Dark Mode Light Mode

Harga Robot K9 Terungkap di Parade HUT ke-79 Polri

Pernahkah kamu membayangkan polisi masa depan tidak lagi berlarian mengejar penjahat, tapi justru mengirimkan robot canggih untuk menyelesaikan tugas berat? Atau, mungkin, kamu lebih khawatir tentang bagaimana anggaran negara digunakan di tengah kondisi ekonomi yang lagi… ya, begitulah? Mari kita ulas lebih dalam tentang fenomena robot polisi yang sedang ramai diperbincangkan.

Robot Polisi: Inovasi atau Pemborosan?

Penggunaan robot dalam berbagai bidang, termasuk penegakan hukum, memang bukan hal baru. Kita sudah sering melihatnya di film-film sci-fi. Namun, ketika teknologi ini mulai diterapkan di dunia nyata, khususnya di Indonesia, tentu menimbulkan pertanyaan. Seberapa efektifkah robot-robot ini? Dan yang lebih penting, apakah worth it secara finansial?

Dalam perhelatan Hari Bhayangkara baru-baru ini, beberapa perusahaan teknologi memamerkan robot-robot andalan mereka yang konon siap membantu tugas kepolisian. Salah satunya adalah PT Ezra Robotics Teknologi, yang bekerja sama dengan manufacturer seperti Deep Robotics dan Unitree. Mereka menampilkan berbagai model, mulai dari X30 Pro dan Lite-3 Pro dari Deep Robotics, hingga Go2 Pro Edu dari Unitree.

Harga robot-robot ini? Nah, ini yang menarik. Direktur Utama PT Ezra Robotics Teknologi, Dhanisakka Vardhana, enggan menyebutkan angka pastinya. Namun, beliau menyarankan untuk melihat langsung di situs web resmi manufacturer. Fair enough, kan?

Harga yang tertera di situs web manufacturer, menurut Dhanisakka, belum termasuk biaya tambahan untuk software, hardware, dan aksesoris lainnya. Sebagai gambaran, robot Go2 Pro dari Unitree, tanpa remote control, dibanderol sekitar Rp45 juta. Versi dengan remote control sedikit lebih mahal, sekitar Rp49 juta. Sementara itu, perkiraan harga X30 Pro dari Deep Robotics bisa mencapai angka fantastis: Rp3 miliar! Wow, ini sih sudah setara harga rumah mewah di Jakarta.

Si Anjing Robot dan Kecerdasan Buatan: Keren atau Serem?

Selain Ezra Robotics, Polri juga bekerja sama dengan PT Sari Teknologi, perusahaan IT asal Jakarta. Mereka mengembangkan robot K9 dan robot humanoid yang dirancang khusus untuk mendukung operasi kepolisian. Yohanes Kurnia Widjaja, Direktur Utama PT Sari Teknologi, menjelaskan bahwa robot-robot ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan spesifik polisi.

Salah satu contohnya adalah robot i-K9, yang diklaim mampu beroperasi hingga delapan jam dalam kondisi cuaca ekstrem. Hebatnya lagi, robot ini dilengkapi dengan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Menurut Yohanes, AI memungkinkan robot untuk beradaptasi dan bekerja lebih efisien. Bayangkan, anjing robot yang bisa berpikir dan bertindak layaknya polisi sungguhan. Cool sekaligus sedikit… menakutkan, ya?

Namun, di tengah euforia teknologi ini, muncul juga suara-suara kritis. Indonesia Corruption Watch (ICW) mempertanyakan tujuan dan justifikasi finansial pengadaan robot oleh Polri, terutama di tengah seruan untuk efisiensi anggaran pemerintah. Almas Sjafrina, peneliti ICW, menekankan bahwa Polri harus mengevaluasi apakah robot-robot ini benar-benar dibutuhkan untuk mendukung tugas-tugas yang sulit atau tidak efektif dilakukan oleh manusia.

Anggaran Negara dan Prioritas: Mana yang Lebih Penting?

Almas juga menyoroti bahwa pengadaan robot ini dilakukan pada saat kritik publik terhadap pelayanan kepolisian sedang meningkat, dan anggaran pemerintah untuk pelayanan publik dasar sedang ditekan. “Pengadaan ini patut dipertanyakan dan menjadi perhatian publik,” tegasnya. Pertanyaan yang sangat valid, mengingat banyak sektor lain yang juga membutuhkan perhatian dan dana.

Jadi, mari kita tarik napas sejenak. Di satu sisi, penggunaan robot dalam kepolisian bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Robot bisa melakukan tugas-tugas berbahaya, melelahkan, atau berulang yang mungkin kurang ideal bagi manusia. Selain itu, teknologi AI yang disematkan pada robot juga berpotensi meningkatkan kemampuan analisis dan pengambilan keputusan.

Namun, di sisi lain, biaya pengadaan dan pemeliharaan robot bisa sangat mahal. Apalagi jika dibandingkan dengan anggaran untuk pelatihan polisi, peningkatan infrastruktur, atau penyediaan fasilitas publik lainnya. Pertanyaan crucial-nya adalah: apakah investasi ini benar-benar memberikan return on investment yang sepadan? Apakah manfaat yang didapatkan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan?

Masa Depan Kepolisian Indonesia: Robot atau Manusia?

Penggunaan robot dalam kepolisian memang menawarkan berbagai potensi. Tapi, penting untuk diingat bahwa teknologi hanyalah alat. Yang terpenting adalah bagaimana alat tersebut digunakan, dan untuk tujuan apa. Apakah robot akan menggantikan peran manusia sepenuhnya? Atau hanya menjadi asisten yang membantu meringankan beban kerja?

Ultimately, keputusan ada di tangan para pembuat kebijakan. Mereka harus mempertimbangkan semua aspek, mulai dari efisiensi, efektivitas, hingga dampak sosial dan etika. Jangan sampai pengadaan robot hanya menjadi ajang pamer teknologi, tanpa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Yang pasti, perdebatan tentang robot polisi ini akan terus berlanjut. Apakah ini langkah maju menuju kepolisian modern dan efisien? Atau justru pemborosan anggaran yang tidak perlu? Waktu yang akan menjawab. Yang jelas, kita sebagai warga negara berhak untuk mempertanyakan, mengkritisi, dan memberikan masukan agar penggunaan teknologi ini benar-benar bermanfaat bagi kemajuan bangsa.

Kepolisian Cerdas: Bukan Hanya Soal Robot

Intinya, membangun kepolisian yang cerdas bukan hanya soal memiliki robot canggih. Lebih dari itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, sistem yang transparan dan akuntabel, serta komitmen untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Robot mungkin bisa membantu, tapi mindset dan integritas tetaplah yang utama.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Prabowo Mungkin Bahas Kematian Juliana Marins: Potensi Dampak Diplomatik dengan Brasil

Next Post

Tim Forza Motorsport Bubar, Eks Developer Sebut Staf Turn 10 Fokus Horizon