Dark Mode Light Mode

Forth Wanderers Comeback: Album Baru Setelah 6 Tahun & Video Klip Bahasa Indonesia

Dunia musik indie-rock mungkin sempat terasa hampa tanpa mereka, tapi hold on to your hats, karena Forth Wanderers, kuintet indie-rock asal New Jersey, akhirnya kembali! Setelah hiatus yang cukup panjang, mereka siap mengguncang kembali playlist kita dengan album baru yang sangat dinanti-nantikan. Siap-siap nostalgia dan jatuh cinta lagi dengan musik mereka.

Forth Wanderers, dengan vokalis karismatik Ava Trilling, gitaris handal Ben Guterl, drummer enerjik Zach Lorelli, pemain bass Noah Yu Schifrin, dan gitaris berbakat Duke Greene, telah menorehkan namanya di hati para penggemar musik indie sejak beberapa tahun lalu. Musik mereka yang jujur, relatable, dan penuh emosi selalu berhasil menyentuh sisi terdalam pendengar. Tapi, perjalanan mereka tidak selalu mulus.

Perjalanan band ini dimulai dengan merilis sendiri album pertama mereka, Tough Love, pada tahun 2014. Empat tahun kemudian, tepatnya tahun 2018, album self-titled mereka dirilis melalui label ternama, Sub Pop. Album ini mendapatkan pujian kritis dan semakin melambungkan nama Forth Wanderers di kancah musik indie. Sayangnya, setelah perilisan album kedua, band ini harus membatalkan tur karena masalah kesehatan mental yang dialami Ava Trilling.

Ava secara terbuka mengungkapkan perjuangannya dengan panic disorder dan agorafobia, sebuah langkah berani yang mendapatkan banyak dukungan dari penggemar dan sesama musisi. Setelah pembatalan tur tersebut, kegiatan band secara efektif terhenti. Namun, secercah harapan muncul ketika Ava dan Ben bertemu kembali di Brooklyn pada musim panas 2021. Pertemuan itu menjadi titik balik yang membawa Forth Wanderers kembali ke studio rekaman.

Pertemuan kembali Ava dan Ben menjadi katalisator bagi kebangkitan Forth Wanderers. Keduanya menghabiskan waktu berjam-jam untuk berbicara tentang berbagai hal, dari kehidupan pribadi hingga aspirasi musik. Di akhir percakapan, Ben mengajukan pertanyaan sederhana namun bermakna: "Apakah kamu ingin mencoba membuat musik lagi?" Pertanyaan itu menjadi awal dari babak baru bagi Forth Wanderers.

Proses kreatif pun dimulai, dan Forth Wanderers mulai menggarap 10 lagu yang akhirnya menjadi album The Longer This Goes On. Proses produksi album ini ditangani oleh Dan Howard di Chateau Grand Studios dan Future Sounds di New York. Untuk mixing dan mastering, mereka mempercayakan kepada Al Carlson di Gary’s Electric, juga di New York. Kolaborasi dengan para profesional ini memastikan kualitas suara yang maksimal untuk album terbaru mereka.

Bicara soal comeback, tentu ada rasa penasaran: apakah Forth Wanderers masih sama seperti dulu? Apakah musik mereka akan tetap relatable dan menyentuh hati? Kabar baiknya, mereka tidak hanya kembali, tapi juga berevolusi.

Comeback Paling Dinanti: Forth Wanderers Kembali dengan Album Baru!

Album The Longer This Goes On dijadwalkan rilis pada tanggal 18 Juli mendatang melalui Sub Pop. Album ini menjanjikan kombinasi yang menarik antara suara khas Forth Wanderers yang kita kenal dan elemen-elemen baru yang menunjukkan perkembangan musik mereka. Dari single pertama, "7 Months," kita bisa merasakan kedalaman emosi dan kejujuran yang selalu menjadi ciri khas Forth Wanderers.

Lagu "7 Months" adalah permata yang berkilauan. Liriknya yang puitis dan melodi yang catchy membuat lagu ini langsung melekat di telinga. Video musiknya pun dibuat dengan sangat apik, menggambarkan suasana melankolis namun tetap optimis. Lagu ini adalah representasi sempurna dari album The Longer This Goes On secara keseluruhan.

Tracklist album ini sendiri terdiri dari 10 lagu: "To Know Me / To Love Me," "Call You Back," "Honey," "7 Months," "Spit," "Springboard," "Make Me," "Barnard," "Bluff," dan "Don’t Go Looking." Dari judul-judulnya saja, kita bisa menebak bahwa album ini akan penuh dengan refleksi diri, cinta, kehilangan, dan harapan. Siapkan tisu, karena album ini akan membuatmu merasakan berbagai macam emosi.

Mengupas "7 Months": Single Pembuka yang Bikin Penasaran

Lirik "7 Months" yang ditulis oleh Ava Trilling sangat personal dan jujur. Lagu ini bercerita tentang perasaan rindu, penyesalan, dan harapan untuk masa depan. Melodinya yang sederhana namun efektif berhasil menyampaikan emosi tersebut dengan sempurna. Aransemen musiknya pun dibuat dengan sangat cermat, memberikan ruang bagi suara Ava untuk bersinar.

Banyak yang berspekulasi bahwa lagu "7 Months" terinspirasi dari pengalaman pribadi Ava selama masa hiatus Forth Wanderers. Masa-masa sulit yang dialaminya tampaknya menjadi bahan bakar untuk menciptakan karya seni yang indah dan bermakna. Ini juga yang membuat musik Forth Wanderers begitu relatable bagi banyak orang: mereka tidak takut untuk berbicara tentang kesulitan dan kerentanan.

Lebih dari Sekadar Musik: Kesehatan Mental dan Perjuangan Forth Wanderers

Perjuangan Ava Trilling dengan kesehatan mental adalah bagian penting dari cerita Forth Wanderers. Keberaniannya untuk berbicara secara terbuka tentang panic disorder dan agorafobia telah menginspirasi banyak orang untuk mencari bantuan dan tidak merasa malu dengan kondisi mereka. Forth Wanderers bukan hanya sekadar band, tapi juga simbol harapan dan support bagi komunitas yang lebih luas.

Kasus Forth Wanderers ini jadi pengingat bahwa di balik gemerlap panggung dan popularitas, para musisi juga manusia biasa dengan masalah dan tantangan mereka sendiri. Semoga saja, comeback Forth Wanderers ini tidak hanya menjadi momen kebangkitan musik mereka, tapi juga menjadi inspirasi bagi para musisi lain untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental mereka.

Siapkah Kalian Menyambut Era Baru Forth Wanderers?

Kembalinya Forth Wanderers adalah bukti bahwa musik yang jujur dan tulus akan selalu menemukan tempat di hati para pendengar. Album The Longer This Goes On adalah testament untuk ketahanan, kreativitas, dan keberanian untuk menghadapi tantangan hidup. Bersiaplah untuk terpukau, terharu, dan bernyanyi bersama Forth Wanderers di era baru ini. Jadi, are you ready for the feels?

Forth Wanderers mungkin sempat menghilang dari radar, tapi mereka kembali dengan musik yang lebih matang dan bermakna. Album The Longer This Goes On adalah hadiah bagi para penggemar setia mereka, dan juga kesempatan bagi pendengar baru untuk mengenal musik indie-rock yang jujur dan relatable. Jangan lewatkan kesempatan untuk mendengarkan album ini ketika dirilis pada tanggal 18 Juli nanti. Dijamin, playlist kamu akan semakin berwarna.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Warhammer: Maut Mengetik dalam Bahasa Indonesia

Next Post

Pertamina Bantah Tuduhan Transshipment Minyak Mentah Rusia, Dampak Diperhitungkan