Ketika dunia _gaming_ kadang terasa terlalu serius dengan grafis realistis dan _gameplay_ yang menguras otak, High on Life 2 hadir sebagai pahlawan absurd yang tidak disangka-sangka. Seolah menertawakan segala konvensi, _game_ ini siap menyajikan tingkat kegilaan baru yang mungkin belum pernah terbayangkan sebelumnya. Bayangkan saja, di tengah baku tembak antargalaksi dan dialog yang kocak, seseorang bisa tiba-tiba menemukan diri mereka terseret ke dalam sebuah petualangan reliji klasik dari tahun 90-an.
## Ketika Gameplay Bertemu Kitab Suci: Absurditas di High on Life 2
High on Life 2 melanjutkan tradisi pendahulunya yang _anti-mainstream_ dengan berbagai elemen kocak dan tak terduga. Kali ini, Squanch Games memutuskan untuk melampaui batas keanehan yang sudah ada. Pengumuman paling mengejutkan datang dari _creative director_ Mikey Spano di Gamescom, yang mengonfirmasi bahwa sekuel ini akan menampilkan sesuatu yang sangat berbeda: versi _game_ Sega’s _Bible Adventures_ yang bisa dimainkan.
Fitur unik ini dipicu oleh karakter Senator Muppy Doo, yang disuarakan oleh Richard Kind. Senator Muppy Doo memiliki kemampuan untuk melakukan _factory reset_ pada _game_ utama, secara tak terduga memicu pengambilalihan _gameplay_ oleh _Bible Adventures_. Ini bukan sekadar _easter egg_ kecil, melainkan pengalaman _gaming_ yang sepenuhnya terintegrasi.
Selama pengambilalihan ini, pemain dapat menyelami tiga _game_ ikonik yang disertakan dalam _Bible Adventures_. Di dalamnya terdapat petualangan Noah’s Ark, kisah Baby Moses, dan pertarungan epik David and Goliath. Masing-masing menawarkan perspektif baru tentang “alur cerita” yang sangat berbeda dari narasi utama High on Life 2 yang biasanya penuh omong kosong.
Ide untuk memasukkan _Bible Adventures_ ini, menurut Spano, adalah impian pribadinya. Ia mengaku tidak pernah membayangkan ide gila tersebut akan terwujud. Namun, berkat “koneksi luar biasa” seseorang di Squanch Games dalam industri _video game_, hak cipta untuk _game_ klasik tersebut berhasil diamankan.
Spano sendiri mengungkapkan rasa _speechless_-nya atas keberhasilan ini. Ia dengan jujur menyatakan, “_Game_ yang payah berdasarkan Alkitab adalah hal terbaik yang pernah saya dengar seumur hidup saya. Sangat buruk untuk dimainkan. Itu luar biasa.” Pernyataan ini secara sempurna merangkum filosofi humor absurd yang menjadi ciri khas Squanch Games.
## Dari Kaset VHS Horor ke Kartu Game Religi: Evolusi Keisengan Squanch Games
Di _game_ High on Life yang pertama, pemain dapat menonton film horor tahun 1990 berjudul _Demon Wind_ secara penuh dari awal hingga akhir. Fitur ini sudah cukup membuat banyak pemain terheran-heran dan tertawa dengan keunikan _developer_. Tim di Squanch Games ingin mencari cara untuk meningkatkan taruhan absurditas pada sekuelnya.
Ternyata, mengganti film horor B-movie dengan _game_ reliji _retro_ yang “buruk” adalah langkah yang dianggap paling tepat. Ini menunjukkan bahwa Squanch Games tidak takut untuk bereksperimen dengan konsep yang tidak biasa. Mereka terus mencari cara untuk membuat pengalaman bermain _game_ terasa segar, konyol, dan selalu di luar ekspektasi.
## Bukan Sekadar Upgrade, Tapi Downgrade yang Disengaja (dan Genial)
Integrasi _Bible Adventures_ dalam High on Life 2 adalah contoh sempurna bagaimana _developer_ dapat memanfaatkan nostalgia dan _gameplay_ yang disengaja “buruk” untuk menciptakan hiburan. Ini bukan tentang grafis yang memukau atau narasi yang rumit, melainkan tentang kejutan dan komedi situasional. Fitur ini secara cerdik membalikkan ekspektasi pemain.
Hal ini menjadi semacam _meta-commentary_ terhadap industri _game_ itu sendiri, di mana kesempurnaan teknis sering kali menjadi fokus utama. Squanch Games dengan berani menunjukkan bahwa ada nilai hiburan dalam sesuatu yang secara obyektif dianggap “payah”. Pendekatan ini relevan dengan audiens yang menghargai keaslian dan humor di atas segalanya.
## Skateboard, Senjata Rahasia, dan Rilis yang Dinanti
Selain kejenakaan _Bible Adventures_, High on Life 2 juga memperkenalkan perubahan _gameplay_ signifikan. Salah satu yang paling menonjol adalah kemampuan pemain untuk menjelajahi level dengan menggunakan _skateboard_, menggantikan opsi _sprint_ standar. Ini lebih dari sekadar moda transportasi cepat.
Komponen baru ini memungkinkan pemain untuk melakukan trik dan mengubah setiap level menjadi taman _skatepark_ dadakan. Tidak hanya itu, _skateboard_ juga bisa dimanfaatkan sebagai senjata darurat dalam pertarungan. Fitur ini menjanjikan dinamika pergerakan dan interaksi lingkungan yang lebih cair dan inventif.
High on Life 2 dijadwalkan meluncur pada Februari 2026. _Game_ ini akan tersedia untuk PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X|S. Peluncurannya juga akan menjadi berita gembira bagi pelanggan Xbox Game Pass, karena _game_ ini akan tersedia sebagai rilisan hari pertama di layanan tersebut.
Pekan-pekan ini memang dipenuhi dengan berbagai pengumuman menarik terkait Xbox Game Pass, dengan banyak _game_ lain yang juga diumumkan sebagai rilisan hari pertama. Ini semakin memperkuat posisi High on Life 2 sebagai salah satu judul yang patut diantisipasi di masa mendatang.
Pengembangannya sendiri berawal dari ide Justin Roiland, salah satu pencipta _Rick and Morty_. Ia kemudian meninggalkan studio di tengah tuduhan kekerasan dalam rumah tangga, namun visi awal untuk menciptakan _game_ yang sarat humor absurd ini terus dipegang teguh oleh tim.
Secara keseluruhan, High on Life 2 berjanji untuk tetap setia pada akarnya yang aneh dan kocak, sambil menambahkan lapisan inovasi _gameplay_ yang tak kalah menarik. Dari _game_ dalam _game_ yang “buruk tapi bagus” hingga _skateboard_ multifungsi, sekuel ini siap memberikan pengalaman yang tidak akan mudah dilupakan.