Dark Mode Light Mode

Google Find My Device Berganti Nama Jadi Find Hub: Implikasi Lebih Luas

Kehilangan barang itu menjengkelkan, tapi bayangkan kehilangan koper berisi baju-baju terbaikmu saat liburan! Untungnya, Google punya solusi yang lebih canggih daripada sekadar mengandalkan doa dan petugas Lost & Found. Mereka siap membantu kita melacak barang, bahkan orang tersayang (ehem…anak-anak?), dengan lebih mudah dan presisi.

Teknologi pencarian terus berkembang, dan Google tak mau ketinggalan. Kita semua pernah menggunakan fitur "Find My Device" untuk mencari HP yang entah nyelip di mana. Tapi, Google punya ambisi yang lebih besar dari sekadar menemukan HP yang terselip di antara bantal sofa.

Seiring dengan kemajuan teknologi, kebutuhan kita akan sistem pelacakan yang andal juga meningkat. Bayangkan betapa nyamannya jika kita bisa melacak koper kita selama penerbangan, atau bahkan mengetahui lokasi anak-anak kita saat bermain di taman. Google memahami kebutuhan ini dan berupaya memberikan solusi yang inovatif.

Perkembangan teknologi Bluetooth trackers dan Ultra-Wideband (UWB) telah membuka peluang baru dalam dunia pelacakan. Dari menemukan kunci mobil yang hilang hingga memastikan koper tiba dengan selamat di tujuan, teknologi ini menawarkan kemudahan dan ketenangan pikiran. Google melihat potensi ini dan ingin memanfaatkannya untuk meningkatkan pengalaman penggunanya.

Google terus berinvestasi dalam pengembangan fitur dan teknologi baru untuk meningkatkan kemampuan pelacakan. Hal ini termasuk peningkatan akurasi, jangkauan, dan kemudahan penggunaan. Dengan komitmen terhadap inovasi, Google bertujuan untuk menjadi pemimpin dalam industri pelacakan perangkat dan barang.

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami dulu apa yang berubah. Google secara resmi mengubah nama jaringan pelacakannya dari "Find My Device" menjadi Find Hub. Langkah ini diambil untuk menghindari kebingungan dengan jaringan "Find My" milik Apple. Ini seperti ganti baju agar tidak dikira kembaran, meski tujuannya tetap sama: membantu kita menemukan barang yang hilang.

Perubahan nama ini bukan hanya sekadar kosmetik. Find Hub menjanjikan fitur dan kemampuan yang lebih canggih, yang akan kita bahas lebih lanjut. Jadi, siapkan kopi atau teh, dan mari kita telusuri dunia pelacakan yang semakin canggih ini.

Goodbye Find My Device, Hello Find Hub! Apa Bedanya?

Perubahan nama memang penting, tapi yang lebih penting adalah apa yang bisa dilakukan oleh Find Hub. Google berjanji Find Hub akan memungkinkan kita melacak barang bawaan, perangkat, dan bahkan orang. Fitur yang sangat menarik adalah kemampuannya untuk melacak tas yang hilang saat penerbangan.

Bayangkan ini: Anda mendarat di Bali, tapi koper berisi pakaian renang dan tabir surya Anda malah nyasar ke Antartika. Dengan Find Hub, Anda bisa melacak keberadaan koper tersebut secara real-time dan memberi tahu maskapai dengan lebih akurat. Ini adalah mimpi yang jadi kenyataan bagi para traveler yang sering mengalami drama koper nyasar.

Google bekerja sama dengan berbagai maskapai untuk mengintegrasikan fitur pelacakan koper ini. Dengan izin Anda, lokasi Bluetooth tag yang terpasang di koper Anda akan dibagikan dengan maskapai. Ini akan mempermudah proses pencarian dan pengembalian koper yang hilang. Jadi, bersiaplah untuk mengucapkan selamat tinggal pada drama koper nyasar dan hello pada liburan yang lebih tenang.

UWB: Teknologi Pelacakan Super Akurat

Salah satu fitur utama dari Find Hub adalah dukungan untuk teknologi Ultra-Wideband (UWB). UWB memungkinkan pelacakan lokasi yang sangat akurat dalam jarak pendek. Bayangkan seperti ini: Bluetooth memberi tahu Anda bahwa kunci mobil Anda ada di sekitar sini, tapi UWB akan menuntun Anda selangkah demi selangkah hingga Anda menemukan kunci itu terselip di antara bantal sofa.

Teknologi UWB ini bukan barang baru. Apple sudah menggunakannya di AirTags sejak 2021, dan Samsung juga ikut meramaikan dengan SmartTags. Namun, kehadiran UWB di Find Hub menjanjikan ekosistem pelacakan yang lebih luas dan terintegrasi untuk pengguna Android.

Namun, ada sedikit catch. Dukungan UWB di perangkat Android masih terfragmentasi. Tidak semua HP Android mendukung UWB. Hanya beberapa model, seperti Pixel Pro dan Galaxy Pro, yang memiliki fitur ini. Jadi, sebelum Anda terlalu bersemangat membeli Bluetooth tracker dengan UWB, pastikan HP Anda mendukung teknologi ini.

Disney dan Dunia Pelacakan yang Menyenangkan (atau Sedikit Menyeramkan?)

Google juga bekerja sama dengan Pixbee untuk meluncurkan tracker bertema Disney. Tentu saja, yang terlintas di benak adalah: apakah tracker ini akan digunakan orang tua untuk melacak anak-anak mereka? Semoga saja tujuannya lebih untuk keamanan daripada overprotective.

Tracker Disney ini memang terlihat lucu dan menarik, tapi penting untuk diingat bahwa pelacakan, dalam bentuk apapun, harus dilakukan dengan etika dan persetujuan. Kita perlu menyeimbangkan antara keamanan dan privasi. Jangan sampai tracker Mickey Mouse digunakan untuk memata-matai teman atau pacar. Itu bukan ide yang bagus.

Find Hub bukan hanya tentang melacak barang, tapi juga tentang menghubungkan orang. Fitur konektivitas satelit memungkinkan Anda tetap terhubung dengan teman dan keluarga, bahkan saat Anda berada di luar jangkauan sinyal seluler. Ini sangat berguna saat Anda mendaki gunung, berkemah di hutan, atau bepergian ke daerah terpencil. Fitur ini menjamin keamanan dan ketenangan pikiran, mengetahui bahwa Anda selalu bisa menghubungi orang yang Anda sayangi, bahkan saat berada di tempat yang paling terpencil sekalipun.

Singkatnya, Find Hub adalah evolusi dari "Find My Device" yang lebih canggih dan komprehensif. Dengan dukungan UWB, integrasi dengan maskapai, dan fitur konektivitas satelit, Google berupaya membuat hidup kita sedikit lebih mudah dan aman. Asalkan kita semua menggunakan teknologi ini dengan bijak dan bertanggung jawab.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Akhirnya Terungkap! Siapa Pemilik Summergamesfestcom Sebenarnya

Next Post

Cryptopsy Rilis Video NSFW "Malicious Needs": Tonton dengan Risiko Sendiri