GeoGuessr, game tebak lokasi yang bikin kita merasa jadi detektif dadakan, baru saja membuat keputusan besar yang mengguncang dunia virtual travel. Mereka menarik diri dari Esports World Cup (EWC) yang akan diadakan di Arab Saudi. Kenapa? Ini bukan sekadar drama antar-gamer, tapi tentang nilai-nilai dan prinsip yang lebih dalam. Mari kita ulik lebih lanjut!
GeoGuessr Mundur dari EWC: Sebuah Drama Geopolitik?
GeoGuessr, dengan 85 juta pengguna setia, memang bukan game sembarangan. Keunikannya terletak pada kemampuannya membawa kita berkeliling dunia tanpa harus repot-repot packing koper. Bayangkan saja, tiba-tiba dilempar ke tengah gurun Sahara atau jalanan sibuk Tokyo, lalu ditantang untuk menebak di mana kita berada. Seru, kan? Apalagi dengan fitur-fitur customization yang memungkinkan kita mengatur tingkat kesulitan dan memilih peta yang kita sukai.
Game ini sudah lama menjadi favorit di kalangan esports. Tapi, belakangan ini muncul riak-riak ketidakpuasan. Beberapa pembuat peta populer melakukan blackout, membuat peta mereka tidak bisa dimainkan sebagai bentuk protes. Alasannya? Keikutsertaan GeoGuessr di EWC yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi. Isu hak asasi manusia di negara tersebut menjadi pemicu utama.
Para pembuat peta ini, yang mewakili sebagian besar peta kompetitif populer di GeoGuessr, merasa bahwa dengan berpartisipasi di EWC, GeoGuessr secara tidak langsung mendukung praktik sportswashing. Sportswashing itu apa? Singkatnya, memanfaatkan olahraga untuk mengalihkan perhatian dari masalah-masalah yang lebih besar, seperti isu HAM.
"Anda tidak bermain game dengan hak asasi manusia," begitu bunyi pernyataan tegas dari para pembuat peta. Pernyataan ini jelas menohok dan memaksa GeoGuessr untuk mengambil sikap.
Pernyataan para kreator ini sangat jelas. Mereka menunjukkan keprihatinan serius terhadap catatan HAM Arab Saudi yang, terus terang saja, bikin merinding. Kelompok-kelompok yang rentan seperti perempuan, kaum LGBTQ+, para pembangkang politik, dan pekerja migran seringkali menjadi korban diskriminasi, penahanan, bahkan penyiksaan.
Para pemain dan komunitas map creator dengan lantang menyuarakan pendapat mereka tentang ketidaksetujuan mereka. Banyak yang merasa bahwa nilai-nilai yang dijunjung tinggi GeoGuessr bertentangan dengan penyelenggaraan acara di negara dengan rekam jejak HAM yang dipertanyakan.
Setelah menerima banyak masukan dari komunitasnya, GeoGuessr akhirnya memutuskan untuk menarik diri dari EWC. CEO dan co-founder GeoGuessr, Daniel Antell, menyampaikan pernyataan bahwa keputusan ini diambil setelah mendengarkan dengan seksama reaksi dari komunitas.
Dampak Keputusan GeoGuessr: Lebih dari Sekadar Game
Keputusan GeoGuessr ini disambut dengan suka cita oleh komunitas. Di subreddit GeoGuessr, banyak yang memberikan pujian dan apresiasi atas keberanian perusahaan untuk mendengarkan dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini komunitas.
Salah satu komentar teratas di subreddit tersebut berbunyi: "Now that's a 5K." Istilah ini adalah skor tertinggi yang bisa diraih dalam GeoGuessr, sebuah ungkapan untuk mengakui keberhasilan yang luar biasa. Komentar lain menambahkan, "The community came together, they fought for what the[y] wanted, and they got it done."
