Dark Mode Light Mode
I-LAND 2: Grup IZ*ONE Reuni? Konfirmasi Comeback Juni!
Hideo Kojima Berharap Lebih Banyak Orang Membenci Death Stranding 2: Pertanda Buruk?
AI Phone: Pertaruhan Besar Oppo di Pasar Indonesia

Hideo Kojima Berharap Lebih Banyak Orang Membenci Death Stranding 2: Pertanda Buruk?

Siapa bilang jadi mainstream itu enak? Ternyata, buat seorang Hideo Kojima, justru bikin gundah gulana. Bayangin aja, semua orang bilang Death Stranding 2 keren banget, padahal dia pengen ada yang bilang, "Ih, apaan sih ini?" Kayak lagi PDKT, tapi semua orang malah nyuruh jadian. Kan, nggak seru!

Kojima, si auteur game yang terkenal dengan ide-ide nyelenehnya, memang selalu bikin kita garuk-garuk kepala. Dari Metal Gear Solid yang kompleks sampai Death Stranding yang… jalan-jalan sambil nganter paket, karyanya selalu punya ciri khas: aneh tapi nagih. Death Stranding, dengan gameplay-nya yang unik dan cerita yang bikin mikir keras, memang jadi game yang paling kontroversial dari Kojima. Ada yang suka banget, ada yang bilang membosankan.

Hideo Kojima Galau: Death Stranding 2 Kurang Kontroversial?

Jadi, ceritanya gini, Kojima tuh emang suka bikin game yang "menantang" persepsi orang. Dia nggak mau bikin game yang disukai semua orang, kayak film blockbuster yang harus dapat rating 80% ke atas. Dia lebih suka bikin game yang bikin orang mikir, debat, bahkan berantem di kolom komentar. Makanya, dia agak kecewa waktu test review Death Stranding 2 pada positif semua.

Waktu Death Stranding 1 rilis, empat dari sepuluh orang yang main bilang suka, sisanya bilang benci. Nah, Kojima justru seneng sama respon kayak gitu. Menurut dia, itu nunjukkin kalau gamenya punya sesuatu yang meaningful, sesuatu yang bikin orang punya strong opinion. Dengan Death Stranding 2, responnya terlalu positif, dan itu bikin dia mikir, "Apa yang salah?"

"Sony tentu senang, tapi aku berharap gamenya sedikit lebih kontroversial. Film blockbuster butuh rating 80 persen – aku nggak mau bikin game kayak gitu. Aku nggak tertarik untuk menarik perhatian pasar massal, atau menjual jutaan kopi… Bukan itu tujuanku," kata Kojima.

Bukan Berarti Bikin Game Asal-asalan, Tapi…

Eits, tapi bukan berarti Kojima mau bikin game yang asal-asalan dan nggak laku, ya. Dia tetep sadar tanggung jawabnya. Dia harus menjaga studio, karyawannya, dan anggaran produksi. Tapi intinya, dia nggak mau cuma bikin ulang sesuatu yang udah ada di dunia. Dia mau bikin sesuatu yang benar-benar baru, sesuatu yang out of the box.

Kojima juga cerita kalau awalnya dia pengen rilis Death Stranding 2 lebih deket ke musim gugur, tapi akhirnya milih bulan Juni. Kayaknya sih PlayStation pengen ngerapiin jadwal rilis game-game mereka di tahun 2025, ditambah mungkin juga pengen ngehindarin bentrok sama GTA 6 sebelum akhirnya game itu ditunda.

Apa yang Bisa Diharapkan dari Death Stranding 2?

Terlepas dari kegalauan Kojima yang pengen gamenya lebih kontroversial, kayaknya Death Stranding 2 tetep bakal jadi game yang menarik. Early preview udah nunjukkin kalau game ini berpotensi jadi masterpiece. Tapi, kita belum tau apakah game ini bisa "menaklukkan" hati para pembenci Death Stranding 1 atau nggak.

Death Stranding 2 dijadwalkan rilis di PS5 pada tanggal 26 Juni. Dan buat kamu yang main di Xbox, jangan khawatir! Ada kemungkinan Death Stranding 2 juga bakal rilis di Xbox, sama kayak game pertamanya yang rilis di Xbox 5 tahun setelah rilis di PS4. Jadi, sabar aja ya!

Death Stranding 2: Lebih dari Sekadar Game, Sebuah Pengalaman

Intinya, Kojima nggak cuma pengen bikin game, tapi dia pengen bikin pengalaman. Pengalaman yang bikin kita mikir, ngerasain, dan mungkin juga sedikit bingung. Dan kalau Death Stranding 2 beneran jadi masterpiece, ya kita nikmatin aja. Toh, nggak semua game harus disukai semua orang, kan? Yang penting, gamenya punya impact dan bisa bikin kita inget terus.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

I-LAND 2: Grup IZ*ONE Reuni? Konfirmasi Comeback Juni!

Next Post

AI Phone: Pertaruhan Besar Oppo di Pasar Indonesia