaysia, Kerugian Negara Dicegah