Duduk yang nyaman, ambil minuman hangat, dan mari kita bahas tentang fenomena yang lagi happening di dunia gaming: game cozy. Bukan cuma sekadar game tanpa kekerasan, tapi sesuatu yang lebih dalam, lebih menghangatkan jiwa. Ibaratnya, pelukan virtual setelah seharian menghadapi kenyataan hidup yang kadang bikin uwu sendiri.
Apa Sih Sebenarnya Game Cozy Itu?
Pada tahun 2017, think tank Project Horseshoe mengumpulkan para developer untuk mendefinisikan konsep coziness dalam video game. Walau elemen non-violent sudah ada sejak lama, laporan mereka, “Coziness in Games: An Exploration of Safety, Softness, and Satisfied Needs,” adalah upaya terorganisir pertama untuk mendefinisikan genre yang baru muncul ini. Mereka berfokus pada tiga hal inti: keamanan, kelimpahan, dan kelembutan. Game cozy tidak memiliki skenario berisiko tinggi; tidak ada ancaman kehilangan yang akan segera terjadi. Mereka harus memiliki rasa kelimpahan: tidak ada kekurangan, tekanan, atau hal mendesak. Dan estetika yang lembut membungkus semuanya seperti pelukan hangat.
Ambil contoh game puzzle Unpacking dari developer Witch Beam, yang menceritakan sebuah kisah saat pemain mengeluarkan barang-barang dari kotak dan menempatkannya di rumah yang berbeda. Memang ada batasan di mana kamu bisa menaruh sesuatu: ini kan game puzzle, guys. Tapi tidak ada timer, tidak ada sistem penilaian, tidak ada hukuman jika salah menempatkan sesuatu. Dan pixel art penuh warna menyatukan semuanya.
Ledakan Game Cozy: Dari Animal Crossing Hingga… Cucian Koin?
Definisi Project Horseshoe datang bersamaan dengan peluncuran Nintendo Switch pada tahun 2017, konsol genggam yang dirancang untuk bersantai di sofa, dan pada saat itu genre tersebut mengalami pertumbuhan yang pesat. Pada tahun 2019, indie game designer Matthew Taylor memulai akun Twitter bernama Wholesome Games untuk menyoroti game yang sesuai dengan definisi tersebut. Akhirnya, Wholesome Games tumbuh menjadi komunitas yang menyelenggarakan pameran yang penuh dengan game-game imut dan tidak mengancam, dan sekarang telah menjadi perusahaan yang menerbitkannya. Kesuksesan Wholesome Games mencerminkan pertumbuhan genre ini secara keseluruhan.
Siapa sangka, game yang tadinya dianggap niche, kini jadi mainstream. Animal Crossing: New Horizons terjual hampir 50 juta kopi, lebih banyak dari Call of Duty seri manapun! Stardew Valley juga gak kalah, dengan penjualan 41 juta kopi. Angka yang bikin geleng-geleng kepala. Bahkan, di Steam, jumlah game yang ditandai dengan label “cozy” terus meningkat drastis setiap tahunnya. Dari hanya 15 game di tahun 2020, melonjak menjadi 373 game di tahun 2024!
Kenapa Game Cozy Begitu Populer?
Kelly Boudreau, profesor madya studi game dan ketua program desain di Harrisburg University, mengatakan bahwa game cozy bukan hanya sebuah genre, tetapi sebuah “pergeseran ideologis dalam desain game – sesuatu yang bisa menjadi kuat untuk mengekspresikan tema dan pengalaman bermain yang berbeda.” Hal ini terlihat dari keragaman pengalaman yang ditawarkan game cozy. A Little to the Left dan Unpacking adalah game yang sangat berbeda tentang mengatur barang-barang rumah tangga; A Short Hike adalah tentang jalan-jalan liburan musim panas mendaki gunung; Spiritfarer adalah simulator manajemen yang menghibur tentang kematian dan kesedihan; dan Venba adalah kisah emosional tentang nostalgia dan memasak masakan Tamil.
Lebih Dari Sekadar Visual yang Menggemaskan
Jangan salah, game cozy bukan cuma soal grafis imut dan warna-warna pastel. Ada sesuatu yang lebih dalam. Mereka menawarkan rasa aman, rasa memiliki, dan rasa pencapaian tanpa tekanan. Bayangkan setelah seharian deadline bertubi-tubi, kamu pulang dan bisa langsung menyelami dunia Stardew Valley, bercocok tanam, memancing, dan berinteraksi dengan penduduk desa yang ramah. Stress langsung hilang, digantikan dengan perasaan tenang dan damai.
Game cozy juga bisa jadi media untuk mengeksplorasi tema-tema yang lebih kompleks, seperti kesedihan, kehilangan, atau identitas diri. Spiritfarer, misalnya, adalah game yang mengangkat tema kematian dengan cara yang lembut dan penuh harapan.
Evolusi Game Cozy: Lebih Gelap, Lebih Dalam?
Belakangan ini, game yang lebih gelap juga dianggap cozy: Strange Horticulture mengharuskan pemain menjalankan toko yang menjual – terkadang – tanaman beracun, sementara Dredge menambahkan narasi horor di atas memancing dan berlayar yang biasanya berisiko rendah. “Inti dari semua ini, game-game ini menyenangkan, penuh harapan, dan penuh kasih sayang,” kata mitra Wholesome Games Windom. “Ketika orang-orang memainkannya, kami ingin mereka merasakan kehangatan dan rasa aman. Tetapi definisi itu telah berkembang untuk mencakup game yang, mungkin, membahas topik yang tidak nyaman atau tidak nyaman, tetapi dalam ranah keamanan.”
Rhea Gupte dan Prateek Saxena dari imissmyfriends.studio yang berbasis di India tidak berniat membuat game cozy, tetapi debut mereka, Fishbowl, jelas merupakan salah satunya. Fishbowl dibintangi oleh Alo, seorang wanita berusia 21 tahun yang baru saja pindah ke kota baru untuk bekerja sebagai editor video. Kemudian lockdown pandemi dimulai, saat dia berduka atas kematian neneknya. Terlepas dari topik yang berat, kamu dapat melihat cozy di mana-mana di Fishbowl – dalam palet warna yang dirancang dengan cermat, pixel art yang rumit dan detail, dan desain suara yang lembut dan menenangkan.
Masa Depan Game Cozy: Ke Mana Arahnya?
Ke mana game cozy akan pergi dari sini? Selama setahun terakhir, idle game telah muncul sebagai subsektor dari genre ini: urusan berisiko rendah seperti Cornerpond, di mana kamu memancing dari desktop; Idle Island dari Ropuka, tempat kamu bersantai dengan katak; dan Cozy Laundromat dari Bao Bao, tempat kamu membangun binatu. Game-game ini memiliki banyak ciri tradisional dari cozy – kelimpahan pertanian dan pengumpulan sumber daya yang dipadukan dengan grafis yang imut dan penuh warna – tetapi yang terpenting, kamu hampir tidak perlu melakukan banyak hal. Ada hal-hal yang bisa kamu lakukan, seperti mendekorasi atau mini-game kecil, tetapi tidak ada yang harus kamu lakukan. Game dapat – dan akan – berjalan tanpa kamu, dan ini adalah bagian besar dari daya tariknya. Apakah ada sesuatu yang secara inheren cozy tentang kemalasan? Seiring pertumbuhan genre, ada banyak hal untuk dieksplorasi.
“In the cozy, wholesome realm – but just in games in general – it’s such a young medium that we’re still discovering genres and mechanics,” ujar Windom. “And it’s rare when we do see something really novel come up. It felt to a lot of people, when wholesome games and cozy games emerged, that it was something they had never considered before. Instead of shooting in first-person, why don’t we take a photograph? These shifts happen. We’re still discovering what we can do with games.”
Jadi, tunggu apa lagi? Coba deh, explore berbagai game cozy yang ada di luar sana. Siapa tahu, kamu bisa menemukan comfort zone baru dalam dunia gaming. Ingat, gak semua game harus penuh aksi dan adrenalin. Kadang, yang kita butuhkan hanyalah secangkir teh hangat dan game yang bisa bikin hati tenang.