Keputusan ini tentunya berdampak besar bagi EWC. Meskipun masih ada banyak game dan publisher lain yang berpartisipasi, mundurnya GeoGuessr mengirimkan pesan yang kuat tentang pentingnya mempertimbangkan isu-isu etis dalam dunia esports. Dota 2, Valorant, Apex Legends, League of Legends, Call of Duty: Black Ops 6, dan Rainbow Six Siege tetap menjadi bagian dari daftar game yang akan dipertandingkan.
Namun, ada sedikit ironi di balik semua ini. Baru-baru ini, GeoGuessr merilis game mereka di Steam. Sayangnya, peluncuran ini kurang sukses dan bahkan sempat menjadi game dengan rating terburuk kedua sepanjang masa di platform tersebut.
Beberapa fitur penting hilang, seperti kemampuan bermain sendiri untuk berlatih. Selain itu, mode gratisnya dipenuhi bot alih-alih pemain sungguhan. Lebih parahnya lagi, subscriber yang sudah membayar fitur di versi browser tidak bisa menggunakannya di Steam. Mungkin ini karma karena sportswashing? Just kidding!
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Intinya, drama GeoGuessr ini mengajarkan kita bahwa even in the gaming world, ethics matter. Keputusan perusahaan untuk mendengarkan komunitas dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini adalah contoh yang baik. Ini juga menunjukkan bahwa power of community itu nyata. Ketika bersatu dan menyuarakan pendapat, kita bisa membuat perubahan.
Pelajaran lainnya adalah, jangan menyepelekan isu-isu sosial dan politik, even in a seemingly harmless game. GeoGuessr hanyalah salah satu contoh bagaimana gaming bisa menjadi platform untuk menyuarakan pendapat dan memperjuangkan nilai-nilai yang kita yakini.
Semoga ke depannya, lebih banyak perusahaan gaming yang berani mengambil sikap dan memprioritaskan etika di atas keuntungan semata. Kita sebagai gamer juga punya peran penting untuk memberikan masukan dan mendukung perusahaan-perusahaan yang memiliki integritas. Ingat, you don't play games with human rights!
Kekuatan Komunitas: Kunci Kemenangan GeoGuessr
Kisah ini adalah bukti nyata bahwa kekuatan komunitas tidak bisa dianggap remeh. Dengan bersatu dan menyuarakan pendapat, komunitas GeoGuessr berhasil membuat perusahaan mengambil keputusan yang berani dan sesuai dengan nilai-nilai yang mereka yakini. Hal ini menunjukkan bahwa suara gamer itu penting dan bisa membuat perubahan nyata.
Penting bagi kita sebagai gamer untuk terus kritis dan tidak hanya menjadi konsumen pasif. Kita punya hak untuk menyuarakan pendapat dan menuntut perusahaan-perusahaan gaming untuk bertindak secara etis dan bertanggung jawab. Ingat, gaming bukan hanya tentang kesenangan, tapi juga tentang nilai-nilai yang kita junjung tinggi.
Bukan Sekadar Game: Dampak Lebih Luas
Keputusan GeoGuessr untuk mundur dari EWC mengirimkan sinyal yang kuat kepada industri gaming secara keseluruhan. Ini adalah pengingat bahwa esports bukan hanya tentang kompetisi dan hadiah uang, tapi juga tentang nilai-nilai dan tanggung jawab sosial. Semoga hal ini menginspirasi perusahaan-perusahaan lain untuk lebih mempertimbangkan dampak sosial dan politik dari keputusan mereka.
Kisah GeoGuessr ini menunjukkan bahwa gaming bisa menjadi platform untuk perubahan positif. Dengan menyuarakan pendapat dan mendukung perusahaan-perusahaan yang memiliki integritas, kita bisa menciptakan industri gaming yang lebih etis dan bertanggung jawab. Mari kita jadikan gaming bukan hanya sebagai hiburan, tapi juga sebagai alat untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Key Takeaway: Pilihlah dengan Bijak!
Intinya, be a smart gamer. Pilihlah game dan perusahaan yang sesuai dengan nilai-nilai yang Anda yakini. Jangan ragu untuk menyuarakan pendapat dan mendukung perusahaan-perusahaan yang memiliki integritas. Ingat, every click counts!