Siapa bilang legenda itu pensiun selamanya? Dunia musik, khususnya para metalhead, sempat dibuat terkejut sekaligus bahagia ketika SLAYER, band thrash metal ikonik, mengumumkan comeback-nya setelah "pensiun" pada tahun 2019. Setelah drama (dan mungkin sedikit lobi dari istri Tom Araya), mereka kembali ke panggung dan membuktikan bahwa age is just a number ketika berbicara tentang riff gitar yang membakar jiwa.
Kembalinya Sang Legenda: Slayer Reuni!
Lima tahun berlalu sejak tur perpisahan mereka, yang tampaknya lebih seperti see you later daripada goodbye forever. Pengumuman reuni ini memicu gelombang kebahagiaan (dan sedikit keraguan) di kalangan penggemar. Apakah ini gimmick belaka, atau memang panggilan jiwa metal yang tak bisa dibendung?
Bagi para member SLAYER, keputusan ini juga membawa kejutan tersendiri. Gary Holt, gitaris SLAYER yang juga anggota lama EXODUS, mengaku terkejut ketika mendapat panggilan tentang rencana comeback ini. Dia merasa lega karena formatnya hanya beberapa show saja setiap tahun, mengingat komitmennya pada EXODUS. "Aku bisa main api dengan SLAYER, which, that shit's expensive. EXODUS does not get pyro," kelakarnya.
Persiapan yang Matang: Lebih dari Sekadar Nostalgia
Kembalinya SLAYER bukan sekadar hit and run. Mereka melakukan persiapan matang untuk memastikan penampilan yang memuaskan para penggemar. Gary Holt mengungkapkan bahwa mereka berlatih sangat keras, bahkan dengan full production rehearsal. Ini penting, mengingat sudah lama mereka tidak bermain bersama dalam format SLAYER.
Holt juga mendesain ulang rig gitarnya berdasarkan rig-nya di EXODUS, hanya saja tiga kali lebih besar. "It was the exact same identical thing tone-wise, just three times as large, which was awesome." Ia bahkan harus browsing internet untuk mencari tab lagu-lagu yang sudah ratusan kali ia mainkan. Tujuannya? Memberikan penampilan terbaik dan tidak mengecewakan para penggemar yang sudah lama merindukan mereka.
Personel SLAYER lainnya, Paul Bostaph, juga merasakan hal yang sama. Ia mengaku sedikit "terkuras" setelah dua show pertama. Banyaknya tamu, teman, dan energi yang dikeluarkan membuat pengalaman ini terasa istimewa. "It was a lot of relearning songs that you really thought you did know, but you hadn't played them for five years."
Mengapa Sekarang? Membongkar Alasan di Balik Reuni
Alasan di balik reuni SLAYER sebenarnya cukup kompleks. Kerry King, gitaris SLAYER, mengaku terkejut ketika Tom Araya setuju untuk bermain dalam tiga show pada tahun 2024. Sebelumnya, King mengira SLAYER sudah selesai karena Araya tidak ingin bermain lagi.
Kerry King juga menyatakan bahwa mereka telah menolak tawaran untuk bermain show sejak awal tahun 2020. Namun, mendekati ulang tahun kelima dari tur terakhir mereka, King merasa bahwa paket tiga show ini akan menyenangkan untuk dilakukan. "It's kind of a five-year anniversary of our last tour. We're never gonna tour again — it ain't gonna happen. We're never gonna record again; that's not gonna happen either. But to do commemorative shows, I think that's kind of fun."
Lebih kocaknya lagi, istri Tom Araya mengungkapkan bahwa ia "mengganggu" suaminya selama lebih dari setahun sebelum akhirnya setuju untuk bermain lebih banyak show dengan SLAYER! Jadi, kita bisa berterima kasih pada istri Tom Araya atas comeback ini.
Respon Penggemar: Antusiasme yang Membara
Respon penggemar terhadap reuni SLAYER sangat positif. Penampilan mereka di Riot Fest dan Aftershock disambut dengan antusiasme yang luar biasa. Sayangnya, penampilan mereka di Louder Than Life dibatalkan karena cuaca buruk.
Gary Holt menggambarkan suasana di Riot Fest dan Aftershock sebagai "surreal". "The crowd was just very happy. And we were happy, and everything was good." Para penggemar merasa sangat senang bisa menyaksikan SLAYER kembali ke panggung, dan band pun merasakan hal yang sama. Ini membuktikan bahwa musik SLAYER masih memiliki daya tarik yang kuat bagi generasi penggemar lama maupun baru.
Masa Depan Slayer: Apa Selanjutnya?
Meskipun SLAYER telah mengumumkan beberapa penampilan di berbagai festival dan konser, masa depan band ini masih belum jelas. Kerry King menegaskan bahwa mereka tidak akan tur lagi atau merekam album baru. Namun, ia tidak menutup kemungkinan untuk melakukan show peringatan di masa depan.
Yang jelas, comeback SLAYER membuktikan bahwa semangat metal tidak pernah mati. Meskipun sudah "pensiun", band ini masih mampu memukau para penggemar dengan musik mereka yang brutal dan enerjik. Apakah ini akhir dari segalanya, atau awal dari sesuatu yang baru? Waktu yang akan menjawab. Satu hal yang pasti: SLAYER still reigns supreme.
Kembalinya SLAYER ke panggung adalah reminder bahwa legenda tidak pernah benar-benar mati. Mereka mungkin istirahat sejenak, tetapi semangat dan musik mereka akan terus hidup di hati para penggemar metal di seluruh dunia. Dan ingat, jangan pernah meremehkan kekuatan nagging seorang istri, karena bisa jadi, itu yang menghidupkan kembali legenda!