Popular Now

Pandemi Agreement WHO: Apa Artinya Bagi Generasi Muda Indonesia?

Jugband Blues: Ayah Penulis Surat Kabar Terkejut Jadi Bagian dari ‘Sonic Mayhem’ Pink Floyd

Budaya Asli Amerika Dirayakan di Discovery Park 2025

Horor Baru P.T dan Starfield: Kengerian Kosmis Tak Terhindarkan

Ketika kabar kiamat sudah menjadi makanan sehari-hari di linimasa media sosial, mencari sumber ketakutan baru terasa seperti misi hidup yang sah. Apalagi jika pencarian itu berujung pada game horor yang mampu membuat bulu kuduk berdiri, melebihi sensasi lari maraton di tengah malam tanpa lampu. Bagi para pemburu adrenalin digital yang rindu sensasi seram ala P.T. namun dengan latar belakang antariksa megah seperti Starfield, bersiaplah karena “Routine” siap mengubah kasur menjadi benteng pertahanan terakhir. Game yang satu ini menjanjikan horor psikologis tanpa ampun, di mana setiap sudut gelap bisa menyimpan kengerian yang tak terduga.

Game horor psikologis yang telah lama dinanti ini merupakan buah karya Lunar Software dan dijadwalkan meluncur pada akhir tahun 2025. “Routine” digadang-gadang akan menjadi rival sepadan bagi P.T. besutan Hideo Kojima, menawarkan pengalaman horor yang mendalam dan memacu jantung. Dengan sentuhan fiksi ilmiah yang mengingatkan pada semesta Starfield, pemain akan diajak menjelajahi sebuah markas bulan yang terbengkalai. Lingkungan ini dirancang dengan estetika masa depan versi tahun 80-an, menciptakan nuansa retro-futuristik yang unik dan menyeramkan.

Lima tahun sejak pengumuman perdananya, Lunar Software akhirnya memecah keheningan radio. Mereka mengungkapkan jendela rilis untuk game horor fiksi ilmiah yang sangat dinantikan ini, memicu gelombang antisipasi di kalangan penggemar. Pengumuman tersebut datang bersamaan dengan sebuah teaser trailer baru yang memamerkan sekilas markas bulan yang menyeramkan. Trailer itu berhasil memadukan adegan lingkungan yang sepi dan terbengkalai dengan lokasi-lokasi yang sangat klaustrofobik dan memicu ketakutan.

Bukan Sekadar Walking Simulator Horor

Pengembang game ini tampak serius ingin menancapkan atmosfer yang benar-benar mengerikan. Mereka mengintegrasikan full body awareness, audio atmosfer yang mendalam, dan UI minimalis. Semua fitur ini dirancang agar pemain harus mengandalkan semua indra mereka untuk bertahan hidup. Setiap langkah, setiap suara, dan setiap pandangan akan terasa signifikan, meningkatkan tensi dan imersi dalam permainan.

Di dalam markas tersebut, horor tidak hanya datang dari sudut pandan. Pemain akan tersandung pada penemuan-penemuan mengerikan yang membuat mereka harus berjuang demi kelangsungan hidup. Entitas musuh yang tak terduga akan muncul, melihat pemain sebagai ancaman terbesar. Ini bukan hanya tentang lari dan bersembunyi; ini tentang menghadapi ketakutan yang datang dari dalam maupun luar.

Melarikan Diri Itu Opsional, Bertahan Hidup Wajib

Saat menjelajahi markas, pemain akan menemukan informasi penting tentang peristiwa yang terjadi di stasiun sebelum kedatangan mereka. Setiap catatan, setiap jejak, akan menjadi kepingan puzzle yang menguak misteri di balik kengerian yang terjadi. Untungnya, mereka tidak sendirian sepenuhnya dalam petualangan mengerikan ini.

Pemain akan ditemani oleh Cosmonaut Assistance Tool atau yang akrab disebut [C.A.T.]. Alat serbaguna ini akan menjadi personal assistant digital yang sangat dibutuhkan di tengah kehampaan markas bulan. [C.A.T.] akan membantu pemain mengakses terminal, menavigasi lingkungan yang rumit, dan mengidentifikasi petunjuk-petunjuk penting yang mungkin terlewatkan. Ibaratnya, [C.A.T.] adalah sahabat setia yang bisa membantu mencari jalan keluar dari labirin neraka.

Namun, jangan salah, keberadaan [C.A.T.] tidak lantas membuat perjalanan menjadi mudah. Ancaman terbesar tetaplah musuh-musuh yang bertekad menghentikan para penyusup dengan segala cara. Di sini, strategi bertahan hidup menjadi kunci utama. Pemain harus siap berlari secepat kilat, bersembunyi di setiap celah yang memungkinkan, dan bahkan mencoba mempertahankan diri jika ingin keluar hidup-hidup dari markas neraka ini.

Siap-siap Insomnia Akhir Tahun

“Routine” menawarkan narasi yang menarik, di mana satu-satunya jalan adalah terus melangkah maju. Semakin jauh pemain menjelajahi markas yang terbengkalai ini, semakin banyak kengerian yang akan mereka ungkap. Setiap koridor gelap dan setiap ruangan yang ditinggalkan menyimpan rahasia kelam yang menunggu untuk ditemukan, membuat setiap detik permainan terasa seperti episode podcast horor live.

Pengalaman visual yang dihadirkan juga patut diacungi jempol. Kontras antara setting yang terbengkalai dengan lokasi-lokasi yang mendadak terasa klaustrofobik dan horor akan menciptakan rollercoaster emosi. Ini adalah perpaduan sci-fi yang memukau dengan horor survival yang intens, sebuah kombinasi yang jarang ditemukan namun sangat dinantikan.

Meski antusiasme sudah mencapai puncaknya, para penggemar perlu sedikit bersabar. Seperti yang telah disebutkan, “Routine” memang akan dirilis akhir tahun ini, namun belum ada tanggal pasti yang diumumkan. Kehadirannya dipastikan akan menjadi penutup tahun yang penuh ketegangan, membuat malam-malam terasa lebih panjang dan mimpi-mimpi terasa lebih gelap.

Previous Post

Baseus Charger: Anti-Rebutan Colokan, Harga Rp190 Ribu

Next Post

Arsenal Cari Opsi Murah: Rodrygo Jadi Target Usai Havertz Cedera

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *