Dark Mode Light Mode
Power Rangers Kembali Lewat Iklan Fortnite Berbahasa Indonesia?
Guillermo Rauch dari Vercel: Membangun Web Generatif dengan AI dan Masa Depan yang Dibentuknya
Catatan Chansky: Antara Angka 5 dan Ancaman 75

Guillermo Rauch dari Vercel: Membangun Web Generatif dengan AI dan Masa Depan yang Dibentuknya

Dunia coding lagi gonjang-ganjing, nih. Apalagi buat front-end web developer, perubahannya kayak roller coaster di Dufan. Tapi, jangan panik! Justru ini kesempatan buat kita semua, termasuk kamu yang baru mau nyemplung ke dunia software.

Era Generatif Web: Aplikasi Sesuai Permintaan?

Bayangkan, aplikasi website nggak lagi sekadar di-download. Tapi, website itu dibuat khusus buat kamu, on-demand. Kedengarannya kayak adegan di film science fiction, kan? Tapi, itulah visi Vercel, perusahaan yang lagi hype banget di kalangan developer dan designer. Vercel percaya, kita menuju era generative web, di mana artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan jadi game changer.

Vercel, awalnya lahir dari pain point bagaimana susahnya membawa website yang cutting-edge online. Dulu, harus konfigurasi cloud provider dari nol. Sekarang, Vercel hadir sebagai infrastruktur autopilot, cloud yang otonom. Mereka kasih developer experience terbaik, biar otomatisasi cloud itu smooth banget.

Lalu, bagaimana AI masuk ke scene ini? Vercel melihat potensi besar saat ChatGPT jago banget nulis kode React dan Tailwind – dua bahasa pemrograman yang populer di kalangan web developer. Alih-alih takut, Vercel malah embrace AI dan menciptakan v0, text-to-app generator.

v0: Dari Teks Jadi Aplikasi, Siapa Saja Bisa Jadi “Developer”!

Dengan v0, bikin aplikasi itu semudah ngetik chat. Ketik aja apa yang kamu mau, dan voila! Aplikasi front-end langsung jadi. Nggak heran, v0 menarik perhatian nggak cuma developer, tapi juga designer, marketer, bahkan siapapun yang bisa ngetik. Jadi, sekarang, daripada cuma nyampah di grup chat, mending nyampah di v0, hasilnya lebih worth it, kan?

Ini jadi disrupsi besar di dunia software development. Dulu, bikin prototype itu mahal dan butuh skill coding. Sekarang, dengan v0, bikin prototype bisa secepat bikin slide presentasi. Bahkan, ada perusahaan seed round yang bikin front-end mereka pakai v0. Gokil!

Guillermo Rauch, CEO Vercel, bangga banget sama jangkauan v0. Udah lebih dari tiga juta builder pakai v0, dan tingkat engagement-nya tinggi banget. Bahkan, perusahaan Fortune 10 juga pakai v0 di enterprise tier. Ini bukti nyata, agent AI bisa kerja beneran dan kasih value.

Dampak AI: “Developer Experience” Jadi Lebih Penting?

Vercel dari dulu dikenal dengan kualitas dan developer experience yang oke punya. Nah, dengan adanya AI, developer experience ini jadi makin penting. Kenapa? Karena sekarang, customer kamu bukan cuma developer, tapi juga agent AI yang dipakai developer atau non-developer.

Dulu, developer suka yang kodenya pendek dan simpel. Sekarang, dengan AI, kamu harus mikir, “API apa yang paling enak buat agent AI?” Ini perubahan besar dalam cara kita mikir tentang produk. Mereka cuma mau website itu work, dan nggak sabaran kalau ada error.

Yang menarik, ChatGPT malah jadi salah satu customer acquisition channel tercepat buat Vercel. Kok bisa? Ternyata, gara-gara training data yang luas, ChatGPT sering merekomendasikan Vercel sebagai platform terbaik buat deploy aplikasi React. Keren!

Masa Depan Web: Generatif, Personal, dan Ephemeral

Lalu, bagaimana masa depan web? Vercel memprediksi, kita akan menuju generative web yang personal dan ephemeral alias sementara. Artinya, website nggak lagi statis, tapi dibuat on-demand sesuai kebutuhan masing-masing pengguna. Bahkan, aplikasi yang kita download dan install bisa jadi ketinggalan zaman.

Guillermo Rauch berpendapat bahwa “Semuanya akan menjadi ephemeral“. Dalam pandangannya, web adalah tempat terbaik untuk Artificial General Intelligence atau AGI. Baginya ” Everything will be generative just in time for everybody”

Dengan tools seperti v0, kita nggak perlu lagi searching dan installing software. Cukup ketik apa yang kita mau, dan aplikasi langsung jadi. Asalkan kualitas, performa, keamanan, dan reliability AI terus meningkat, downloadable software nggak bakal bisa ngalahin generative software.

Jadi, siap-siap aja, dunia software development bakal makin seru dan dinamis. AI bakal membuka pintu buat lebih banyak orang untuk jadi “developer”, dan menciptakan aplikasi yang lebih personalized dan powerful. Yang penting, jangan terlalu terpaku sama strongly held beliefs, dan selalu open sama perubahan.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Power Rangers Kembali Lewat Iklan Fortnite Berbahasa Indonesia?

Next Post

Catatan Chansky: Antara Angka 5 dan Ancaman 75