Dark Mode Light Mode

Game Terbaik Donkey Kong Adalah Anomali bagi Nintendo

Siapa bilang kera itu cuma bisa makan pisang? Coba lihat Donkey Kong, ikon Nintendo yang ternyata punya cerita panjang dan berliku di dunia gaming. Lebih dari sekadar karakter sampingan Mario, si gorila ini punya warisan yang seringkali terlupakan, padahal penting banget dalam evolusi platformer.

Donkey Kong memang legend, tapi uniknya, Nintendo jarang banget bikin game-nya sendiri. “Loh, kok bisa?” Mungkin itu yang ada di benak kalian. Sejak Donkey Kong Country (1994), kera besar ini sering “diasuh” oleh studio lain, mulai dari Rare hingga Retro Studios. Tapi, Donkey Kong Bananza, yang digarap tim Super Mario Odyssey, bakal jadi game Donkey Kong pertama dari internal Nintendo Jepang dalam 20 tahun lebih! Wow!

Kabar baiknya, setiap kali Nintendo turun tangan langsung, hasilnya nggak pernah mengecewakan. Ingat Donkey Kong Jungle Beat di GameCube? Game yang harus dimainkan pakai bongo controller itu gokil banget! Menabuh bongo untuk lompat dan menghantam musuh benar-benar membuat kita merasa jadi kera beneran.

Tim berbakat yang membuat Jungle Beat itu kemudian menciptakan Super Mario Galaxy. Jadi, dengan menugaskan tim 3D Mario untuk menggarap Donkey Kong, Nintendo seakan membalas budi pada karakter yang berjasa besar dalam sejarah mereka. Semacam redemption arc gitu, deh.

Tapi, ada satu game Donkey Kong buatan internal Nintendo yang layak disebut sebagai salah satu platformer terbaik sepanjang masa, tapi sayangnya kurang diapresiasi. Padahal game ini keren banget, lho!

Saya ngomongin Donkey Kong untuk Game Boy, atau yang sering disebut Donkey Kong ’94. Game ini tersedia di Nintendo Switch Online, dan ini adalah puzzle-platformer cerdas yang menggunakan game arkade aslinya sebagai dasar, lalu… plot twist! Setelah melewati akhir cerita aslinya, kita disuguhi 100 level tambahan yang terus menghadirkan mekanisme gameplay baru.

Donkey Kong ’94 bisa dibilang eksperimen dari Miyamoto, di mana sang desainer membayangkan dunia di mana ia tidak menciptakan dunia scrolling bebas ala Super Mario Bros. Alih-alih, ia memodifikasi game arkade Donkey Kong ke arah yang lebih cerebral, menciptakan level-level ringkas di mana platforming yang lebih lambat dan presisi dikombinasikan dengan pemecahan teka-teki dan rentetan mekanisme baru.

Donkey Kong ’94: Bukan Sekadar Game Boy Biasa

Biasanya, kita harus mencapai kunci, mengambilnya, dan membawanya ke pintu. Kedengarannya sederhana, kan? Tapi, kalau kuncinya jatuh, ia akan kembali ke posisi semula. Tata letak levelnya rumit dan non-linear, dengan item bonus tersembunyi dan musuh yang merayap, yang terkadang bisa diangkat dan dilempar ala Super Mario Bros. 2 versi Amerika Utara. Levers mengubah susunan atau arah pergerakan platform; switches menciptakan tangga atau platform yang hanya ada untuk sementara waktu. Kadang, musuh adalah platform, dan platform adalah musuh. Mind-blowing!

Mario yang Atletis? Kok Bisa?

Mario nggak punya tombol dash, yang membuatnya terasa kaku dibandingkan dengan game-nya sendiri. Tapi, dia sebenarnya cukup atletis, lho! Donkey Kong ’94 memperluas repertoire-nya dengan beberapa gerakan baru yang kemudian muncul di game Mario utama melalui Mario 64: standing backflip dan side somersault jika kita melompat sambil mengubah arah. Ada juga gerakan yang nggak masuk ke game utama, seperti kemampuan Mario untuk berputar di atas overhead bars dan meluncurkan dirinya dari sana. Mungkin terlalu overpowered?

Warisan Donkey Kong ’94 yang Terlupakan

Donkey Kong ’94 memang penting dalam sejarah game Mario, tapi ini bukan game Mario, sama seperti game arkade Donkey Kong aslinya. Ini adalah cabang yang aneh tapi luar biasa, yang melahirkan garis keturunannya sendiri dalam bentuk game Mario vs. Donkey Kong, yang mengulangi gameplay puzzle-platform -nya dengan hasil yang semakin mengecewakan, tanpa pernah menyamai inovasi konstan dari desain aslinya. Meskipun grafis Game Boy-nya kasar dan gameplay old-school yang brutal, game ini masih lebih memuaskan daripada keturunannya. Ironis ya?

Donkey Kong ’94: Cikal Bakal Bananza?

Meskipun Donkey Kong belum menjadi protagonis yang bisa dimainkan pada tahun 1994, game Game Boy-nya memberikan visi persuasif tentang apa yang mungkin terjadi jika Nintendo memberikan dukungan penuh pada franchise Donkey Kong. Ini juga pertanda baik untuk keputusan pengembang untuk melakukannya dengan Bananza. Desain ulang DK di Bananza juga terlihat lebih mirip kera dungu yang menyeringai dari box art Donkey Kong ’94, dan membuat seringai pixelated saat ia melempar barel ke arah Mario di game. Nintendo akhirnya siap untuk mengklaim kembali bintang pertamanya.

Apakah Donkey Kong ’94 adalah game yang underrated? Mungkin. Apakah game ini pantas mendapatkan lebih banyak perhatian? Jelas! Donkey Kong ’94 bukan hanya sekadar game nostalgia. Ini adalah bukti bahwa inovasi dan kreativitas bisa muncul di mana saja, bahkan di platform yang paling sederhana sekalipun. Jadi, lain kali kalau kamu lagi main game, ingatlah si kera besar yang nggak cuma jago makan pisang, tapi juga jadi bagian penting dari sejarah gaming.

Intinya, jangan pernah meremehkan kekuatan seekor kera, terutama kalau kera itu bernama Donkey Kong dan punya warisan game yang keren abis!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Skandal Suap Indonesia Seret Karyawan Trafigura: Dampak Luas Menanti

Next Post

Google Gabungkan Android dan ChromeOS, Ikuti Jejak Apple?