Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Jugband Blues: Ayah Penulis Surat Kabar Terkejut Jadi Bagian dari ‘Sonic Mayhem’ Pink Floyd

Wolves: Hardcore Inggris yang Menggebrak Batas dengan Mathcore dan Melodi

Gubernur Bengkulu Diperiksa: Dugaan Korupsi Mega Proyek Mal Rp250 Miliar Mencoreng Pemerintahan

Guys, inget gak sama Mega Mall Bengkulu yang dulu heboh banget? Nah, ternyata dramanya belum kelar juga, lho!

Drama pembangunan Mega Mall Bengkulu kayaknya emang gak ada habisnya, ya. Mulai dari desain yang (mungkin) kurang estetik, sampai sekarang malah kesandung kasus korupsi. Padahal, kita semua berharap mall ini bisa jadi ikon baru dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Tapi, ya sudahlah, namanya juga hidup, kadang sesuai ekspektasi, kadang enggak.

Kabar terbarunya, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, baru aja di-grill alias diperiksa Kejaksaan Tinggi Bengkulu terkait kasus dugaan korupsi dalam pembangunan Mega Mall Bengkulu ini. FYI, Helmi Hasan ini dulunya menjabat sebagai Walikota Bengkulu dari tahun 2013 sampai 2023. Jadi, ya, logis aja kalau beliau dimintai keterangan.

Pemeriksaan ini dilakuin di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jakarta Selatan, Rabu, 30 Juli 2025. Tapi, jangan salah paham, ya, yang meriksa tetep dari Kejati Bengkulu kok. Kata Pak Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna, lokasinya di Jakarta karena Pak Gubernur lagi ada di Jakarta dan bersedia hadir untuk diperiksa. Efisiensi waktu dan tenaga, ceritanya.

Intinya, kasus ini lagi diusut lebih dalam terkait dugaan korupsi pembangunan Mega Mall dan Pasar Tradisional Modern (PTM). Kerugian negara yang ditaksir mencapai angka Rp250 miliar! Gokil, kan? Tapi, angkanya ini masih sementara, nunggu audit resmi yang lebih akurat. Kebayang gak sih, Rp250 miliar itu bisa buat bangun berapa banyak sekolah atau rumah sakit? Pertanyaan retoris.

Sebelumnya, udah ada tujuh orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Namanya ada Ahmad Kanedi (mantan Walikota dan anggota DPD), Kurniadi Begawan (Direktur Utama PT Tigadi Lestari), Wahyu Laksono (Dirut PT Dwisaha Selaras Abadi), Hariadi Benggawan dan Satriadi Benggawan (Direktur dan Komisaris PT Trigadi Lestari), dan Chandra D. Putra (mantan pejabat BPN Kota Bengkulu). Lumayan juga nih daftar nama-namanya.

Kasus ini terus berkembang, guys. Kejaksaan lagi mendalami dugaan penyalahgunaan aset publik dan pendapatan sewa yang berkaitan sama kompleks komersial ini. Kita tunggu aja deh, semoga semuanya bisa terungkap dengan jelas dan transparan. Biar gak ada dusta di antara kita.

Mega Mall Bengkulu: Drama Korupsi yang Tak Kunjung Usai?

Kasus dugaan korupsi Mega Mall Bengkulu ini emang bikin geleng-geleng kepala. Gimana enggak? Mall yang seharusnya jadi kebanggaan dan sumber PAD, malah jadi ladang korupsi. Ironis, ya?

Pemeriksaan terhadap Gubernur Helmi Hasan ini jadi babak baru dalam pengusutan kasus ini. Kita berharap, pemeriksaan ini bisa membuka tabir gelap dan mengungkap siapa aja yang terlibat. Transparansi itu penting, guys!

PAD Bengkulu Bocor: Benarkah Ada Permainan Kotor?

Angka kerugian negara yang mencapai Rp250 miliar itu bukan angka yang kecil, lho. Dari mana aja kebocoran PAD ini? Apakah ada permainan kotor yang melibatkan banyak pihak? Pertanyaan yang butuh jawaban pasti.

Pihak kejaksaan perlu menggali lebih dalam soal aliran dana dan peran masing-masing tersangka. Jangan sampai ada yang lolos dari jerat hukum. Keadilan harus ditegakkan!

Tersangka Mega Mall: Siapa Saja yang Terlibat?

Penetapan tujuh orang sebagai tersangka ini menunjukkan bahwa kasus ini cukup kompleks dan melibatkan banyak pihak. Dari mantan walikota, direktur perusahaan, sampai pejabat BPN, semuanya diduga ikut bermain.

Kita berharap, persidangan nanti bisa mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya dan memberikan hukuman yang setimpal bagi para pelaku. Jangan sampai korupsi jadi budaya!

Mega Mall Bengkulu: Pelajaran Berharga untuk Kita Semua

Kasus Mega Mall Bengkulu ini jadi pelajaran berharga buat kita semua. Bahwa pembangunan harus dilakukan dengan transparan, akuntabel, dan bersih dari praktik korupsi.

Kita sebagai masyarakat juga punya peran penting dalam mengawasi pembangunan dan melaporkan jika ada indikasi korupsi. Jangan biarkan korupsi merajalela!

Semoga kasus ini bisa jadi momentum untuk membersihkan birokrasi dari praktik korupsi dan mewujudkan pembangunan yang lebih baik. Aamiin.

Intinya, jangan pernah berhenti berharap dan mengawasi. Karena, masa depan Bengkulu ada di tangan kita semua. Eaaa.

Previous Post

Judul final: SNES di Switch 2: Nostalgia Sempurna Tanpa Cela

Next Post

Pembaruan Perangkat Lunak Kulkas Samsung Tingkatkan Kenyamanan Pengguna

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *